Kepala Basarnas Cek Kesiapan Personel dan Sarana SAR Tanjungpinang
A
A
A
BATAM - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito menyambangi Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang di Jalan Raja Haji Fisibalillah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (26/3/2019). Bagus ingin mengecek langsung kesiapan anggotanya dan alat-alat SAR di Tanjungpinang.
"Kunjungan saya ini ingin melihat kantor SAR dan pos SAR di Tanjungpinang, bagaimana kesiapan, kondisi personel, sarana dan prasarana pendukung SAR lainnya," kata Bagus saat ditemui di Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang.
Bagus mengatakan, wilayah Kepri ini khususnya Tanjungpinang dan Batam merupakan wilayah garis depan. Di mana garis depan itu terdiri dari Selat Malaka dan Selat Singapura, kemudian lalu lintas kapal dan udara sangat padat.
"Tentunya personel-personel di sini memang profesional dengan peralatan yang bisa diandalkan, sehingga harus bangga kalau berdinas di sini," kata Bagus.
Atas kunjungannya itu, Bagus akan mengevaluasi apa saja kekurang di Kantor Pencarian dan Pertolongan di Tanjungpinang.
Dia mengakui saat ini masih kekurangan anggota yang bertugas di Tanjungpinang. Dia menambahkan, saat ini sedang mengkaji terkait pembangunan Kantor SAR Lingga dan evaluasi terkait sarana udara helikopter.
"Kita masih perlu penambahan personel, penambahan peralatan SAR mendasar. Terkait helikopter akan dievaluasi juga apakah diganti yang baru atau ditambah," ujar dia. Dikatakannya, sebelum ke Tanjungpinang terlebih dulu melihat proses pembangunan dua unit kapal baru Basarnas di Batam.
Dua unit kapal yang dicek itu ukuran 66 meter yang dapat memberikan bantuan ke kapal lain misalnya bahan bakar minyak (BBM) dan air bersih, dilengkapi alat pertolongan, hellypad untuk landing dan take off helikopter.
"Kapal ini semacam kapal komando, anggarannya cukup besar juga. dilengkapi hellypad. Kalau sudah selesai nanti dibangun akan disesuaikan penempatannya," ujar Bagus.
Seperti diketahui, dua unit kapal itu sedang dibangun PT Karimun Anugerah Sejati, Batam. Kapal ini nantinya berfungsi untuk mem-back up kapal-kapal yang tengah melaksanakan operasi SAR.
Kapal ini dilengkapi dengan kapasitas yang besar untuk menampung logistik seperti bahan bakar sebanyak 500 ton liter, air bersih 100 ton liter, bahan makanan, Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV) dan peralatan bawah air lainnya, serta dilengkapi dengan hellypad untuk landing dan take off helikopter.
Dengan adanya kapal ini diharapkan operasi SAR lebih maksimal, efektif dan efisien. Saat ini Basarnas memiliki lebih kurang 170 kapal yang tersebar di Kantor maupun Pos SAR di seluruh Indonesia.
"Kunjungan saya ini ingin melihat kantor SAR dan pos SAR di Tanjungpinang, bagaimana kesiapan, kondisi personel, sarana dan prasarana pendukung SAR lainnya," kata Bagus saat ditemui di Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang.
Bagus mengatakan, wilayah Kepri ini khususnya Tanjungpinang dan Batam merupakan wilayah garis depan. Di mana garis depan itu terdiri dari Selat Malaka dan Selat Singapura, kemudian lalu lintas kapal dan udara sangat padat.
"Tentunya personel-personel di sini memang profesional dengan peralatan yang bisa diandalkan, sehingga harus bangga kalau berdinas di sini," kata Bagus.
Atas kunjungannya itu, Bagus akan mengevaluasi apa saja kekurang di Kantor Pencarian dan Pertolongan di Tanjungpinang.
Dia mengakui saat ini masih kekurangan anggota yang bertugas di Tanjungpinang. Dia menambahkan, saat ini sedang mengkaji terkait pembangunan Kantor SAR Lingga dan evaluasi terkait sarana udara helikopter.
"Kita masih perlu penambahan personel, penambahan peralatan SAR mendasar. Terkait helikopter akan dievaluasi juga apakah diganti yang baru atau ditambah," ujar dia. Dikatakannya, sebelum ke Tanjungpinang terlebih dulu melihat proses pembangunan dua unit kapal baru Basarnas di Batam.
Dua unit kapal yang dicek itu ukuran 66 meter yang dapat memberikan bantuan ke kapal lain misalnya bahan bakar minyak (BBM) dan air bersih, dilengkapi alat pertolongan, hellypad untuk landing dan take off helikopter.
"Kapal ini semacam kapal komando, anggarannya cukup besar juga. dilengkapi hellypad. Kalau sudah selesai nanti dibangun akan disesuaikan penempatannya," ujar Bagus.
Seperti diketahui, dua unit kapal itu sedang dibangun PT Karimun Anugerah Sejati, Batam. Kapal ini nantinya berfungsi untuk mem-back up kapal-kapal yang tengah melaksanakan operasi SAR.
Kapal ini dilengkapi dengan kapasitas yang besar untuk menampung logistik seperti bahan bakar sebanyak 500 ton liter, air bersih 100 ton liter, bahan makanan, Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV) dan peralatan bawah air lainnya, serta dilengkapi dengan hellypad untuk landing dan take off helikopter.
Dengan adanya kapal ini diharapkan operasi SAR lebih maksimal, efektif dan efisien. Saat ini Basarnas memiliki lebih kurang 170 kapal yang tersebar di Kantor maupun Pos SAR di seluruh Indonesia.
(sms)