Pemkot Pekanbaru Terima Puluhan Anak Imigran untuk Bersekolah
A
A
A
PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru, Riau, berencana menerima anak imigran untuk bersekolah. Saat ini ada 286 anak imigran dari berbagai negara yang sudah lama menetap di Kota Bertuah.
Kepala Dinas Kota Pekanbaru, Abdul Jamal mengatakan dari 286 itu nantinya akan diseleksi siapa yang akan diterima bersekolah di Pekanbaru. Nantinya mereka yang diterima masuk sekolah merupakan anak yang lolos dengan berbagai persyarakatan.
"Dari pendataan kita ada 110 anak imigran yang usianya duduk di bangku sekolah dasar. Diperkirakan hanya ada 50 sampai 60 anak yang diterima," ucap Jamal Kamis (27/6/2019).
Syarat utama untuk diterimanya anak imigran bersekolah di Pekanbaru adalah bisa berbahasa Indonesia. Ini karena tidak ada perlakuan khusus bagi anak anak imigran.
"Mereka harus tahu bahasa Indonesia. Karena tenaga pengajarnya berbahasa Indonesia. Jadi tidak ada guru yang mengajar dengan bahasa dari negara asal mereka," imbuhnya.
Dia mengatakan, secara budaya dan agama, Riau merupakan daerah yang kental melayu dan Islam. Ini tidak beda jauh dengan anak anak imigran yang mayoritas beragama Islam seperti Afganistan, Iran, Bangladesh dan Irak.
"Saya rasa mereka bisa beradaptasi dengan anak-anak di Indonesia. Kita terima mereka karena kita memiliki rasa empati kepada mereka. Kasihan kalau anak anak imigran yang bersatus pengungsi tidak bersekolah," imbuhnya.
Dia menyebut saat ini jumlah pengungsi di Pekanbaru berjumlah 1028. Mereka ditampung diberbagai tempat di Pekanbaru. Kota Pekanbaru merupakan salah satu tempat terbanyak menampung imigran.
Kepala Dinas Kota Pekanbaru, Abdul Jamal mengatakan dari 286 itu nantinya akan diseleksi siapa yang akan diterima bersekolah di Pekanbaru. Nantinya mereka yang diterima masuk sekolah merupakan anak yang lolos dengan berbagai persyarakatan.
"Dari pendataan kita ada 110 anak imigran yang usianya duduk di bangku sekolah dasar. Diperkirakan hanya ada 50 sampai 60 anak yang diterima," ucap Jamal Kamis (27/6/2019).
Syarat utama untuk diterimanya anak imigran bersekolah di Pekanbaru adalah bisa berbahasa Indonesia. Ini karena tidak ada perlakuan khusus bagi anak anak imigran.
"Mereka harus tahu bahasa Indonesia. Karena tenaga pengajarnya berbahasa Indonesia. Jadi tidak ada guru yang mengajar dengan bahasa dari negara asal mereka," imbuhnya.
Dia mengatakan, secara budaya dan agama, Riau merupakan daerah yang kental melayu dan Islam. Ini tidak beda jauh dengan anak anak imigran yang mayoritas beragama Islam seperti Afganistan, Iran, Bangladesh dan Irak.
"Saya rasa mereka bisa beradaptasi dengan anak-anak di Indonesia. Kita terima mereka karena kita memiliki rasa empati kepada mereka. Kasihan kalau anak anak imigran yang bersatus pengungsi tidak bersekolah," imbuhnya.
Dia menyebut saat ini jumlah pengungsi di Pekanbaru berjumlah 1028. Mereka ditampung diberbagai tempat di Pekanbaru. Kota Pekanbaru merupakan salah satu tempat terbanyak menampung imigran.
(wib)