Gempa Guncang Mamasa, Ratusan Siswa Lari Berhamburan
A
A
A
MAMASA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,7 Skala Richter kembali mengguncang wilayah Kabupaten Mamasa, Sulbar, Selasa (30/4/219) sekitar pukul 07.17 Wita. Akibat guncangan gempa, ratusan siswa sekolah SDN 001 dan madrasah Al Hidayah Mamasa yang sedang mengikuti proses belajar lari berhamburan keluar ruangan.
Akibatnya proses belajar mengajar siswa menjadi terganggu. Khawatir terjadi gempa susulan, pihak sekolah terpaksa memulangkan siswanya lebih awal. Sejumlah orang tua siswa terlihat menjemput anaknya.
Guru Madrasah Iftidayah (MI) Alhidayah Mamasa, Darmawati mengatakan, sejumlah siswa harus dipulangkan lantaran panik. "Demi keamanan, terpaksa kami pulangkan. Apalagi siswa sudah panik," ujarnya.
Salah satu orangtua siswa SDN 01 Mamasa, Urbanus mengatakan, akibat gempa sejumlah sekolah memilih untuk siswanya dipulangkan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Dia mengaku dihubungi oleh pihak sekolah untuk menjemput anaknya di SDN 01 Mamasa setelah terjadi gempa. "Tadi saya ditelepon oleh gurunya, makanya saya langsung ke sekolahnya,"katanya.
Berdasarkan rilis BMKG Wilayah IV Makassar, gempa bumi tektonik yang kembali mengguncang Mamasa ini bermagnitudo 3,3 SR terjadi pada pukul 08:46:15 Wita dengan lokasi 2.94 LS - 119.51 BT atau 20 Km Tenggara Mamasa dengan kedalaman 5 km.
Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Darmawan dalam keterangannya mengatakan, gempa susulan berkekuatan 3,5 SR dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.98 LS dan 119.44 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 14 Km Tenggara Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat pada kedalaman 5 km.
"Lokasi dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Saddang yang berdekatan dengan pusat epicenter dan Berdasarkan laporan masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Mamasa II-III MMI," kata Darmawan.
Pihak BMKG menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dengan memastiskan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamasa Daud Sattu mengatakan, bahwa sejauh ini belum ada laporan akibat dampak dari gempa tersebut. "Masyarakat Mamasa sudah terbiasa dengan gempa seperti ini, namun kami tetap himbau agar masyarakat tetap waspada,"kata Daud.
Sejak diguncang gempa dahsyat pada bulan November 2018 lalu, wilayah Mamasa sudah ratusan kali diguncang gempa susulan namun dalam skala yang lebih kecil.
Akibatnya proses belajar mengajar siswa menjadi terganggu. Khawatir terjadi gempa susulan, pihak sekolah terpaksa memulangkan siswanya lebih awal. Sejumlah orang tua siswa terlihat menjemput anaknya.
Guru Madrasah Iftidayah (MI) Alhidayah Mamasa, Darmawati mengatakan, sejumlah siswa harus dipulangkan lantaran panik. "Demi keamanan, terpaksa kami pulangkan. Apalagi siswa sudah panik," ujarnya.
Salah satu orangtua siswa SDN 01 Mamasa, Urbanus mengatakan, akibat gempa sejumlah sekolah memilih untuk siswanya dipulangkan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Dia mengaku dihubungi oleh pihak sekolah untuk menjemput anaknya di SDN 01 Mamasa setelah terjadi gempa. "Tadi saya ditelepon oleh gurunya, makanya saya langsung ke sekolahnya,"katanya.
Berdasarkan rilis BMKG Wilayah IV Makassar, gempa bumi tektonik yang kembali mengguncang Mamasa ini bermagnitudo 3,3 SR terjadi pada pukul 08:46:15 Wita dengan lokasi 2.94 LS - 119.51 BT atau 20 Km Tenggara Mamasa dengan kedalaman 5 km.
Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Darmawan dalam keterangannya mengatakan, gempa susulan berkekuatan 3,5 SR dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.98 LS dan 119.44 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 14 Km Tenggara Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat pada kedalaman 5 km.
"Lokasi dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Saddang yang berdekatan dengan pusat epicenter dan Berdasarkan laporan masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Mamasa II-III MMI," kata Darmawan.
Pihak BMKG menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dengan memastiskan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamasa Daud Sattu mengatakan, bahwa sejauh ini belum ada laporan akibat dampak dari gempa tersebut. "Masyarakat Mamasa sudah terbiasa dengan gempa seperti ini, namun kami tetap himbau agar masyarakat tetap waspada,"kata Daud.
Sejak diguncang gempa dahsyat pada bulan November 2018 lalu, wilayah Mamasa sudah ratusan kali diguncang gempa susulan namun dalam skala yang lebih kecil.
(wib)