Warga Jayapura Diminta Tak Termakan Isu Suplemen yang Bisa Sembuhkan HIV/AIDS

Jum'at, 10 Mei 2019 - 10:48 WIB
Warga Jayapura Diminta Tak Termakan Isu Suplemen yang Bisa Sembuhkan HIV/AIDS
Warga Jayapura Diminta Tak Termakan Isu Suplemen yang Bisa Sembuhkan HIV/AIDS
A A A
JAYAPURA - Warga dan penderita HIV/AIDS (ODHA) diminta tidak termakan isu adanya suplemen yang bisa menyembuhkan HIV/AIDS selain ARV (Antiretrovirus). Hal ini ditegaskan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Jayapura menyusul isu beredarnya suplemen Purtier Placenta yang mampu menyembuhkan penderita HIV/AIDS dengan sistem stim sel.

Ketua IDI Kota Jayapura Samuel M Baso menegaskan, jika ARV adalah satu-satunya obat yang bisa membuat sehat pada ODHA, meski tidak bisa menyembuhkan, namun dikatakan belum ada obat lain yang mampu menggantikan ARV.

"ARV tidak ada pengganti untuk saat ini, dan satu satunya obat yang telah terbukti. Kalau ada vitamin atau suplemen bisa saja, tapi tidak boleh meninggalkan ARV, ini tetap harus diminum rutin,"katanya.

Pihaknya juga sangat menyayangkan oknum profesi dokter di Kabupaten Jayapura berinisial JM yang diduga malah memperedarkan suplemen tersebut kemasyarakat.

"Kalau ada laporan atas penyalahgunaan profesi dokternya maka bisa diberikan sanksi,"ucapnya.

Dikatakan, banyak gangguan yang terus muncul mempengaruhi pelayanan kepada ODHA. Dikatakan ditahun-tahun sebelumnya, muncul wacana Micro Chip, selanjutnya obat tradisional buah merah, air doa dan lainnya, namun semuanya tidak benar.

"Yang harus kita lakukan untuk selalu mengingatkan para penderita untuk meminum ARV, jangan malah ada ini itu yang malah membuat mereka tidak mau minum lagi, padahal dengan begitu virus HIV akan berkembang lagi, dan ARV itu geratis,"katanya.

Sementara, terkait keberadaan suplemen Purtier Placenta yang telah mengegerkan warga itu turut terpantau pihak LSM pemerhati HIV /AIDS.

Robert Sihombing dari Jayapura Support Group (JSG), mengaku telah menerima laporan keberadaan suplemen tersebut di wilayah Sentani Kabupaten Jayapura.

"Kami mendapatkan suplemen Purtier Placenta ini beredar dari warga Sentani, ada oknum dokter yang menjual ini, maka kami minta pihak terkait untuk melakukan investasi," kata Robert.

Suplemen Purtier Placenta juga diketahui belum terdaftar pada BPOM. Buyung Ayub selaku Kabid Penindakan BPOM Jayapura mengaku akan menarik suplemen tersebut karena tidak terdaftar.

"Yang terdaftar hanya suplemen makanan Purtier, kalau yang Placenta belum.Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan IDI terkait ini, namun yang jelas, produk tidak terdaftar maka akan kami tarik," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3689 seconds (0.1#10.140)