Anggota Intel Korem Luka Parah Dianiaya Simpatisan Partai di Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - Anggota Intel Korem 072 Pamungkas Yogyakarta Serka Setyo Budi menjadi korban pengeroyokan dan penganiyaan massa konvoi sepeda motor yang diduga simpatisan partai di Jalan Wates Bantar Kulon, Bangun Cipto, Sentolo, Kulonprogro, Minggu (7/4/2019) sore.
Akibatnya, korban mengalami luka sobek di kepala bagian belakang dan dijahit sebanyak 7 jahitan serta luka sobek di pergelangan tangan kiri sepanjang 5 cm.
Dari informasi yang didapatkan Sindonews, peristiwa itu bermula saat korban bersama warga menonton konvoi masa simpatisan partai di lokasi kejadian dari arah barat menuju timur, Minggu (7/4/2019) pukul 17.15 WIB.
Saat itu tidak jauh dari lokasi yakni di Jembatan Bantar terjadi keributan dan korban mengambil gambar dengan mengunakan handphone, tiba-tiba di serang oleh simpatisan yang sedang ribut tersebut. Meski sudah mengaku anggota TNI, namun massa tetap menyerang dengan cara memukul menggunakan alat benda tumpul. Mendapat pukulan korban melarikan diri ke arah kampung dan mendapat pertolongan dari warga selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Nyi Ageng Serang Wates.
Selain Serka Setyo Budi anggota Panwaslu desa setempat yakni Janarta juga menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan simpatisan partai itu. Korban mengalami luka sobek di bagian kepala dan mendapat 5 jahitan. Janarka juga mendapat perawatan di Rumah sakit Nyi Ageng Serang Wates.
Dalam peristiwa tersebut beberapa kaca rumah dan kendaraan bermotor warga rusak. Sementara alat bukti yang berhasil diamankan yaitu 1 buah HT merk Baofeng milik Simpatisan yang menyerang. (Baca: Diduga Massa Simpatisan PDIP Bentrok dengan FPI, 1 Mobil Rusak).
Kepala penerangan Korem (Kapenrem) 072 Pamungkas Yogyakarta Mayor Arm Mespan Haryadi membenarkan kejadian tersebut. Sebagai tindaklanjutnya Korem akan melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk penanangganan dan penyelidikan masalah ini. "Betul kejadiannya. Kita koordinasi dengan kepolisian untuk mengusut pelaku pengeroyokan," pungkasnya.
Akibatnya, korban mengalami luka sobek di kepala bagian belakang dan dijahit sebanyak 7 jahitan serta luka sobek di pergelangan tangan kiri sepanjang 5 cm.
Dari informasi yang didapatkan Sindonews, peristiwa itu bermula saat korban bersama warga menonton konvoi masa simpatisan partai di lokasi kejadian dari arah barat menuju timur, Minggu (7/4/2019) pukul 17.15 WIB.
Saat itu tidak jauh dari lokasi yakni di Jembatan Bantar terjadi keributan dan korban mengambil gambar dengan mengunakan handphone, tiba-tiba di serang oleh simpatisan yang sedang ribut tersebut. Meski sudah mengaku anggota TNI, namun massa tetap menyerang dengan cara memukul menggunakan alat benda tumpul. Mendapat pukulan korban melarikan diri ke arah kampung dan mendapat pertolongan dari warga selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Nyi Ageng Serang Wates.
Selain Serka Setyo Budi anggota Panwaslu desa setempat yakni Janarta juga menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan simpatisan partai itu. Korban mengalami luka sobek di bagian kepala dan mendapat 5 jahitan. Janarka juga mendapat perawatan di Rumah sakit Nyi Ageng Serang Wates.
Dalam peristiwa tersebut beberapa kaca rumah dan kendaraan bermotor warga rusak. Sementara alat bukti yang berhasil diamankan yaitu 1 buah HT merk Baofeng milik Simpatisan yang menyerang. (Baca: Diduga Massa Simpatisan PDIP Bentrok dengan FPI, 1 Mobil Rusak).
Kepala penerangan Korem (Kapenrem) 072 Pamungkas Yogyakarta Mayor Arm Mespan Haryadi membenarkan kejadian tersebut. Sebagai tindaklanjutnya Korem akan melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk penanangganan dan penyelidikan masalah ini. "Betul kejadiannya. Kita koordinasi dengan kepolisian untuk mengusut pelaku pengeroyokan," pungkasnya.
(nag)