800 Ayam Mati Terpanggang, Pemilik Rugi Puluhan Juta
A
A
A
BLITAR - Sekitar 800 ekor ayam petelur mati terpanggang saat kebakaran yang meludeskan kandang peternak ayam di Desa Tegalrejo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pemilik peternakan ayam, Taufiq Riyadoh (38) saat kejadian tidak berada di tempat dan mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
“Hasil penghitungan sementara pemilik kandang menderita kerugian material sekitar Rp38 juta. Pemilik kandang tidak tahu ada kebakaran, dia justru diberitahu oleh Suprinatun, ibu kandungnya kalau kandangnya terbakar,” terang Kasubag Humas Polres Blitar Iptu M Burhanuddin dalam rilisnya kepada wartawan Rabu (27/3/2019).
Mendengar kabar buruk itu Taufiq langsung bergegas dan saat tiba di lokasi api sudah besar. Kobaran api tidak hanya membakar bangunan kandang, ratusan ayam yang masih baru empat minggu, gudang penyimpanan pakan ayam, sekam serta sejumlah perkakas, juga turut hangus terbakar.
Dibantu warga sekitar, bersama aparat kepolisian Polsek Selopuro dan petugas pemadam kebakaran, Taufiq berusaha memadamkan api. Adanya sekam kering dan hembusan angin yang membuat si jago merah menjalar lebih cepat. Setelah memakan waktu lebih dari dua jam, api akhirnya berhasil dipadamkan.
Hasil penyelidikan sementara penyebab kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik (konsleting). Kendati demikian Taufiq mengaku sudah mematikan listrik. Sebelum meninggalkan kandang dirinya juga memastikan kompor gas yang ada di dalam kandang sudah mati.
Atas insiden kebakaran ini kepolisian menghimbau warga masyarakat, terutama pemilik ternak ayam untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Khususnya sebelum meninggalkan rumah atau tempat kerja hendaknya mengecek ulang semua yang berpotensi menimbulkan kebakaran. “Kami menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan, “ katanya.
“Hasil penghitungan sementara pemilik kandang menderita kerugian material sekitar Rp38 juta. Pemilik kandang tidak tahu ada kebakaran, dia justru diberitahu oleh Suprinatun, ibu kandungnya kalau kandangnya terbakar,” terang Kasubag Humas Polres Blitar Iptu M Burhanuddin dalam rilisnya kepada wartawan Rabu (27/3/2019).
Mendengar kabar buruk itu Taufiq langsung bergegas dan saat tiba di lokasi api sudah besar. Kobaran api tidak hanya membakar bangunan kandang, ratusan ayam yang masih baru empat minggu, gudang penyimpanan pakan ayam, sekam serta sejumlah perkakas, juga turut hangus terbakar.
Dibantu warga sekitar, bersama aparat kepolisian Polsek Selopuro dan petugas pemadam kebakaran, Taufiq berusaha memadamkan api. Adanya sekam kering dan hembusan angin yang membuat si jago merah menjalar lebih cepat. Setelah memakan waktu lebih dari dua jam, api akhirnya berhasil dipadamkan.
Hasil penyelidikan sementara penyebab kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik (konsleting). Kendati demikian Taufiq mengaku sudah mematikan listrik. Sebelum meninggalkan kandang dirinya juga memastikan kompor gas yang ada di dalam kandang sudah mati.
Atas insiden kebakaran ini kepolisian menghimbau warga masyarakat, terutama pemilik ternak ayam untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Khususnya sebelum meninggalkan rumah atau tempat kerja hendaknya mengecek ulang semua yang berpotensi menimbulkan kebakaran. “Kami menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan, “ katanya.
(wib)