Capres Nomor Urut 01 Joko Widodo Optimistis Raih 80% di NTT
A
A
A
KUPANG - Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) optimistis bisa mendulang suara minimal 80% di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Pilpres 17 April 2019 mendatang. Optimisme itu disampaikan Jokowi melihat animo masyarakat NTT saat dirinya melakukan kampanye terbuka di Lapangan Bola Lasiana, Kota Kupang, NTT, kemarin.
Dalam orasinya itu, Jokowi mengingatkan bahwa pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) mampu meraup suara hingga 66% di NTT. “Saya yakin minimal 80 persen. Minimal loh ya, bisa 85 persen boleh, 90 persen boleh, 95 persen boleh,” ucap Jokowi. Jokowi mengatakan perkiraan itu bukan asal bicara namun sudah melalui perhitungan matang.
"Feeling dan kalkulasi saya dapat lah segitu. Kan tadi sudah saya sampaikan, minimal tadi, 80 persen itu minimal," tutur Jokowi dikonfirmasi wartawan usai memberikan pidato politik. Jokowi mengatakan, wilayah NTT selama ini menjadi salah satu fokus perhatian. Bahkan wali kota Solo itu menyebutkan bahwa selama 4,5 tahun menjadi presiden, dirinya sudah delapan kali berkunjung ke NTT.
"Kita ini kan ke NTT nggak sekali, dua kali. Sudah delapan kali. Delapan kali itu bersalaman dengan rakyat, sudah bisa kita rasakan. Nyalamin itu dirasakan, dirasakan, feeling di sini (nunjuk dada). Dan ada kalkulasi, survei juga. Gabungan dari itu kan kita berani ngomong. Mesti ada hitungan, nggak awur-awuran. Coba nanti lihat apa yang saya omong," tuturnya optimistis.
Menurut Jokowi, selama dirinya menjabat sebagai presiden, banyak pembangunan yang sudah dilakukan di wilayah NTT. Mulai dari pembangunan jalan, perbatasan, bendungan, dan infrastruktur lainnya. "Bendungan yang dari dulu dibutuhkan oleh NTT, air sudah kita kerjakan. Bendungan yang sudah selesai. Misalnya Raknamo, Rotiklot dan nanti lain-lain akan segera saya resmikan," tuturnya.
Dijelaskan Jokowi, air merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di NTT. Oleh karenanya, pemerintah memberikan perhatian khusus pada penyediaan air dengan membangun tujuh bendungan. “Di tempat lain hanya dua, tiga bendungan. Di sini tujuh bendungan,” kata Jokowi. Upaya pembangunan bendungan itu dilakukan untuk mengatasi sulitnya air, termasuk untuk bercocok tanam. “Dengan air bisa bercocok tanam, tanam padi, tanam singkong,” tutur Jokowi.
Tujuh bendungan itu adalah Raknamo berada di Kabupaten Kupang, Rotiklot (Belu), Napun Gete (Sikka), Temef (Timor Tengah Selatan), Manikin (Kabupaten Kupang), Mbay (Nagekeo), dan Kolhua (Kota Kupang). Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menanggapi pernyataan tertulis Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kampanye eksklusif yang dilakukan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno soal kampanye yang disebut SBY eksklusif.
"Saya sepakat sekali bahwa setiap kampanye itu yang dikemukakan kebinekaan, keberagaman, dan yang penting adalah kesatuan kita sebagai negara. Saya kira memang seperti itu, payung yang bagus untuk mengingatkan kita semuanya bahwa kontestasi politik ini ada setiap lima tahun. Jangan mengorbankan kesatuan kita, persatuan, persaudaraan, kerukunan," tuturnya.
Menurut Jokowi, sejak awal dirinya bersama KH Ma'ruf Amin selalu menunjukkan keberagaman dan kebinekaan. "Kebinekaan dalam seni budaya, karnaval. Saya kira itu yang memang kita hindari, politik identitas, politik SARA (suku, agama, ras, dan golongan).
Prabowo Ajak Pendukung Jaga TPS
Capres 02 Prabowo Subianto mengajak pendukungnya menjadikan momentum pemungutan suara Pilpres 17 April 2019 sebagai kesempatan untuk mengukir sejarah Indonesia. “Nanti 17 April ini adalah kesempatan saudara-saudara membuat sejarah untuk Indonesia," kata Prabowo saat berorasi di hadapan ribuan pendukungnya dalam kampanye akbar di Stadion Kridosono, Yogyakarta, kemarin.
Prabowo berharap suara pada Pemilu 17 April yang diberikan para pendukungnya ke pasangan capres-cawapres 02 nantinya dimaksudkan untuk menyelamatkan anak cucu Bangsa Indonesia. Mantan danjen Kopassus itu mengatakan, masyarakat khususnya kalangan anak muda harus berpikir bahwa alasan mereka mencoblos tidak semata-mata untuk memilihnya menjadi presiden, tetapi untuk menyelamatkan orang tua mereka agar tidak lagi terbelit kesulitan.
“Jangan hanya berpikir untuk menjadikan Prabowo-Sandi sebagai capres dan cawapres (saja), itu tidak cukup," kata dia. Selain itu, Prabowo juga menyerukan seluruh pendukungnya untuk secara serentak agar mengawal tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah masing-masing agar terhindar dari manipulasi suara atau berbagai kecurangan lainnya.
“Setiap insan harus lari untuk menegakkan dan meraih keadilan, 17 April jangan mau dicurangi, jangan mau diakal-akali. Jaga TPS, lihat jangan sampai tuyul-tuyul ikut mencoblos, jangan sampai ada hantu-hantu yang ikut nyoblos," kata Prabowo. Sampanye akbar capres 02 Prabowo Subianto di Stadion Kridosono itu juga dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais, Ketua BPN Prabowo Sandi Djoko Santoso, serta Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo.
Sebelum kampanye, Prabowo Subianto menemui Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, Senin (8/4/2019). Begitu rombongan masuk ke Kompleks Gedung Wilis, pintu gerbang kepatihan langsung ditutup. Prabowo dan rombongan datang dengan menggunakan sejumlah mobil. Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, mereka langsung masuk ke ruang kerja gubernur. Pertemuan tersebut digelar tertutup.
Prabowo datang menggunakan pakaian khasnya berwarna krem. Dia hanya sempat melambaikan tangannya kepada sejumlah jurnalis yang menunggu di luar pintu gerbang dari dalam mobil yang jendelanya dibuka. Ikut mendampingi dalam pertemuan ini Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso, mantan wali kota Yogyakarta Syukri Fadholi, dan Ketua BPN DIY Dharma Setiawan. “Tutup....tutup....tutup,” seru petugas Satpol PP yang menjaga gerbang.
Dalam orasinya itu, Jokowi mengingatkan bahwa pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) mampu meraup suara hingga 66% di NTT. “Saya yakin minimal 80 persen. Minimal loh ya, bisa 85 persen boleh, 90 persen boleh, 95 persen boleh,” ucap Jokowi. Jokowi mengatakan perkiraan itu bukan asal bicara namun sudah melalui perhitungan matang.
"Feeling dan kalkulasi saya dapat lah segitu. Kan tadi sudah saya sampaikan, minimal tadi, 80 persen itu minimal," tutur Jokowi dikonfirmasi wartawan usai memberikan pidato politik. Jokowi mengatakan, wilayah NTT selama ini menjadi salah satu fokus perhatian. Bahkan wali kota Solo itu menyebutkan bahwa selama 4,5 tahun menjadi presiden, dirinya sudah delapan kali berkunjung ke NTT.
"Kita ini kan ke NTT nggak sekali, dua kali. Sudah delapan kali. Delapan kali itu bersalaman dengan rakyat, sudah bisa kita rasakan. Nyalamin itu dirasakan, dirasakan, feeling di sini (nunjuk dada). Dan ada kalkulasi, survei juga. Gabungan dari itu kan kita berani ngomong. Mesti ada hitungan, nggak awur-awuran. Coba nanti lihat apa yang saya omong," tuturnya optimistis.
Menurut Jokowi, selama dirinya menjabat sebagai presiden, banyak pembangunan yang sudah dilakukan di wilayah NTT. Mulai dari pembangunan jalan, perbatasan, bendungan, dan infrastruktur lainnya. "Bendungan yang dari dulu dibutuhkan oleh NTT, air sudah kita kerjakan. Bendungan yang sudah selesai. Misalnya Raknamo, Rotiklot dan nanti lain-lain akan segera saya resmikan," tuturnya.
Dijelaskan Jokowi, air merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di NTT. Oleh karenanya, pemerintah memberikan perhatian khusus pada penyediaan air dengan membangun tujuh bendungan. “Di tempat lain hanya dua, tiga bendungan. Di sini tujuh bendungan,” kata Jokowi. Upaya pembangunan bendungan itu dilakukan untuk mengatasi sulitnya air, termasuk untuk bercocok tanam. “Dengan air bisa bercocok tanam, tanam padi, tanam singkong,” tutur Jokowi.
Tujuh bendungan itu adalah Raknamo berada di Kabupaten Kupang, Rotiklot (Belu), Napun Gete (Sikka), Temef (Timor Tengah Selatan), Manikin (Kabupaten Kupang), Mbay (Nagekeo), dan Kolhua (Kota Kupang). Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menanggapi pernyataan tertulis Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kampanye eksklusif yang dilakukan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno soal kampanye yang disebut SBY eksklusif.
"Saya sepakat sekali bahwa setiap kampanye itu yang dikemukakan kebinekaan, keberagaman, dan yang penting adalah kesatuan kita sebagai negara. Saya kira memang seperti itu, payung yang bagus untuk mengingatkan kita semuanya bahwa kontestasi politik ini ada setiap lima tahun. Jangan mengorbankan kesatuan kita, persatuan, persaudaraan, kerukunan," tuturnya.
Menurut Jokowi, sejak awal dirinya bersama KH Ma'ruf Amin selalu menunjukkan keberagaman dan kebinekaan. "Kebinekaan dalam seni budaya, karnaval. Saya kira itu yang memang kita hindari, politik identitas, politik SARA (suku, agama, ras, dan golongan).
Prabowo Ajak Pendukung Jaga TPS
Capres 02 Prabowo Subianto mengajak pendukungnya menjadikan momentum pemungutan suara Pilpres 17 April 2019 sebagai kesempatan untuk mengukir sejarah Indonesia. “Nanti 17 April ini adalah kesempatan saudara-saudara membuat sejarah untuk Indonesia," kata Prabowo saat berorasi di hadapan ribuan pendukungnya dalam kampanye akbar di Stadion Kridosono, Yogyakarta, kemarin.
Prabowo berharap suara pada Pemilu 17 April yang diberikan para pendukungnya ke pasangan capres-cawapres 02 nantinya dimaksudkan untuk menyelamatkan anak cucu Bangsa Indonesia. Mantan danjen Kopassus itu mengatakan, masyarakat khususnya kalangan anak muda harus berpikir bahwa alasan mereka mencoblos tidak semata-mata untuk memilihnya menjadi presiden, tetapi untuk menyelamatkan orang tua mereka agar tidak lagi terbelit kesulitan.
“Jangan hanya berpikir untuk menjadikan Prabowo-Sandi sebagai capres dan cawapres (saja), itu tidak cukup," kata dia. Selain itu, Prabowo juga menyerukan seluruh pendukungnya untuk secara serentak agar mengawal tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah masing-masing agar terhindar dari manipulasi suara atau berbagai kecurangan lainnya.
“Setiap insan harus lari untuk menegakkan dan meraih keadilan, 17 April jangan mau dicurangi, jangan mau diakal-akali. Jaga TPS, lihat jangan sampai tuyul-tuyul ikut mencoblos, jangan sampai ada hantu-hantu yang ikut nyoblos," kata Prabowo. Sampanye akbar capres 02 Prabowo Subianto di Stadion Kridosono itu juga dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais, Ketua BPN Prabowo Sandi Djoko Santoso, serta Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo.
Sebelum kampanye, Prabowo Subianto menemui Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, Senin (8/4/2019). Begitu rombongan masuk ke Kompleks Gedung Wilis, pintu gerbang kepatihan langsung ditutup. Prabowo dan rombongan datang dengan menggunakan sejumlah mobil. Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, mereka langsung masuk ke ruang kerja gubernur. Pertemuan tersebut digelar tertutup.
Prabowo datang menggunakan pakaian khasnya berwarna krem. Dia hanya sempat melambaikan tangannya kepada sejumlah jurnalis yang menunggu di luar pintu gerbang dari dalam mobil yang jendelanya dibuka. Ikut mendampingi dalam pertemuan ini Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso, mantan wali kota Yogyakarta Syukri Fadholi, dan Ketua BPN DIY Dharma Setiawan. “Tutup....tutup....tutup,” seru petugas Satpol PP yang menjaga gerbang.
(don)