Terkena Program Serasi, Petani di Sumsel Tak Minta Ganti Rugi

Senin, 13 Mei 2019 - 23:30 WIB
Terkena Program Serasi, Petani di Sumsel Tak Minta Ganti Rugi
Terkena Program Serasi, Petani di Sumsel Tak Minta Ganti Rugi
A A A
PALEMBANG - Meski lahan produktifnya terkena pembuatan tanggul saluran air di kanan-kiri sawahnya yang mencapai 10 meter, namun petani tak minta ganti rugi.

"Kami ikhlas demi kemajuan kami," kata Salman, seorang petani di Desa Sebubus, Air Kumbang Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (13/5/2019).

Salman menuturkan ini saat menerima kunjungan Direktur PPL Kementerian Pertanian, Indah Megawati di desa itu.

Dalam kunjungan ini Indah Megawati juga didampingi koordinator serasi tingkat pusat dari TNI, Brigjen Steve Parengkuan beserta Danrem, Dandim dan para Babinsa di wilayah tersebut.

Seperi telah diberitakan sebelumnya, program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani yang kemudian dikenal sebagai "Serasi", Kementan memang telah menggandeng TNI untuk melakukan pendampingan dan pengawalan program tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan Salman, dari 1200 hektar lahan yang disiapkan untuk serasi, saat ini pihaknya fokus di tiga titik dengan luasan 360 hekar, dengan capaian sekiar 70 persen.

"Diluar pembuatan tanggul air, kita sudah masuk pada pembuatan jalan usaha tani sepanjang 8 kilometer," kata Salman.

Pengakuan serupa juga disampaikan Hendri Kuswoyo, Kepala Desa Telang Rejo, Muara Telang. Menurutnya, awalnya petani memang agak keberatan saat kawasannya diminta masuk program itu. Namun begitu tahu yang akan dibangun adalah infrastruktur pertanian, para petani langsung menyetujuinya.

Bahkan, demikian Hendri, sejak pencanangan "Serasi" Desember 2018, kini pihaknya sudah bisa menanam dua kali."Saat ini saya sedang mencoba untuk tanam yang ketiga", jelas Hendri.

Indah Megawati yang mendengar penuturan petani itu bergembira. Begitu pula Brigjen TNI, Steve Parengkuan selaku koordinator pusat untuk pendampingan dan pengawalan tata kelola air di lahan rawa.

Untuk itu, sepulang ke Jakarta, Steve dan Indah Megawati akan melapor dan mendiskusikannya kepada pihak terkait.

Steve juga berpesan kepada jajarannya di Palembang, mulai dari Danrem, Dandim hingga Babinsa untuk terus mengawal dan mengkoordinasikan pada masalah ini.

Program ini menurut Dirjen PPL Kementan, Sarwo Edhy di Kalsel sempat menjelaskan, usaha tata kelola air, petani kelak juga akan mendapatkan bantuan, tidak saja benih dan pupuk, tapi juga alat mesin pertanian.

"Kami berharap, dengan turut sertanya TNI dapat mempercepat target kami, yakni 150 ribu hektar hingga akhir tahun 2019 ini," kata Indah Megawati kepada wartawan
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6735 seconds (0.1#10.140)