Kunjungi Pulau Terluar, Bupati Bintan Disambut Silat yang Hampir Punah
A
A
A
BINTAN - Bupati Bintan Apri Sujadi dan Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam beserta jajaran OPD Pemkab Bintan mengunjungi pulau terluar dan terdepan di wilayah Bintan, yakni Pulau Tambelan yang berjarak sekitar 185 mil laut (300 km) dari ibukota Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) Senin (17/6/2019).
Kunjungan kerja ini merupakan rangkaian halalbihalal Pemkab Bintan dengan masyarakat Tambelan dan sekaligus menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Rombongan bupati tiba di Tambelan sekitar pukul 12.00 WIB siang, dengan perjalanan kurang lebih 8 jam dari Pelabuhan Navigasi, Kijang, Bintan Timur, menggunakan kapal cepat KM Batavia.
Saat tiba di Tambelan, Bupati Bintan Apri Sujadi bersama rombongan disambut hangat seluruh masyarakat Bintan. Dua warga Tambelan Yandi dan Nova memperagakan 'Silat Buah Tujuh', salah satu seni bela diri asli milik masyarakat Melayu, yang nyaris punah.
Aksi silat seni bela diri 'Silat Buah Tujuh' berlangsung kurang lebih 5 menit itu langsung memukau para rombongan bupati yang menyaksikan saat menginjjakkan kaki di Pulau Tambelan.
"Kami menampilkan seni bela diri Silat Buah Tujuh, salah satu seni bela diri asli dari Tambelan. Ini merupakan seni bela diri warisan dari leluhur. Harapan kami, seni bela diri ini dapat dilestarikan dan menjadi kekayaan budaya masyarakat Bintan," ujar Yandi.
Kunjungan kerja ini merupakan rangkaian halalbihalal Pemkab Bintan dengan masyarakat Tambelan dan sekaligus menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Rombongan bupati tiba di Tambelan sekitar pukul 12.00 WIB siang, dengan perjalanan kurang lebih 8 jam dari Pelabuhan Navigasi, Kijang, Bintan Timur, menggunakan kapal cepat KM Batavia.
Saat tiba di Tambelan, Bupati Bintan Apri Sujadi bersama rombongan disambut hangat seluruh masyarakat Bintan. Dua warga Tambelan Yandi dan Nova memperagakan 'Silat Buah Tujuh', salah satu seni bela diri asli milik masyarakat Melayu, yang nyaris punah.
Aksi silat seni bela diri 'Silat Buah Tujuh' berlangsung kurang lebih 5 menit itu langsung memukau para rombongan bupati yang menyaksikan saat menginjjakkan kaki di Pulau Tambelan.
"Kami menampilkan seni bela diri Silat Buah Tujuh, salah satu seni bela diri asli dari Tambelan. Ini merupakan seni bela diri warisan dari leluhur. Harapan kami, seni bela diri ini dapat dilestarikan dan menjadi kekayaan budaya masyarakat Bintan," ujar Yandi.
(rhs)