Gempa 4,9 SR di Jembrana Tak Ganggu Persembahyangan Galungan
A
A
A
JEMBRANA - Gempa 4,9 SR yang mengguncang wilayah Jembrana, Bali, Rabu (24/7/2019) sekitar pukul 08.29 tak mengganggu persembahyangan Hari Raya Galungan.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menjelaskan, dari laporan sementara melalui radio komunikasi diketahui kondisi pascagempa aman terkendali.
"Kegiatan masyarakat yang melakukan aktivitas persembahyangan Hari Raya Suci Galungan tetap berjalan lancar," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (24/7/2019).
Demikian juga aktivitas wisatawan yang terpantau ramai lancar. "Aktivitas operasional Bandara Internasional Ngurah Rai tetap berjalan normal," tandasnya.
Rentin menegaskan bahwa belum ada laporan kerusakan. "Kami BPBD sedang melakukan assesment ke semua daerah atau kabupaten/kota se-Bali untuk memastikan kondisi di masyarakat terkait dampak gempa yang baru saja terjadi," terangnya.
Dia mengimbau masyarakat Bali untuk tetap tenang, mengikuti arahan petugas dan hanya percaya dengan informasi resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah, yakni BPBD dengan BMKG.
BPBD Bali dan kabupaten/kota se-Bali selalu standby dan siap-siaga dengan personel lengkap yang didukung sarana prasarana untuk melakukan penanganan jika terjadi bencana.
"Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kegawat-daruratan agar menghubungi call center Pusdalops BPBD Provinsi Bali di nomor 0361-251177," paparnya.
Menurut Rentin, BPBD Bali selalu siap-siaga dengan rumus 247. "Artinya 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu selalu melayani dan atensi serta siap-siaga antisipasi segala kemungkinan bencana, BPBD tidak pernah libur melayani bidang penanggulangan bencana termasuk kegawat-daruratan," tegasnya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi di 8,98 lintang selatan dan 114,17 bujur timur.
Sedangkan pusat gempa di laut yang berjarak 84 Km barat daya Jembrana dengan kedalaman 71 km.
Gempa ini dilaporkan dirasakan hingga kawasan Kuta, Denpasar, Gianyar, dan Tabanan di Bali; Kabupaten Lombok Utara di Nusa Tenggara Barat; serta Banyuwangi dan Jember di Jawa Timur.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menjelaskan, dari laporan sementara melalui radio komunikasi diketahui kondisi pascagempa aman terkendali.
"Kegiatan masyarakat yang melakukan aktivitas persembahyangan Hari Raya Suci Galungan tetap berjalan lancar," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (24/7/2019).
Demikian juga aktivitas wisatawan yang terpantau ramai lancar. "Aktivitas operasional Bandara Internasional Ngurah Rai tetap berjalan normal," tandasnya.
Rentin menegaskan bahwa belum ada laporan kerusakan. "Kami BPBD sedang melakukan assesment ke semua daerah atau kabupaten/kota se-Bali untuk memastikan kondisi di masyarakat terkait dampak gempa yang baru saja terjadi," terangnya.
Dia mengimbau masyarakat Bali untuk tetap tenang, mengikuti arahan petugas dan hanya percaya dengan informasi resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah, yakni BPBD dengan BMKG.
BPBD Bali dan kabupaten/kota se-Bali selalu standby dan siap-siaga dengan personel lengkap yang didukung sarana prasarana untuk melakukan penanganan jika terjadi bencana.
"Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kegawat-daruratan agar menghubungi call center Pusdalops BPBD Provinsi Bali di nomor 0361-251177," paparnya.
Menurut Rentin, BPBD Bali selalu siap-siaga dengan rumus 247. "Artinya 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu selalu melayani dan atensi serta siap-siaga antisipasi segala kemungkinan bencana, BPBD tidak pernah libur melayani bidang penanggulangan bencana termasuk kegawat-daruratan," tegasnya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi di 8,98 lintang selatan dan 114,17 bujur timur.
Sedangkan pusat gempa di laut yang berjarak 84 Km barat daya Jembrana dengan kedalaman 71 km.
Gempa ini dilaporkan dirasakan hingga kawasan Kuta, Denpasar, Gianyar, dan Tabanan di Bali; Kabupaten Lombok Utara di Nusa Tenggara Barat; serta Banyuwangi dan Jember di Jawa Timur.
(shf)