Kasak Kusuk Pemecatan Ustaz Abdul Somad dari UIN Suska
A
A
A
PEKANBARU - Kabar mengenai pemberhentian Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam beberapa hari ini santer dibicarakan di kalangan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska). Ini juga diperkuat dengan beredarnya surat dari KSNA (Komisi Aparatur Sipil Negara) yang diduga akan memberhentikan dai sejuta viewer itu.
Salah satu sumber dari UIN Suska Riau menjelaskan dalam sepekan terakhir menyeruak kabar pihak rektorat memberhentikan atau memutasi da'i sejuta viewer itu ke tempat yang jauh.
"Iya wacana memberhentikan UAS itu memang ada dari pihak rektorat. Ini sudah menjadi pembicaraan yang ramai di kampus," kata sumber yang meminta identitasnya tidak disebutkan Selasa (7/5/2019).
Bahkan dia menyebut beberapa hari lalu pihak rektorat yang dipimpin oleh rektor Akhmad Mujahidin menggelar pertemuan dengan Ketua Senat Prof Sudirman, dekan fakultas Ushuluddin, Dr. Djamaludin, dua orang kepala biro dan sejumlah petinggi UIN Suska lainnya.
"Dalam pertemuan tiga hari lalu itu, membahas untuk memeriksa UAS. Mereka sepakat untuk memutasi UAS ke Papua. Namun anehnya dalam rapat itu tidak melibatkan pengawas internal. Padahal, sesuai aturan sesuai PP nomor 53 ,"imbuhnya.
Terkait surat yang beredar diduga merekomendasikan pemberhentian UAS, sumber menyebut memang ada kabar tersebut. "Surat dari KASN isinya bukan melakukan pemecatan terhadap UAS, tapi merekomendasikan agar UAS diperiksa," ucapnya.
Sementara itu, Rektor UIN Suksa, Prof Akhmad Mujahidin menegaskan tidak ada niatan untuk memecat UAS dari dosen. Menurutnya dia akan mempertahankan UAS.
"Tidak mungkin kita memberhentikan UAS. Beliau aset bangsa. Saya tegaskan kita tidak ada kalapun mengusulkan pemberhentian UAS. Masalah dia memilih sapa, itu ranah privatnya. Dia kan lagi cuti saat itu (saat bertemu Capres Prabowo)," akunya.
Salah satu sumber dari UIN Suska Riau menjelaskan dalam sepekan terakhir menyeruak kabar pihak rektorat memberhentikan atau memutasi da'i sejuta viewer itu ke tempat yang jauh.
"Iya wacana memberhentikan UAS itu memang ada dari pihak rektorat. Ini sudah menjadi pembicaraan yang ramai di kampus," kata sumber yang meminta identitasnya tidak disebutkan Selasa (7/5/2019).
Bahkan dia menyebut beberapa hari lalu pihak rektorat yang dipimpin oleh rektor Akhmad Mujahidin menggelar pertemuan dengan Ketua Senat Prof Sudirman, dekan fakultas Ushuluddin, Dr. Djamaludin, dua orang kepala biro dan sejumlah petinggi UIN Suska lainnya.
"Dalam pertemuan tiga hari lalu itu, membahas untuk memeriksa UAS. Mereka sepakat untuk memutasi UAS ke Papua. Namun anehnya dalam rapat itu tidak melibatkan pengawas internal. Padahal, sesuai aturan sesuai PP nomor 53 ,"imbuhnya.
Terkait surat yang beredar diduga merekomendasikan pemberhentian UAS, sumber menyebut memang ada kabar tersebut. "Surat dari KASN isinya bukan melakukan pemecatan terhadap UAS, tapi merekomendasikan agar UAS diperiksa," ucapnya.
Sementara itu, Rektor UIN Suksa, Prof Akhmad Mujahidin menegaskan tidak ada niatan untuk memecat UAS dari dosen. Menurutnya dia akan mempertahankan UAS.
"Tidak mungkin kita memberhentikan UAS. Beliau aset bangsa. Saya tegaskan kita tidak ada kalapun mengusulkan pemberhentian UAS. Masalah dia memilih sapa, itu ranah privatnya. Dia kan lagi cuti saat itu (saat bertemu Capres Prabowo)," akunya.
(pur)