Gubernur Sumbar Ingkatkan lagi Ungkapan Biduak Lalu Kiambang Batauik
A
A
A
PADANG - Kearifan leluhur orang Sumatera Barat dalam ungkapan Biduak Lalu Kiambang Batauik dengan arti, setelah sampan lewat tanaman air kembali menyatu dikutip Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno untuk mendamaikan warganya.
Hal itu dilakukan Gubernur Irwan terkait dinamika konstetasi Pemilu 2019 hingga Kamis (28/6/2019) lalu usai pembacaan hasil sidang gugatan Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta. Gubernur Sumatera Barat itu mengimbau kepada seluruh pendukung Prabowo-Sandi untuk tetap menjaga persatuan.
Seperti dikutip dari beberapa media daring antaranews.com, inews.id serta harianterbit.com, Gubernur Sumatera Barat mengajak masyarakat Sumatera Barat untuk menerima hasil keputusan MK.
Gubernur Irwan mengatakan kini merupakan saatnya bersatu kembali karena perbedaan selama proses Pemilu 2019 harus ditinggalkan. Agar kedepannya Indonesia bisa bersaing dan lebih maju lagi.
Irwan Prayito mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat akan ungkapan Biduak Lalu Kiambang Batauik. Hal itu menunjukkan orang Minangkabau menghargai proses demokrasi sebagai upaya untuk mencari pemimpin dan bisa kembali bersatu setelah semuanya selesai.
Hal itu dilakukan Gubernur Irwan terkait dinamika konstetasi Pemilu 2019 hingga Kamis (28/6/2019) lalu usai pembacaan hasil sidang gugatan Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta. Gubernur Sumatera Barat itu mengimbau kepada seluruh pendukung Prabowo-Sandi untuk tetap menjaga persatuan.
Seperti dikutip dari beberapa media daring antaranews.com, inews.id serta harianterbit.com, Gubernur Sumatera Barat mengajak masyarakat Sumatera Barat untuk menerima hasil keputusan MK.
Gubernur Irwan mengatakan kini merupakan saatnya bersatu kembali karena perbedaan selama proses Pemilu 2019 harus ditinggalkan. Agar kedepannya Indonesia bisa bersaing dan lebih maju lagi.
Irwan Prayito mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat akan ungkapan Biduak Lalu Kiambang Batauik. Hal itu menunjukkan orang Minangkabau menghargai proses demokrasi sebagai upaya untuk mencari pemimpin dan bisa kembali bersatu setelah semuanya selesai.
(alf)