Kisah 'Si Bancah' Harimau Sumatera Pincang yang Jadi Pejantan Tangguh

Minggu, 23 Juni 2019 - 18:44 WIB
Kisah Si Bancah Harimau...
Kisah 'Si Bancah' Harimau Sumatera Pincang yang Jadi Pejantan Tangguh
A A A
BUKITTINGGI - Bancah seekor harimau sumatera jantan di Kebun Binatang Kinantan Zoo Bukittinggi, Sumatera Barat menjadi pejantan yang tangguh. Meskipun fisiknya lemah dengan kondisi kaki kanan depannya pincang. Harimau jantan ini disebut oleh Lembaga Konservasi Dunia sebagai harimau sumatera jantan yang memainkan peran penting dalam pengembangbiakan populasi harimau sumatra di Indonesia. Sepanjang Minggu (23/6/2019) si Bancah terlihat bermain di kandang bersama pasangan dan anak-anaknya.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Bukittinggi Erwin Umar mengatakan, kehadiran Bancah membuat populasi harimau sumatra dalam konservasi ini terus berkembang biak.

“Harimau Bancah ditemukan terjebak jerat babi pada tahun 2007 di Hutan Desa Taratak Bancah, Sawahlunto, Sumatera Barat. Saat itu kondisinya sangat mengkhawatirkan kaki kanan luka terjerat tali sling taringnya patah dan stres. Petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi Bancah dari hutan dan membawanya ke kebun Binatang Kinantan untuk dirawat,” kata dia, Minggu (23/6/2019).

Setelah pulih bancah dikawinkan dengan harimau sumatera betina bernama Dara Jingga. Pada Senin 22 September 2014 malam, Dara Jingga melahirkan dua bayi harimau yang sangat ditunggu-tunggu sebagai kelahiran bayi harimau sumatera yang pertama sejak tahun 1960 di kebun binatang ini.

“Lalu berturut-turut pada Kamis 14 Januari 2016 pasangan Bancah bernama Sean melahirkan dua ekor bayi harimau berjenis kelamin jantan,” ujarnya.

Menurut dia, hanya dalam waktu 10 bulan kemudian Sean yang kembali digagahi Bancah kembali melahirkan tiga bayi pada 14 November 2016. Lalu pada Selasa 5 Mei 2017 Sean melahirkan tiga ekor bayi harimau lagi.

Terakhir pada Minggu 16 Desember 2018 pagi giliran pasangan lamanya Dara Jingga kembali dikawinkan dengan bancah hingga melahirkan sepasang bayi.

“Harimau sumatera breeding terbaik di Indonesia itu adalah di Kebun Binatang Bukittinggi. Itu sudah diakui oleh lembaga konservasi dunia, terungkap waktu kami ada pelatihan di taman safari bersama persatuan kebun binatang seluruh indonesia dan aktifis pecinta hewan di seluruh dunia yang hadir pada hari itu. Ini adalah hal yang positif karena jarang sekali harimau tangkapan bisa lahir di lembaga konservasi, nah, di Bukittinggi harimau kita bisa melahirkan anak minimal 3 ekor dalam setahun, dan sekarang jumlah harimau kita sudah 11 ekor,” papar Erwin.

Kehebatan Bancah membuahi harimau betina, ungkap dia, membuatnya menjadi salah satu harimau sumatera idola bagi kebun binatang lain dan aktivis pecinta harimau sumatera di Indonesia. Beberapa ekor anak Bancah telah disebar ke beberapa kebun binatang di Indonesia.

“Pada 15 april 2017 lalu dalam program pertukaran satwa dengan Bali Zoo sepasang anak Bancah dibarter dengan 9 ekor satwa koleksi Bali Zoo masing-masing berupa tiga ekor singa afrika, tiga ekor burung baya dan tiga ekor wallaby atau kangguru tanah. Sedangkan pada Minggu 2 Juni 2019 lalu, dua ekor anak Bancah dan Sean bernama Upik Kandih dan Gadih Boncah yang lahir pada 5 Mei 2017 diberikan ke Kebun Binatang Taman Satwa Kandi Kota Sawahlunto,” timpalnya.

Kedua anak Bancah dan Sean, lanjut, Erwin, itu dibarter dengan seekor gajah betina untuk menemani Zidan gajah jantan yang kesepian setelah ditinggal mati Bita gajah betina pasangannya pada 26 September 2017 lalu.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1577 seconds (0.1#10.140)