Bus Wisata dan Motor Bertabrakan, Ibu dan Anak Tewas di Tempat
A
A
A
PELAIHARI - Ibu dan anak warga Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Sabtu (20/7/2019) meregang nyawa di tempat kejadian setelah motor yang dikendarainya bertabrakan dengan sebuah bus mini yang membawa belasan wisatawan asal Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah. Saat musibah terjadi sekitar pukul 16.00 Wita, saat Durwati mengemudikan motor matic Yamaha Aerox nomor Polisi DA 6341 LBZ ditumpangi bersama Rina anaknya yang baru berusia 6 tahun dan Ruspina kakak korban. Tiga orang ini rencanannya ingin ke Banjarbaru.
Saat melintas di ruas Trans-Kalimantan kawasan Desa Alur motor yang dikemudikan Durwati berpapasan dengan bis mini dengan nomor Polisi DA 8063 HH. Mobil yang dikemudikan Anjay warga Kuala Kapuas ini tengah mengangkut 22 penumpang asal Kuala Kapuas yang ingin berwisata ke Pantai Asmara, Muara Asam-Asam.
Entah apa penyebabnya motor Aerox yang dikemudikan korban berbenturan dengan bus mini, akibat benturan keras di sisi kanan. Akibatnya ketiga pengendara motor terpental dan sempat terbentur pintu bus.
Durwati dan Rina menurut warga yang pertama mendekati lokasi sudah dalam kondisi tidak bernyawa kepala korban diduga terbentur hebat pintu bus, karena di pintu terlihat bercak darah, sedangkan Ruspina mengalami luka di bagian kepala.
Karena kondisi Ruspina cukup menghawatirkan dia segera dibawa ke RSUD Hadji Boejasin Pelaihari, sedangkan Durwati dan anaknya menunggu ambulans berikutnya.
Ita salah seorang penumpang bus mengungkapkan, motor yang dikemudikan korban cukup kencang, sementara korban terlihat sambal ngobrol saat memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi.
“Saya sebelum terjadi benturan dengan bus yang kami tumpangi sempat melihat pengemudi motor ngobrol sambal berpaling ke belakang,” kata Ita yang tampak masih gemetar.
Sementara Ulipsu suami korban mengaku mengetahui musibah yang dialami isterinya setelah mendapat telepon dari iparnya. Menurut Ulipsus Isteri anak dan iparnya ingin pergi ke Banjarbaru.
“Saya mendapat telepon dari ipar tentang musibah yang dialami isteri saya,” kata Ulipsu yang sempat terlihat emosi ketika tiba di lokasi kejadian.
Karyawan perusahaan tambang itu sempat mencari sopir bis, namun setelah dijelaskan sopir diamankan di Polsek Jorong, Ulipsu segera mengevakuasi istri dan anaknya ke RSUD Hadji Boejasin.
Kapolsek Jorong Iptu Sufian membenarkan adanya musibah tabrakan di wilayahnya, menurut Kapolsek pihaknya membantu Polantas mengumpulkan data di lapangan sampai proses evakuasi korban tewas maupun korban selamat.
“Anggota kami hanya membantu mendata para korban dan mengamankan sopir bus, setelah itu kasus akan diserahkan pada Polantas,” kata Kapolsek.
Saat melintas di ruas Trans-Kalimantan kawasan Desa Alur motor yang dikemudikan Durwati berpapasan dengan bis mini dengan nomor Polisi DA 8063 HH. Mobil yang dikemudikan Anjay warga Kuala Kapuas ini tengah mengangkut 22 penumpang asal Kuala Kapuas yang ingin berwisata ke Pantai Asmara, Muara Asam-Asam.
Entah apa penyebabnya motor Aerox yang dikemudikan korban berbenturan dengan bus mini, akibat benturan keras di sisi kanan. Akibatnya ketiga pengendara motor terpental dan sempat terbentur pintu bus.
Durwati dan Rina menurut warga yang pertama mendekati lokasi sudah dalam kondisi tidak bernyawa kepala korban diduga terbentur hebat pintu bus, karena di pintu terlihat bercak darah, sedangkan Ruspina mengalami luka di bagian kepala.
Karena kondisi Ruspina cukup menghawatirkan dia segera dibawa ke RSUD Hadji Boejasin Pelaihari, sedangkan Durwati dan anaknya menunggu ambulans berikutnya.
Ita salah seorang penumpang bus mengungkapkan, motor yang dikemudikan korban cukup kencang, sementara korban terlihat sambal ngobrol saat memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi.
“Saya sebelum terjadi benturan dengan bus yang kami tumpangi sempat melihat pengemudi motor ngobrol sambal berpaling ke belakang,” kata Ita yang tampak masih gemetar.
Sementara Ulipsu suami korban mengaku mengetahui musibah yang dialami isterinya setelah mendapat telepon dari iparnya. Menurut Ulipsus Isteri anak dan iparnya ingin pergi ke Banjarbaru.
“Saya mendapat telepon dari ipar tentang musibah yang dialami isteri saya,” kata Ulipsu yang sempat terlihat emosi ketika tiba di lokasi kejadian.
Karyawan perusahaan tambang itu sempat mencari sopir bis, namun setelah dijelaskan sopir diamankan di Polsek Jorong, Ulipsu segera mengevakuasi istri dan anaknya ke RSUD Hadji Boejasin.
Kapolsek Jorong Iptu Sufian membenarkan adanya musibah tabrakan di wilayahnya, menurut Kapolsek pihaknya membantu Polantas mengumpulkan data di lapangan sampai proses evakuasi korban tewas maupun korban selamat.
“Anggota kami hanya membantu mendata para korban dan mengamankan sopir bus, setelah itu kasus akan diserahkan pada Polantas,” kata Kapolsek.
(sms)