Dekat dengan Kantor Bupati, Tapi Desa Ini Masuk Kriteria Tertinggal

Selasa, 26 Maret 2019 - 15:01 WIB
Dekat dengan Kantor...
Dekat dengan Kantor Bupati, Tapi Desa Ini Masuk Kriteria Tertinggal
A A A
BANDUNG BARAT - Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, di Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih masuk kategori Inpres Desa Tertinggal (IDT). Kondisi ini cukup ironis mengingat Desa Mekarsari lokasinya berada di pusat perkantoran KBB atau hanya berjarak sekitar ratusan meter dari kantor Bupati Bandung Barat.

Kepala Desa Mekarsari, Krisno Hadi mengakui jika desanya masih masuk IDT dikarenakan pendapatan per kapita masyarakatnya masih sangat minim. Meskipun berada di lingkaran kekuasaan atau kompleks Pemda KBB tapi tidak serta merta membuat ekonomi warganya melonjak naik. Ini dikarenakan pola pikir masyarakatnya banyak yang masih konvensional.

"Meski dekat dengan kantor pemda, tapi desa kami masih masuk IDT. Bahkan peringkatnya di KBB keenam dan di Jabar berada diperingkat delapan," sebutnya saat ditemui di kantornya, Selasa (26/3/2019).

Dia menyebutkan, karakteristik warganya banyak dominan yang berprofesi sebagai buruh tani, ojeg, pegawai harian lepas, pekerja pabrik, dan hanya beberapa orang PNS. Jika dirata-ratakan pendapatan per kapita masyarakatnya sekitar Rp1,5 juta/bulan. Bahkan di wilayahnya hingga kini belum ada minimarket, kompleks perumahan pun hanya ada dua dan penghuninya adalah kaum pendatang.

Di sisi lain, luas wilayah desanya juga berkurang dari asalnya 282 hektare (ha) karena ada yang masuk zona pembebasan kantor pemda seluas 50 ha. Bahkan termasuk kantor desa yang ditempati saat ini seluas 500 meter persegi juga masuk dalam zona pembebasan sehingga dipastikan kantor desa juga harus dipindahkan. Karena tidak punya tanah carik maka pihaknya akan membeli tanah kosong milik warga.

"Desa ini termasuk salah satu desa termiskin di KBB. Tercatat ada 535 kepala keluarga (KK) penerima manfaat program PKH dan 411 KK penerima BPNT," sebutnya.

Untuk itu dirinya berharap masyarakat di Desa Mekarsari bisa terus mendapatkan pembinaan dan perhatian baik dari Pemda KBB, provinsi, hingga pusat. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 16.500 jiwa dan 4.000 KK yang tersebar di 46 RT dan 10 RW, maka pemberdayaan ekonomi sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga ketika masyarakat sejahtera maka desa juga akan terkena imbas menjadi maju.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4462 seconds (0.1#10.140)