Suasana Haru Selimuti Kepulangan 119 Calon Taruna Akpol
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 119 orang calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) dipulangkan setelah dinyatakan tidak lolos seleksi. Suasana haru langsung tersaji saat satu persatu catar namanya dipanggil untuk keluar ruangan Gedung Cendrawasih Kompleks Akpol Semarang, Minggu (28/7/2019).
Tangisan seorang calon Taruni langsung pecah ketika memeluk keluarganya yang tengah menunggu detik-detik proses eliminasi. Kedua tangannya mendekap erat, sementara wajahnya dibenamkan dalam pelukan seorang perempuan berkerudung.
Tangis seorang calon taruni itu rupanya tak sendiri. Calon taruna banyak pula yang menangis sesenggukan sembari ditenangkan oleh pihak keluarga.
Terdapat 119 calon taruna Akpol yang tidak lolos untuk menjalani pendidikan sebagai calon perwira polisi. Mereka terdiri 14 calon taruni dan 105 calon taruna. Mereka angkat koper masing-masing yang telah disiapkan di luar gedung.
"Untuk kuota, kita menggunakan kuota nasional dari 250 itu ditambah 14. Sebanyak 14 itu keterwakilan Polda yang tidak ada yang lulus secara nasional. Kemudian ada affirmative action teman-teman kita dari Papua dan Papua Baratm, itu ada 8. Dari Aceh ada 5, dan 1 lagi dari Gorontalo," ujar Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol Eko Indra Heri.
Menurut dia, panitia sempat kesulitan untuk mengeliminasi calon taruna yang akan dipulangkan. Sebab, mereka memiliki kualifikasi yang bagus sehingga persaingan antarpeserta berlangsung sangat ketat.
"Kita hari ini susah memutuskan orang-orang yang akan dipulangkan. Baru sekali ini kita kan, segini banyak orang, lebih dari 100 yang kita pulangkan. Biasanya setiap tahapan ada yang gugur banyak, sekarang sedikit sekali. Jadi kami susah-susah untuk memulangkan orang-orang ini, secara nilai tinggi-tinggi sekali," terangnya.
Selanjutnya para taruna yang lolos akan menjalani pendidikan di Akpol selama empat tahun ke depan. Mereka berhasil menyisihkan ribuan peserta lainnya yang gugur dalam empat tahapan penyisihan.
"Setelah diterima (lolos seleksi) kita serahkan kepada Gubernur Akpol untuk dilakukan pelatihan. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik," pungkasnya.
Tangisan seorang calon Taruni langsung pecah ketika memeluk keluarganya yang tengah menunggu detik-detik proses eliminasi. Kedua tangannya mendekap erat, sementara wajahnya dibenamkan dalam pelukan seorang perempuan berkerudung.
Tangis seorang calon taruni itu rupanya tak sendiri. Calon taruna banyak pula yang menangis sesenggukan sembari ditenangkan oleh pihak keluarga.
Terdapat 119 calon taruna Akpol yang tidak lolos untuk menjalani pendidikan sebagai calon perwira polisi. Mereka terdiri 14 calon taruni dan 105 calon taruna. Mereka angkat koper masing-masing yang telah disiapkan di luar gedung.
"Untuk kuota, kita menggunakan kuota nasional dari 250 itu ditambah 14. Sebanyak 14 itu keterwakilan Polda yang tidak ada yang lulus secara nasional. Kemudian ada affirmative action teman-teman kita dari Papua dan Papua Baratm, itu ada 8. Dari Aceh ada 5, dan 1 lagi dari Gorontalo," ujar Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol Eko Indra Heri.
Menurut dia, panitia sempat kesulitan untuk mengeliminasi calon taruna yang akan dipulangkan. Sebab, mereka memiliki kualifikasi yang bagus sehingga persaingan antarpeserta berlangsung sangat ketat.
"Kita hari ini susah memutuskan orang-orang yang akan dipulangkan. Baru sekali ini kita kan, segini banyak orang, lebih dari 100 yang kita pulangkan. Biasanya setiap tahapan ada yang gugur banyak, sekarang sedikit sekali. Jadi kami susah-susah untuk memulangkan orang-orang ini, secara nilai tinggi-tinggi sekali," terangnya.
Selanjutnya para taruna yang lolos akan menjalani pendidikan di Akpol selama empat tahun ke depan. Mereka berhasil menyisihkan ribuan peserta lainnya yang gugur dalam empat tahapan penyisihan.
"Setelah diterima (lolos seleksi) kita serahkan kepada Gubernur Akpol untuk dilakukan pelatihan. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik," pungkasnya.
(thm)