Jalur KA Rangkasbitung-Labuan, Tahun Ini Fokus Pembebasan Lahan

Selasa, 30 Juli 2019 - 12:34 WIB
Jalur KA Rangkasbitung-Labuan, Tahun Ini Fokus Pembebasan Lahan
Jalur KA Rangkasbitung-Labuan, Tahun Ini Fokus Pembebasan Lahan
A A A
SERANG - Proyek reaktivasi jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan masuk tahap pendataan lahan. Survei tahap awal melalui jalur udara telah dilakukan tim Dinas Perhubungan (Dishub) Banten.

Kepala Dishub Banten Tri Murtoto mengatakan, pascasurvei awal akan masuk tahap pembebasan bangunan-bangunan yang berada di atas rel. Pendataan rel Rangkasbitung-Labuan mengacu pada dokumen grondkaart milik PT KAI. “Tim telah dibentuk dari Dishub Banten dibantu Biro Infrastruktur melalui peraturan gubernur (pergub) dan bagian dari pelaksanaan peraturan presiden (perpres),” ujarnya, kemarin.

Untuk reaktivasi jalur kereta yang dibangun masa kolonial itu akan dibagi beberapa segmentasi pengaktifan. Segmen satu jalur Rangkasbitung-Pandeglang dan segmen selanjutnya jalur Pandeglang-Labuan kemudian Labuan-Bayah.

Dia memastikan tahun ini Pemprov Banten akan fokus pada tahap pembebasan lahan dan bangunan yang berada di atas rel Rangkasbitung-Labuan dan belum masuk tahap pembangunan fisik. “Setelah dibentuk tim lapangan. Tahun ini pembangunan belum, hanya untuk pembebasan lahan saja,” katanya.

Jalur lintas Kereta Api Rangkasbitung-Labuan dibangun pada 1908 dan ditutup tahun 1984 karena kalah oleh moda transportasi angkutan umum. Di jalur kereta Saketi-Bayah akan dibangun 15 stasiun pemberhentian. Adapun wilayah di Pandeglang yang terlewati sepanjang 86 km terdiri dari Kecamatan Saketi dan Bojong dengan enam desa. Di Kabupaten Lebak melintasi Kecamatan Banjarsari, Cihara, Malingping, Panggarangan, dan 32 desa.

Adapun luas lahan yang dibutuhkan sepanjang koridor untuk Kabupaten Pandeglang dengan lebar 50 meter seluas 93,34 hektare. Untuk Kabupaten Lebak dengan lebar 50 meter seluas 967,47 hektare.

Gubernur Banten Wahidin Halim berharap pembangunan reaktivasi jalur KA Rangkasbitung-Pandeglang dapat terealisasi karena jalur tersebutitu merupakan pintu gerbang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Selain sebagai alat transportasi bagi masyarakat juga sekaligus penunjang kawasan wisata di Pandeglang,” ucapnya. (Teguh Mahardika)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3791 seconds (0.1#10.140)