Miris, Kemiskinan Membuat Bocah Ini Turun Naik Bukit Menuju Sekolah
A
A
A
KUNINGAN - Seorang bocah berusia tujuh tahun di Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat harus tinggal di tengah hutan bersama nenek dan kakeknya. Namun, meski dalam keterbatasan ekonomi, bocah bernama Jodi itu tak patah semangat untuk bersekolah demi mencapai cita-citanya.
Setiap hari, Jodi berangkat sekolah ke SDN 1 di Margabakti dengan berjalan kaki naik turun bukit sekitar lima ratus meter. Jodi baru masuk kelas 1 dengan dibiayai pihak sekolah Margabakti.
Sesampainya ke sekolah, Jodi langsung dimandikan serta di pakaikan seragam sekolah oleh sang guru bernama Atun Rohayatun. Pasalnya, Jodi harus berangkat ke sekolah dengan pakaian biasa serta tidak adanya tempat mandi di rumah kakek dan neneknya.
Jodi tinggal bersama kakek dan neneknya sejak masih kecil setelah, ibunya menikah lagi dan sang ayah sudah meninggal dunia. Kondisinya rumah kakek dan nenek Jodi yang bekerja serabutan itu jauh dari kata layak untuk dijadikan tempat tinggal.
Menurut Atun, setiap hari jodi harus dimandikan sebelum masuk sekolah karena di rumahnya tidak ada tempat untuk mandi. "Pihak sekolah pun sudah membelikan peralatan belajar seperti, buku, sepatu, tas serta peralatan lainya untuk jodi," ujar Atun.
Setiap hari, Jodi berangkat sekolah ke SDN 1 di Margabakti dengan berjalan kaki naik turun bukit sekitar lima ratus meter. Jodi baru masuk kelas 1 dengan dibiayai pihak sekolah Margabakti.
Sesampainya ke sekolah, Jodi langsung dimandikan serta di pakaikan seragam sekolah oleh sang guru bernama Atun Rohayatun. Pasalnya, Jodi harus berangkat ke sekolah dengan pakaian biasa serta tidak adanya tempat mandi di rumah kakek dan neneknya.
Jodi tinggal bersama kakek dan neneknya sejak masih kecil setelah, ibunya menikah lagi dan sang ayah sudah meninggal dunia. Kondisinya rumah kakek dan nenek Jodi yang bekerja serabutan itu jauh dari kata layak untuk dijadikan tempat tinggal.
Menurut Atun, setiap hari jodi harus dimandikan sebelum masuk sekolah karena di rumahnya tidak ada tempat untuk mandi. "Pihak sekolah pun sudah membelikan peralatan belajar seperti, buku, sepatu, tas serta peralatan lainya untuk jodi," ujar Atun.
(nag)