Thia Yufadha Ajak DWP Muba Pahami Peran Ibu di Era Digital
A
A
A
SEKAYU - Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Thia Yufada Dodi Reza berpendapat, peran ibu di era digital jelas lebih berat karena kondisi eksternal semakin komplek.
"Menjadi seorang ibu semakin penuh tantangan akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat. Oleh karena itu Ibu-ibu sekarang harus menggunakan pendekatan dialog untuk mendidik anak-anak mereka yang generasi milenial," kata Thia.
Thia mengatakan, ibu-ibu lahir sebelum era digital, artinya bukan generasi milenial. Sementara, sekarang mereka harus mendidik anak-anak mereka yang lahir di era digital sebagai generasi millennial.
"Ibu-ibu otomatis tidak bisa karena tidak menguasai teknologi, untuk itu kita ibu sebagai orang tua harus memiliki kemampuan menguasai teknologi," ujarnya saat menghadiri pertemuan rutin bulanan pengurus dan Anggota DWP Kabupaten Muba di Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate, Selasa (16/7/2019).
Istri Bupati Muba Dodi Reza Alex ini juga mengapresiasi Ketua dan pengurus DWP Kabupaten serta gabungan delapan DWP Kecamatan atas terselenggaranya pertemuan tersebut, dan menggelar semacam pemberian materi dari Psikolog tentang bagaimana menyikapi dan mengahadapi prilaku anak generasi milenial.
"Anak-anak jaman sekarang gemar pegang gadget, menurut saya prilaku anak millenial sedikit banyak ditentukan oleh hal-hal yang dekat dengan dia, dan kita sadari betul yang dekat dengan mereka adalah gadget. Anak-anak kalau lagi liat gadget kita panggil gak noleh, nah tantangan sekarang bagaimana kita bisa memastikan anak membaca yang baik di gadget. Jangan juga anak dibatasi gak boleh tau gadget karena perkembangan zaman harus diikuti, jadi tugas kita bagaimana menyikapi dan memagari anak anak kita dari hal hal Negatif dari efek kemajuan teknologi ini, sebab tekonlogi di era digital ini juga banyak hal positifnya yang mesti kita pahami dan hal negatifnya kita minimalisir," paparnya.
Sementara itu Ketua DWP Kabupaten Muba Hj Asna Aini Apriyadi melaporkan Delapan DWP Kecamatan penyelenggara Pertemuan Rutin hari ini yaitu DWP Kecamatan Keluang, Jirak Jaya, Lais, Plakat Tinggi, Tungkal Jaya, Babat Supat, Lalan dan Lawang Wetan.
"Terimakasih kepada Pengurus dan Anggota DWP Muba yang telah hadir dan menyadari betul bahwa DWP ini tanggung jawab kita bersama. Saya sudah menjanjikan bagi yang rajin hadir akan mendapatkan reward dari DWP dan dari saya pribadi. Alhamdullilah hari ini hadir melebihi target. Materi yang disampaikan pada pertemuan kali ini sesuai dengan apa yang terjadi di beberapa bulan ini, seperti adanya kejadian pernikahan dini pada anak, ada juga terjadi pembakaran remaja perempuan oleh pacarnya kemudian anak tenggelam di Sungai Musi. Ini semua ada kaitannya dengan materi yang akan disampaikan oleh psikolog yaitu Yerni Rapina SPSi, " jelasnya.
"Menjadi seorang ibu semakin penuh tantangan akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat. Oleh karena itu Ibu-ibu sekarang harus menggunakan pendekatan dialog untuk mendidik anak-anak mereka yang generasi milenial," kata Thia.
Thia mengatakan, ibu-ibu lahir sebelum era digital, artinya bukan generasi milenial. Sementara, sekarang mereka harus mendidik anak-anak mereka yang lahir di era digital sebagai generasi millennial.
"Ibu-ibu otomatis tidak bisa karena tidak menguasai teknologi, untuk itu kita ibu sebagai orang tua harus memiliki kemampuan menguasai teknologi," ujarnya saat menghadiri pertemuan rutin bulanan pengurus dan Anggota DWP Kabupaten Muba di Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate, Selasa (16/7/2019).
Istri Bupati Muba Dodi Reza Alex ini juga mengapresiasi Ketua dan pengurus DWP Kabupaten serta gabungan delapan DWP Kecamatan atas terselenggaranya pertemuan tersebut, dan menggelar semacam pemberian materi dari Psikolog tentang bagaimana menyikapi dan mengahadapi prilaku anak generasi milenial.
"Anak-anak jaman sekarang gemar pegang gadget, menurut saya prilaku anak millenial sedikit banyak ditentukan oleh hal-hal yang dekat dengan dia, dan kita sadari betul yang dekat dengan mereka adalah gadget. Anak-anak kalau lagi liat gadget kita panggil gak noleh, nah tantangan sekarang bagaimana kita bisa memastikan anak membaca yang baik di gadget. Jangan juga anak dibatasi gak boleh tau gadget karena perkembangan zaman harus diikuti, jadi tugas kita bagaimana menyikapi dan memagari anak anak kita dari hal hal Negatif dari efek kemajuan teknologi ini, sebab tekonlogi di era digital ini juga banyak hal positifnya yang mesti kita pahami dan hal negatifnya kita minimalisir," paparnya.
Sementara itu Ketua DWP Kabupaten Muba Hj Asna Aini Apriyadi melaporkan Delapan DWP Kecamatan penyelenggara Pertemuan Rutin hari ini yaitu DWP Kecamatan Keluang, Jirak Jaya, Lais, Plakat Tinggi, Tungkal Jaya, Babat Supat, Lalan dan Lawang Wetan.
"Terimakasih kepada Pengurus dan Anggota DWP Muba yang telah hadir dan menyadari betul bahwa DWP ini tanggung jawab kita bersama. Saya sudah menjanjikan bagi yang rajin hadir akan mendapatkan reward dari DWP dan dari saya pribadi. Alhamdullilah hari ini hadir melebihi target. Materi yang disampaikan pada pertemuan kali ini sesuai dengan apa yang terjadi di beberapa bulan ini, seperti adanya kejadian pernikahan dini pada anak, ada juga terjadi pembakaran remaja perempuan oleh pacarnya kemudian anak tenggelam di Sungai Musi. Ini semua ada kaitannya dengan materi yang akan disampaikan oleh psikolog yaitu Yerni Rapina SPSi, " jelasnya.
(akn)