Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Puji Langkah Pemprov Revitalisasi TIM

Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Puji Langkah Pemprov Revitalisasi TIM
A
A
A
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Triwisaksana memuji langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam merevitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat. Triwisaksana mengatakan, gedung-gedung TIM sudah memerlukan perbaikan agar menjadi tempat berkumpulnya para seniman.
"Revitalisasi Taman Ismail Marzuki ini penting dilakukan sebagai upaya pemajuan kesenian dan kebudayaan di Ibukota," ujar Triwisaksana saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (27/7/2019).
Selain menjadi tempat berkumpulnya para seniman, dia menyatakan bahwa TIM juga merupakan salah satu laboratorium para seniman dalam mengembangkan konsep-konsep kesenian dan kebudayaan, serta menjadi salah satu ruang bagi warga Jakarta untuk saling berinteraksi.
"TIM selain tempat untuk menukar gagasan antar sesama seniman, juga dapat menjadi ruang ketiga publik," terangnya.
Kemudian revitalisasi TIM juga akan memberikan fasilitas penunjang bertaraf Internasional. Hal ini dilakukan agar para seniman lebih mudah dan lebih aktraktif dalam menampilkan karyanya.
Selain itu juga akan menyediakan fasilitas-fasilitas ibadah, kuliner, penginapan (hotel) dan lain sebagainya. "Jadikan TIM sebagai laboratorium bagi seniman, pusat kebudayaan dunia dan ruang interaksi bagi warga, maka perlu untuk dibuat menjadi lebih baik lagi," tandasnya.
"Revitalisasi Taman Ismail Marzuki ini penting dilakukan sebagai upaya pemajuan kesenian dan kebudayaan di Ibukota," ujar Triwisaksana saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (27/7/2019).
Selain menjadi tempat berkumpulnya para seniman, dia menyatakan bahwa TIM juga merupakan salah satu laboratorium para seniman dalam mengembangkan konsep-konsep kesenian dan kebudayaan, serta menjadi salah satu ruang bagi warga Jakarta untuk saling berinteraksi.
"TIM selain tempat untuk menukar gagasan antar sesama seniman, juga dapat menjadi ruang ketiga publik," terangnya.
Kemudian revitalisasi TIM juga akan memberikan fasilitas penunjang bertaraf Internasional. Hal ini dilakukan agar para seniman lebih mudah dan lebih aktraktif dalam menampilkan karyanya.
Selain itu juga akan menyediakan fasilitas-fasilitas ibadah, kuliner, penginapan (hotel) dan lain sebagainya. "Jadikan TIM sebagai laboratorium bagi seniman, pusat kebudayaan dunia dan ruang interaksi bagi warga, maka perlu untuk dibuat menjadi lebih baik lagi," tandasnya.
(kri)