Keerom Papua Diguncang Gempa 4,0 Skala Richter
A
A
A
JAYAPURA - Gempa tektonik bermagnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Minggu (26/5/2019) sekitar pukul 14.37.56 WIT.
Berdasarkan informasi pihak BMKG Wilayah V Jayapura, Episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 3,28 LS dan 140,96 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 46 Km arah Tenggara Kota Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada kedalaman 10 Km.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Kabupaten Keerom ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme sesar mendatar (strike slip fault).
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Keerom III MMI dan Jayapura II - III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 15.00 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Berdasarkan informasi pihak BMKG Wilayah V Jayapura, Episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 3,28 LS dan 140,96 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 46 Km arah Tenggara Kota Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada kedalaman 10 Km.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Kabupaten Keerom ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme sesar mendatar (strike slip fault).
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Keerom III MMI dan Jayapura II - III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 15.00 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
(thm)