Aspal Karet dan Bio Fuel Muba Entaskan Masyarakat dari Kemiskinan

Kamis, 04 April 2019 - 15:39 WIB
Aspal Karet dan Bio...
Aspal Karet dan Bio Fuel Muba Entaskan Masyarakat dari Kemiskinan
A A A
SEKAYU - Persoalan angka kemiskinan dan pengangguran rendah di bawah nasional di Kabupaten Musi Banyuasin merupakan situasi paradoks. Pasalnya, 80% masyarakat Muba merupakan petani dari perkebunan karet dan sawit.

"Jadi angka pengangguran yang rendah dan kemiskinan tinggi itu tidak berlaku di Muba atau tidak berdampak langsung kepada angka kemiskinan di Muba, ini sangat paradoks, Muba ini 80% masyarakatnya petani karet dan sawit," ujar Bupati Muba Dodi Reza di sela pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Kerja Daerah Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Tahun 2020 dan meluncurkan Kebijakan Satu Peta Kabupaten Muba di Auditorium Pemkab Muba, Kamis (4/4/2019).

Menurutnya, angka kemiskinan di Muba disebabkan harga karet dan sawit yang saat ini sangat anjlok. Kondisi ini merupakan pengaruh dari harga pasar dunia. "Jadi, permasalahan kemiskinan di Muba saat ini karena harga sawit dan karet sangat rendah dan ini dipengaruhi oleh pasar internasional, dan saat ini solusinya sudah ada, yakni implementasi pembangunan jalan aspal karet dan bio fuel," tegasnya.

Oleh sebab itu, saat ini penerima Penghargaan Kepala Daerah Inovator dari Kementerian PUPR atas inovasi aspal karet tersebut terus gencar mengajak seluruh Kepala PD di Pemkab Muba terus berupaya maksimal untuk meningkatkan perekonomian mikro dari sisi pertanian atau perkebunan seperti yang saat ini sedang digencarkan dengan program pembangunan jalan aspal karet dan implementasi pengelolaan inti kelapa sawit menjadi BBM.

"Saya minta betul seluruh kepala PD terus gencar meningkatkan sisi mikro pertanian dan perkebunan. Saat ini aspal karet terus digencarkan, kalau tahun kemarin kita hanya satu ruas, tahun ini akan ada lima ruas pembangunan jalan aspal karet yang akan menyerap puluhan ton karet rakyat," ulasnya.

Kemudian, saat ini upaya untuk meningkatkan harga kelapa sawit di kalangan petani rakyat, Pemkab Muba juga sedang gencar untuk merealisasikan inovasi pengelolaan inti kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati.

"Kita menggandeng ITB dan BPDP-KS, Insya Allah dalam waktu dekat akan terealisasi dan Muba akan menjadi inisiator penerapan energi baru terbarukan di Indonesia," jelas Dodi.

Sementara itu, Kepala Bappeda Muba, Ir Zulfakar MSi menyebutkan dengan dilaksanakannya Musrenbang RKPD Tahun 2020 ini untuk menyelaraskan program-program ke depan dengan Pemerintah Provinsi. "Jadi ke depan kebijakan program-program bisa selaras," terangnya.

Terpisah, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Sumsel, Regina Ariyanti ST Kabupaten Muba merupakan daerah keempat yang saat ini merealisasikan Kebijakan Satu Peta setelah OI, Banyuasin, dan Palembang. "Kami apresiasi Muba dengan telah menerapkan kebijakan satu peta yang tentunya selaras dengan kebijakan nasional," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut juga turut dihadiri Kepala Seksi Wilayah IB Subdirektorat Perencanaan dan Evaluasi Wilayah I Direktorat Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Ikha Purnamasari ST dan seluruh Perangkat Daerah Pemkab Muba.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8882 seconds (0.1#10.140)