PNS Salatiga Diimbau Tidak Gunakan Elpiji 3 Kg
A
A
A
SALATIGA - Dinas Perdagangan Kota Salatiga mengimbau kepada semua pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot Salatiga untuk tidak menggunakan elpiji 3 kg karena peruntukannya bagi warga miskin. Selain itu, PNS juga diminta turut menyosialisasikan penggunaan elpiji non-subsidi kepada masyarakat kalangan menengah ke atas.
"Semua PNS dan masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas kami imbau untuk tidak lagi menggunakan elpiji 3 kg dan beralih ke elpiji nonsubsidi. Sebab elpiji 3 kg peruntukannya hanya untuk masyarakat miskin," kata Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Ardiyantara, Rabu (8/5/2019).
Menurut dia, saat ini banyak masyarakat kalangan menengah ke atas, termasuk PNS dan pelaku usaha yang menggunakan elpiji 3 kg. Ini harus diluruskan agar penyaluran elpiji bersubsidi tepat sasaran.
"Mari kita kembalikan penggunaan elpiji 3 kg kepada masyarakat miskin. Mulai saat ini, semua PNS harus menggunakan elpiji nonsubsidi. PNS harus membantu pemerintah menyukseskan penggunaan elpiji nonsubsidi," ujarnya.
Sekadar informasi, tujuan program elpiji 3 kg untuk membantu keluarga miskin dan usaha mikro. Namun, sebagian besar masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas serta usaha menengah ke atas masih menggunakan elpiji bersubsidi tersebut.
"Semua PNS dan masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas kami imbau untuk tidak lagi menggunakan elpiji 3 kg dan beralih ke elpiji nonsubsidi. Sebab elpiji 3 kg peruntukannya hanya untuk masyarakat miskin," kata Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Ardiyantara, Rabu (8/5/2019).
Menurut dia, saat ini banyak masyarakat kalangan menengah ke atas, termasuk PNS dan pelaku usaha yang menggunakan elpiji 3 kg. Ini harus diluruskan agar penyaluran elpiji bersubsidi tepat sasaran.
"Mari kita kembalikan penggunaan elpiji 3 kg kepada masyarakat miskin. Mulai saat ini, semua PNS harus menggunakan elpiji nonsubsidi. PNS harus membantu pemerintah menyukseskan penggunaan elpiji nonsubsidi," ujarnya.
Sekadar informasi, tujuan program elpiji 3 kg untuk membantu keluarga miskin dan usaha mikro. Namun, sebagian besar masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas serta usaha menengah ke atas masih menggunakan elpiji bersubsidi tersebut.
(wib)