Baznas Sulut Kembangkan Pusat Kuliner Halal Pertama di Indonesia
A
A
A
MANADO - Eksperimen kreatif dikembangkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yakni dengan mengembangkan pusat kuliner halal di Kota Manado. Pusat kuliner halal yang berlokasi di kawasan Boulevard Kelurahan Maasing, Kecamatan Tuminting, Kota Manado ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Konsep ini merupakan kolaborasi Baznas Sulut bersama Badan Ta'mirul Masjid (BTM) Ijtihad Maasing dengan dikelola oleh panitia yang ditunjuk pengurus BTM Ijtihad Maasing yang mencari para pelaku usaha makanan di seputaran Maasing. Hasil seleksi, didapat 10 pedagang makanan kategori mustahik atau kurang mampu secara ekonomi.
"Untuk modal usaha, murni bersumber dari zakat yang dikumpulkan Baznas Sulut. Tidak ada pengembalian, semua bantuan modal diserahkan kepada pedagang dan sebagian untuk tempat usaha. Untuk modal berbeda-beda nilainya," ujar Ketua Baznas Sulut Abid Takalamingan, Sabtu (6/4/2019).
Ketua Baznas, Bambang Sudibyo mengatakan bahwa pusat kuliner halal ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia sehingga nantinya bisa ditiru oleh daerah-daerah yang lain. "Ke depan saya berharap bahwa ini bisa sukses, bekembang dengan baik kemudian dapat ditiru oleh daerah-daerah yang lain," ujarnya.
Bambang juga berharap pusat kuliner halal ini bisa berkembang dari 10 mustahik menjadi lebih banyak mustahik dan pelan-pelan para mustahik ini menjadi muzakki. "Tujuan kita adalah itu, betul-betul mereka diangkat dari garis kemiskinan bahkan diangkat dari bawah nisab zakat ke atas nisab zakat menjadi muzakki," katanya.
Ke depan Bambang juga berharap bisa berkembang bukan hanya kuliner halal saja tetapi bisa diperluas menjadi wisata halal. "Saya kira Kota Manado sangat potensial untuk itu," pungkasnya.
Untuk menu di kawasan halal food sebagian besar merupakan makanan rumahan, mulai dari ayam iloni, ilabulo, bindebiluhuta, lalapan, ayam bakar, ikan bakar, gorengan, mie ceplok, tinutuan dan banyak lagi.
Konsep ini merupakan kolaborasi Baznas Sulut bersama Badan Ta'mirul Masjid (BTM) Ijtihad Maasing dengan dikelola oleh panitia yang ditunjuk pengurus BTM Ijtihad Maasing yang mencari para pelaku usaha makanan di seputaran Maasing. Hasil seleksi, didapat 10 pedagang makanan kategori mustahik atau kurang mampu secara ekonomi.
"Untuk modal usaha, murni bersumber dari zakat yang dikumpulkan Baznas Sulut. Tidak ada pengembalian, semua bantuan modal diserahkan kepada pedagang dan sebagian untuk tempat usaha. Untuk modal berbeda-beda nilainya," ujar Ketua Baznas Sulut Abid Takalamingan, Sabtu (6/4/2019).
Ketua Baznas, Bambang Sudibyo mengatakan bahwa pusat kuliner halal ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia sehingga nantinya bisa ditiru oleh daerah-daerah yang lain. "Ke depan saya berharap bahwa ini bisa sukses, bekembang dengan baik kemudian dapat ditiru oleh daerah-daerah yang lain," ujarnya.
Bambang juga berharap pusat kuliner halal ini bisa berkembang dari 10 mustahik menjadi lebih banyak mustahik dan pelan-pelan para mustahik ini menjadi muzakki. "Tujuan kita adalah itu, betul-betul mereka diangkat dari garis kemiskinan bahkan diangkat dari bawah nisab zakat ke atas nisab zakat menjadi muzakki," katanya.
Ke depan Bambang juga berharap bisa berkembang bukan hanya kuliner halal saja tetapi bisa diperluas menjadi wisata halal. "Saya kira Kota Manado sangat potensial untuk itu," pungkasnya.
Untuk menu di kawasan halal food sebagian besar merupakan makanan rumahan, mulai dari ayam iloni, ilabulo, bindebiluhuta, lalapan, ayam bakar, ikan bakar, gorengan, mie ceplok, tinutuan dan banyak lagi.
(wib)