Ponpes Nurul Hakim Deliserdang Gelar Dauroh Tahfiz Quran Tingkat ASEAN
A
A
A
DELISERDANG - Puluhan santri dari Indonesia, Thailand dan Malaysia mengikuti Dauroh Tahfiz Alquran tingkat ASEAN yang digelar Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Nurul Hakim, Deli Serdang , Sumatera Utara pada 12-14 April 2019.
Ustaz Ahmad Jaaze Al Hafiz dari Kota Bandung dihadirkan sebagai pembimbing Dauroh Tahfiz Alquran tersebut. Dalam dauro itu, Ustaz Ahmad Jaaze memberikan metode penghafalan Quran 10 menit per halaman. Metode yang ditulisnya dalam bukunya sendiri itu diharapkan membantu para santri cepat menghafal Alquran. (Baca Juga: Ini Kiat Sukses Siswa Madrasah di Demak Hafal Alquran)
“Ini kedatangan saya yang kedua kali di Pesantren Nurul Hakim ini. Yang pertama dulu cuma mukaddimah saja dalam sehari. Sekarang 3 hari. Kita akan pertajam lagi. Ini tinggal prakteknya saja. Kita harapkan, peserta bisa menerapkan metode ini sehingga bisa menghafal beberapa halaman dengan maksimal,” jelasnya.
Ustaz Ahmad Jaaze Al Hafiz menambahkan selain menerapkan metode hafal Quran 10 menit per halaman, juga ada metode hafal Quran dengan cepat dan tidak mudah lupa. Mengingat, tidak sedikit orang yang bisa menghafal Alquran, namun cepat lupa.
“Metode hafal Quran 10 menit per halaman dan metode hafal Quran dengan cepat dan tidak mudah lupa ini sesuai isi buku yang saya tulis sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, tingkat usia tidak menjadi kendala dalam menerapkan metode menghafal Quran 10 menit per halaman tersebut. Dengan catatan, si penghafal Quran harus fokus. Selain itu, waktu yang paling tepat menghafal Quran adalah sebelum dan sesudah Salat Subuh. Mengingat, saat itu, pikiran masih kosong dan belum ada aktivitas lain.
“Pengalaman saya memberikan pelatihan seperti ini sejak tahun 2014 sampai sekarang, audiens peserta saya itu berusia dari 8 sampai 80 tahun. Sebenarnya, gak ada masalah. Orang tua pun yang sungguh-sungguh dan punya fokus yang baik, bisa cepat juga kok menghafal Qurannya,” ungkapnya.
Direktur Pesantren Modern Nurul Hakim, Zulfahmi Nasution mengungkapkan dengan adanya program Dauroh Tahfiz Quran tersebut menjadi sarana untuk mendidik generasi Islam berahlak Quran.
“Insya Allah, kita doakan santri-santri kita ini bakal menjadi presiden, gubernur, camat yang hafal Al Quran,” paparnya saat memberikan sambutan didampingi Ketua Yayasan Nurul Hakim, Windi Chaldun dan Ketua Panitia Dauroh Tahfiz Quran, Dani Rivai Batubara.
Ustaz Ahmad Jaaze Al Hafiz dari Kota Bandung dihadirkan sebagai pembimbing Dauroh Tahfiz Alquran tersebut. Dalam dauro itu, Ustaz Ahmad Jaaze memberikan metode penghafalan Quran 10 menit per halaman. Metode yang ditulisnya dalam bukunya sendiri itu diharapkan membantu para santri cepat menghafal Alquran. (Baca Juga: Ini Kiat Sukses Siswa Madrasah di Demak Hafal Alquran)
“Ini kedatangan saya yang kedua kali di Pesantren Nurul Hakim ini. Yang pertama dulu cuma mukaddimah saja dalam sehari. Sekarang 3 hari. Kita akan pertajam lagi. Ini tinggal prakteknya saja. Kita harapkan, peserta bisa menerapkan metode ini sehingga bisa menghafal beberapa halaman dengan maksimal,” jelasnya.
Ustaz Ahmad Jaaze Al Hafiz menambahkan selain menerapkan metode hafal Quran 10 menit per halaman, juga ada metode hafal Quran dengan cepat dan tidak mudah lupa. Mengingat, tidak sedikit orang yang bisa menghafal Alquran, namun cepat lupa.
“Metode hafal Quran 10 menit per halaman dan metode hafal Quran dengan cepat dan tidak mudah lupa ini sesuai isi buku yang saya tulis sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, tingkat usia tidak menjadi kendala dalam menerapkan metode menghafal Quran 10 menit per halaman tersebut. Dengan catatan, si penghafal Quran harus fokus. Selain itu, waktu yang paling tepat menghafal Quran adalah sebelum dan sesudah Salat Subuh. Mengingat, saat itu, pikiran masih kosong dan belum ada aktivitas lain.
“Pengalaman saya memberikan pelatihan seperti ini sejak tahun 2014 sampai sekarang, audiens peserta saya itu berusia dari 8 sampai 80 tahun. Sebenarnya, gak ada masalah. Orang tua pun yang sungguh-sungguh dan punya fokus yang baik, bisa cepat juga kok menghafal Qurannya,” ungkapnya.
Direktur Pesantren Modern Nurul Hakim, Zulfahmi Nasution mengungkapkan dengan adanya program Dauroh Tahfiz Quran tersebut menjadi sarana untuk mendidik generasi Islam berahlak Quran.
“Insya Allah, kita doakan santri-santri kita ini bakal menjadi presiden, gubernur, camat yang hafal Al Quran,” paparnya saat memberikan sambutan didampingi Ketua Yayasan Nurul Hakim, Windi Chaldun dan Ketua Panitia Dauroh Tahfiz Quran, Dani Rivai Batubara.
(rhs)