Lebaran, Jumlah Kendaraan yang Masuk ke Jatim Turun Signifikan
A
A
A
SURABAYA - Jumlah kendaraan yang masuk ke Jawa Timur (Jatim), baik roda dua dan roda empat pada hari H-7 hingga hari H Lebaran 2019 mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data Operasi Ketupat Dirlantas Polda Jatim menyebutkan, jumlah kendaraan roda dua yang masuk ke Jatim sebanyak 542.456 unit turun 14,72% dibanding momen yang sama tahun lalu sebanyak 636.062 unit.
Sedangkan kendaraan roda empat yang masuk ke Jatim sebanyak 343.772 unit turun 27,65% dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 475.164 unit. Jumlah pelanggaran lalu lintas juga tercatat turun 41% menjadi 220 tilang dari tahun lalu sebanyak 375 tilang.
"Selama operasi ketupat, pada hari Rabu (5/6/2019) ditemukan sebanyak 1.100 pelanggaran, turun 36 persen dibanding momen yang sama tahun lalu sebanyak 1.596 pelanggaran," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Rabu (5/6/2019).
Untuk kendaraan yang keluar Jatim, roda dua sebanyak 717.515 unit turun 11,55% dari tahun lalu sebanyak 811.233 unit. Sedangkan untuk kendaraan roda empat sebanyak 477.968 unit turun 17,38% dari tahun lalu sebanyak 578.541 unit. "Laka lantas di Jalan Tol, pada hari H Lebaran tidak ada kejadian," tandas Barung.
Untuk kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas), pada hari H-7 hingga hari H Lebaran sebanyak 10 kejadian turun 47% dari tahun lalu sebanyak 19 kejadian. Untuk korban meninggal dunia, hanya satu orang turun signifikan dari tahun lalu sebanyak empat orang meninggal dunia.
Korban laka lantas yang luka berat tidak ada dan tahun lalu dua orang. Sementara korban luka ringan sebanyak 19 orang, turun 24 persen dari tahun lalu sebanyak 25 orang. "Kerugian material naik menjadi Rp20,2 juta dari tahun lalu sebesar Rp16,3 juta," imbuh Barung.
Dia menambahkan, untuk Polres yang terdapat korban laka lantas meninggal dunia adalah Polres Nganjuk sebanyak satu orang. Jumlah total laka lantas pada periode H-7 hingga hari H Lebaran, sebanyak 97 kejadian turun 66% dari tahun lalu sebanyak 282 kejadian. Pada periode tersebut, jumlah korban meninggal dunia akibat laka lantas sebanyak 11 orang, turun 65% dari tahun lalu sebanyak 31 orang.
"Korban luka berat sebanyak 15 orang, turun 55 persen dari sebelumnya 33 orang," tutupnya.
Sedangkan kendaraan roda empat yang masuk ke Jatim sebanyak 343.772 unit turun 27,65% dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 475.164 unit. Jumlah pelanggaran lalu lintas juga tercatat turun 41% menjadi 220 tilang dari tahun lalu sebanyak 375 tilang.
"Selama operasi ketupat, pada hari Rabu (5/6/2019) ditemukan sebanyak 1.100 pelanggaran, turun 36 persen dibanding momen yang sama tahun lalu sebanyak 1.596 pelanggaran," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Rabu (5/6/2019).
Untuk kendaraan yang keluar Jatim, roda dua sebanyak 717.515 unit turun 11,55% dari tahun lalu sebanyak 811.233 unit. Sedangkan untuk kendaraan roda empat sebanyak 477.968 unit turun 17,38% dari tahun lalu sebanyak 578.541 unit. "Laka lantas di Jalan Tol, pada hari H Lebaran tidak ada kejadian," tandas Barung.
Untuk kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas), pada hari H-7 hingga hari H Lebaran sebanyak 10 kejadian turun 47% dari tahun lalu sebanyak 19 kejadian. Untuk korban meninggal dunia, hanya satu orang turun signifikan dari tahun lalu sebanyak empat orang meninggal dunia.
Korban laka lantas yang luka berat tidak ada dan tahun lalu dua orang. Sementara korban luka ringan sebanyak 19 orang, turun 24 persen dari tahun lalu sebanyak 25 orang. "Kerugian material naik menjadi Rp20,2 juta dari tahun lalu sebesar Rp16,3 juta," imbuh Barung.
Dia menambahkan, untuk Polres yang terdapat korban laka lantas meninggal dunia adalah Polres Nganjuk sebanyak satu orang. Jumlah total laka lantas pada periode H-7 hingga hari H Lebaran, sebanyak 97 kejadian turun 66% dari tahun lalu sebanyak 282 kejadian. Pada periode tersebut, jumlah korban meninggal dunia akibat laka lantas sebanyak 11 orang, turun 65% dari tahun lalu sebanyak 31 orang.
"Korban luka berat sebanyak 15 orang, turun 55 persen dari sebelumnya 33 orang," tutupnya.
(kri)