2 Warga Kampar Tewas Tertimbun Longsor
A
A
A
KAMPAR - Dua warga Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto, Kampar, Riau, Ali Akmal (39) dan Putra Indra (28) tewas tertimbun longsor, Senin (29/4/2019). Peristiwa ini terjadi saat kedua korban sedang menggali tanah di lereng bukit. "Kedua jenazah sudah berhasil dievakuasi dari timbunan tanah tebing oleh warga sekitar pukul 15.30 WIB," kata Paur Humas Polres Kampar, Iptu Deni Yusra, Senin (29/4/2019).
Peristiwa nahas ini berawal saat pukul 13.40 WIB kedua korban bersama beberapa warga desa pergi ke Simpang Citra yang masih di Wilayah Desa Koto Mesjid dengan menggunakan truk colt diesel, untuk mengambil tanah timbun guna memperbaiki musala.
Sesampai di lokasi, korban langsung mengambil tanah di lereng bukit dengan ketinggian sekitar 7 meter dengan cara mengorek tebing pada bagian bawah. Pada saat mengambil dan memuat tanah ke dalam truk tiba-tiba tebing tersebut runtuh dan materialnya menimbun kedua korban.
"Warga lain yang ada di sekitar lokasi berusaha menyelamatkan diri dan kemudian berteriak meminta pertolongan, kemudian warga desa melakukan pencarian dengan mengangkat runtuhan tanah menggunakan cangkul dan skop," ucapnya.
Tidak lama setelah melakukan pencaharian kedua korban berhasil ditemukan. Keduanya dievakuasi dari timbunan tanah.
Untuk memastikan masih hidup atau tidak, keduanya dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun tim medis menyatakan keduanya sudah meninggal dunia.
Setelah itu, jenazah diserahkan ke keluarga masing-masing. Pihak keluarga keduanya menolak untuk dilakukan visum dan juga autopsi karena yakin bahwa kematian korban murni karena kecelakaan atau musibah. "Saat ditemukan dalam kondisi telungkup namun sudah dalam keadaan meninggal dunia," ucap Deni.
Peristiwa nahas ini berawal saat pukul 13.40 WIB kedua korban bersama beberapa warga desa pergi ke Simpang Citra yang masih di Wilayah Desa Koto Mesjid dengan menggunakan truk colt diesel, untuk mengambil tanah timbun guna memperbaiki musala.
Sesampai di lokasi, korban langsung mengambil tanah di lereng bukit dengan ketinggian sekitar 7 meter dengan cara mengorek tebing pada bagian bawah. Pada saat mengambil dan memuat tanah ke dalam truk tiba-tiba tebing tersebut runtuh dan materialnya menimbun kedua korban.
"Warga lain yang ada di sekitar lokasi berusaha menyelamatkan diri dan kemudian berteriak meminta pertolongan, kemudian warga desa melakukan pencarian dengan mengangkat runtuhan tanah menggunakan cangkul dan skop," ucapnya.
Tidak lama setelah melakukan pencaharian kedua korban berhasil ditemukan. Keduanya dievakuasi dari timbunan tanah.
Untuk memastikan masih hidup atau tidak, keduanya dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun tim medis menyatakan keduanya sudah meninggal dunia.
Setelah itu, jenazah diserahkan ke keluarga masing-masing. Pihak keluarga keduanya menolak untuk dilakukan visum dan juga autopsi karena yakin bahwa kematian korban murni karena kecelakaan atau musibah. "Saat ditemukan dalam kondisi telungkup namun sudah dalam keadaan meninggal dunia," ucap Deni.
(sms)