Mamberamo Tengah Papua Kembali Diguncang Gempa 4,6 SR
Mamberamo Tengah Papua Kembali Diguncang Gempa 4,6 SR
A
A
A
KASONAWEJA - Gempa bumi berkekuatan 4,6 Skala Richter mengguncang Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua pukul 18.56.48 WIT, Senin (24/6/2019)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura menganalisa, gempa terjadi pada titik koordinat 2.49 LS (Lintang Selatan)– 138.61 BT (Bujur Timur), tepatnya di darat pada jarak 34 KM arah Tenggara Mamberamo Tengah dengan kedalaman 26 KM.
Kepala Balai Besar Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili mengungkapkan bahwa dampak gempa berupa guncangan yang dirasakan di Sarmi III MMI. Pihaknya juga menegaskan jika gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Ditinjau dari kedalaman hiposenter, gempabumi ini merupakan gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah itu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Hingga pukul 19:30 WIT, hasil monitoring BMKG sudah ada 34 kali aktivitas gempabumi susulan (after shock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,1 Magnitudo mengguncang Kabupaten Mamberamo, Papua, Senin (24/6/2019) pada pukul 10.05 WIT. BMKG wilayah V Jayapura menyatakan, gempa terjadi pada koordinat 2,67 LS dan 138,76 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 85 kilometer (Km) arah tenggara Kota Burmeso, Kabupaten Memberamo Raya, Provinsi Papua. Pusat gempa berada pada kedalaman 10 Km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini terjadi akibat aktivitas sistem sesar lokal, yakni Sesar Yapen.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust).
BMKG menganalisis, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dan dirasakan di Sarmi III-IV MMI, Jayapura II-III MMI di Jayapura, dan Wamena II MMI.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura menganalisa, gempa terjadi pada titik koordinat 2.49 LS (Lintang Selatan)– 138.61 BT (Bujur Timur), tepatnya di darat pada jarak 34 KM arah Tenggara Mamberamo Tengah dengan kedalaman 26 KM.
Kepala Balai Besar Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili mengungkapkan bahwa dampak gempa berupa guncangan yang dirasakan di Sarmi III MMI. Pihaknya juga menegaskan jika gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Ditinjau dari kedalaman hiposenter, gempabumi ini merupakan gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah itu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Hingga pukul 19:30 WIT, hasil monitoring BMKG sudah ada 34 kali aktivitas gempabumi susulan (after shock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,1 Magnitudo mengguncang Kabupaten Mamberamo, Papua, Senin (24/6/2019) pada pukul 10.05 WIT. BMKG wilayah V Jayapura menyatakan, gempa terjadi pada koordinat 2,67 LS dan 138,76 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 85 kilometer (Km) arah tenggara Kota Burmeso, Kabupaten Memberamo Raya, Provinsi Papua. Pusat gempa berada pada kedalaman 10 Km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini terjadi akibat aktivitas sistem sesar lokal, yakni Sesar Yapen.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust).
BMKG menganalisis, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dan dirasakan di Sarmi III-IV MMI, Jayapura II-III MMI di Jayapura, dan Wamena II MMI.
(sms)
Explore More