Lima Tahun Menjabat, Bima Arya Kurang Puas Benahi Masalah Transportasi

Lima Tahun Menjabat, Bima Arya Kurang Puas Benahi Masalah Transportasi
A
A
A
BOGOR - Menjelang lima tahun masa kepemimpinan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto bersama Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman berakhir, diakui bahwa masalah transportasi mengalami hambatan.
"Harus jujur saya akui, saya kurang puas di sektor transportasi. Untuk sektor lain, semua catatannya baik, tapi khusus dibidang transportasi menurut saya masih banyak catatan. Seperti rerouting, konversi, pembangunan jalan R3, R2, BIRR dan lain sebagainya masih agak terhambat. Itu catatan saya paling utama," kata Bima Arya setelah memimpin briefing staf para Kepala OPD, Dirut BUMD, Camat dan Lurah di Balai Kota Bogor, Jumat (5/4/2019).
Catatan lainnya, pihaknya berpesan agar seluruh staf dan pegawainya, baik PNS maupun Non PNS di lingkungan Pemkot Bogor khususnya bisa menjaga kerukunan dan kebersamaan. Menurut dia, seorang pemimpin harus bisa mengayomi, menjaga kebersamaan dan mendukung satu sama lain. (Baca Juga: Realisasi Konsep TOD Stasiun Bogor Dinanti)
"Catatan saya, memang semua gak akan bisa kerja sendiri-sendiri yah, kebersamaan itu penting. Jadi pemimpin itu harus bisa menjaga kebersamaan, harus selalu mendorong semuanya bergerak sama-sama. Catatan kedua memang Pemkot Bogor harus selalu membuka diri atau berkolaborasi, baik dengan kampus maupun dengan komunitas. Gak bisa sekarang Pemkot jalan sendiri," katanya.
Selain itu, ia juga menyampaikan kesan dan pesan serta rasa terima kasihnya terhadap Usmar Hariman atas apa yang telah dicapai serta dilalui bersama di lima tahun kebelakang. Bima merasa figur Usmar banyak membantunya dalam hal memberikan pemahaman terkait regulasi. (Baca Juga: Dua Kali Negosiasi, Pemkot Bogor Belum Berhasil buka Blokade Jalan R3)
"Di ujung masa jabatan ini tadi saya sampaikan beberapa pesan. Dan saya juga ucapkan terima kasih kepada Pak Wakil karena selama lima tahun ini saya banyak dibantu dalam hal pemahaman-pemahaman seluk beluk aturan. Pak Wakil ini senior saya, selama lima tahun ini banyak sekali hal-hal Pak Wakil kontribusikan untuk Kota Bogor. Saya ucapkan tadi dihadapan internal semua," tandas Bima.
Pada kegiatan rapat dinas terakhir masa jabatan Wali Kota Bogor dan Wakil Wali Kota Bogor periode 2014-2019 ini juga membahas sejumlah hal strategis. Diantaranya para Kepala OPD harus tetap fokus dalam mengawal program prioritas pada KUA dan PPAS, KUPA ataupun KUA dan PPAS-Perubahan.
Kemudian Bima meminta kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkot Bogor agar selalu menjaga kerukunan dan kebersamaan di masa Pemilu Serentak 2019 ini. Terlebih saat dirinya tak lagi menjabat sebagai Wali Kota.
Sekadar diketahui, masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Bima - Usmar berakhir pada 7 April 2019 mendatang. Kepemimpinan tertinggi Kota Bogor untuk sementara diambil alih Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip sebagai Pelaksana Harian (Plh) hingga pelantikan Wali Kota Bogor dan Wakil Wali Kota Bogor terpilih periode 2019-2024 Bima Arya dan Dedie A Rachim tiba.
Rencananya, kepala daerah Kota Bogor bersama Kota Ciamis baru akan dilantik setelah usainya pencoblosan dalam pesta demokrasi Pemilu Serentak 2019 yang baru akan dihelat pada 17 April 2019 mendatang.
"Harus jujur saya akui, saya kurang puas di sektor transportasi. Untuk sektor lain, semua catatannya baik, tapi khusus dibidang transportasi menurut saya masih banyak catatan. Seperti rerouting, konversi, pembangunan jalan R3, R2, BIRR dan lain sebagainya masih agak terhambat. Itu catatan saya paling utama," kata Bima Arya setelah memimpin briefing staf para Kepala OPD, Dirut BUMD, Camat dan Lurah di Balai Kota Bogor, Jumat (5/4/2019).
Catatan lainnya, pihaknya berpesan agar seluruh staf dan pegawainya, baik PNS maupun Non PNS di lingkungan Pemkot Bogor khususnya bisa menjaga kerukunan dan kebersamaan. Menurut dia, seorang pemimpin harus bisa mengayomi, menjaga kebersamaan dan mendukung satu sama lain. (Baca Juga: Realisasi Konsep TOD Stasiun Bogor Dinanti)
"Catatan saya, memang semua gak akan bisa kerja sendiri-sendiri yah, kebersamaan itu penting. Jadi pemimpin itu harus bisa menjaga kebersamaan, harus selalu mendorong semuanya bergerak sama-sama. Catatan kedua memang Pemkot Bogor harus selalu membuka diri atau berkolaborasi, baik dengan kampus maupun dengan komunitas. Gak bisa sekarang Pemkot jalan sendiri," katanya.
Selain itu, ia juga menyampaikan kesan dan pesan serta rasa terima kasihnya terhadap Usmar Hariman atas apa yang telah dicapai serta dilalui bersama di lima tahun kebelakang. Bima merasa figur Usmar banyak membantunya dalam hal memberikan pemahaman terkait regulasi. (Baca Juga: Dua Kali Negosiasi, Pemkot Bogor Belum Berhasil buka Blokade Jalan R3)
"Di ujung masa jabatan ini tadi saya sampaikan beberapa pesan. Dan saya juga ucapkan terima kasih kepada Pak Wakil karena selama lima tahun ini saya banyak dibantu dalam hal pemahaman-pemahaman seluk beluk aturan. Pak Wakil ini senior saya, selama lima tahun ini banyak sekali hal-hal Pak Wakil kontribusikan untuk Kota Bogor. Saya ucapkan tadi dihadapan internal semua," tandas Bima.
Pada kegiatan rapat dinas terakhir masa jabatan Wali Kota Bogor dan Wakil Wali Kota Bogor periode 2014-2019 ini juga membahas sejumlah hal strategis. Diantaranya para Kepala OPD harus tetap fokus dalam mengawal program prioritas pada KUA dan PPAS, KUPA ataupun KUA dan PPAS-Perubahan.
Kemudian Bima meminta kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkot Bogor agar selalu menjaga kerukunan dan kebersamaan di masa Pemilu Serentak 2019 ini. Terlebih saat dirinya tak lagi menjabat sebagai Wali Kota.
Sekadar diketahui, masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Bima - Usmar berakhir pada 7 April 2019 mendatang. Kepemimpinan tertinggi Kota Bogor untuk sementara diambil alih Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip sebagai Pelaksana Harian (Plh) hingga pelantikan Wali Kota Bogor dan Wakil Wali Kota Bogor terpilih periode 2019-2024 Bima Arya dan Dedie A Rachim tiba.
Rencananya, kepala daerah Kota Bogor bersama Kota Ciamis baru akan dilantik setelah usainya pencoblosan dalam pesta demokrasi Pemilu Serentak 2019 yang baru akan dihelat pada 17 April 2019 mendatang.
(ysw)