Murid SD di Surabaya Melawan Guru karena Ditegur Merokok
A
A
A
SURABAYA - Video amatir seorang murid Sekolah Dasar di Surabaya yang berani melawan gurunya saat dinasehati karena ketahuan merokok di luar sekolah viral di media sosial. Dalam video berdurasi 2 menit itu sang murid terlihat berkata dengan nada tinggi memakai bahasa daerah.
Dimana RA sang murid perkataanya kasar dan menantang Munari guru kelas yang sedang menasehati. Bahkan siswa tersebut memakinya dengan kata-kata kotor yang tidak layak dilontarkan oleh anak-anak seusianya saat RA dipanggil ke ruang kepala sekolah.
Saat dikonfirmasi terkait viralnya video murid tantang guru di media sosial, Munari selaku walikelas RA mengaku bahwa muridnya masih anak-anak yang labil dan salah pergaulan.
Karena RA langsung mengamuk setelah dirinya ditegur oleh sang guru saat ketahuan merokok di luar sekolah. Marahnya RA, kata Munari, dalam video itu karena dia tak terima akan dilaporkan ke orang tuanya oleh pihak sekolah.
Pihak sekolah juga sengaja mendokumentasikan kelakukan RA, sebagai bukti fisik dan pertanggungjawaban sekolah kepada orang tua terkait kelakuan anaknya.
Namun pihak sekolah tak menyangka video yang direkam untuk internal tiba-tiba bisa menyebar dan viral di media sosial. Pihak sekolah sudah melakukan serangkaian pendampingan untuk RA bahkan pihak sekolah sudah menghadirkan psikolog untuk melakukan pendampingan dan pembinaan agar si siswa tersebut bersedia merubah perilakunya yang saat ini menyimpang dan melanggar norma kesusilaan.
Dimana RA sang murid perkataanya kasar dan menantang Munari guru kelas yang sedang menasehati. Bahkan siswa tersebut memakinya dengan kata-kata kotor yang tidak layak dilontarkan oleh anak-anak seusianya saat RA dipanggil ke ruang kepala sekolah.
Saat dikonfirmasi terkait viralnya video murid tantang guru di media sosial, Munari selaku walikelas RA mengaku bahwa muridnya masih anak-anak yang labil dan salah pergaulan.
Karena RA langsung mengamuk setelah dirinya ditegur oleh sang guru saat ketahuan merokok di luar sekolah. Marahnya RA, kata Munari, dalam video itu karena dia tak terima akan dilaporkan ke orang tuanya oleh pihak sekolah.
Pihak sekolah juga sengaja mendokumentasikan kelakukan RA, sebagai bukti fisik dan pertanggungjawaban sekolah kepada orang tua terkait kelakuan anaknya.
Namun pihak sekolah tak menyangka video yang direkam untuk internal tiba-tiba bisa menyebar dan viral di media sosial. Pihak sekolah sudah melakukan serangkaian pendampingan untuk RA bahkan pihak sekolah sudah menghadirkan psikolog untuk melakukan pendampingan dan pembinaan agar si siswa tersebut bersedia merubah perilakunya yang saat ini menyimpang dan melanggar norma kesusilaan.
(sms)