Pemerintah Jokowi Dorong Jumlah Pengusaha Hingga 7%
A
A
A
PEKANBARU - Komunitas Jokowi Enterpreneur (Joker) mendorong pengusaha muda untuk lebih tampil di era digital seperti sekarang ini. Pemerintah terus mendorong para enterpreneur pemula agar berhasil mengelola usaha. Koordinator Joker R Rulli Andrea mengatakan, entrepreneur di Indonesia saat ini prosentasenya masih sangat kecil dibandingkan dengan negara maju. Untuk negara maju jumlah entrepreneur rata-rata mencapai 12 persen dari total jumlah penduduknya.
Pemerintahan Joko Widodo saat ini dan yang akan datang berkomitmen meningkatkan entrepreneur hingga 7 persen dari jumlah penduduk. Angka tersebut sangat mungkin tercapai jika mengacu pada sumber daya manusia yang saat ini sedang mendapatkan bonus demografi.
"Kami dari Joker optimistis bisa tercapai. Apalagi fokus pemerintahan Jokowi mendatang akan fokus SDM setelah infrastruktur sukses pada periode kedua. Oleh karena itu pemerintah harus terus membenahi sektor perizinan usaha, membenahi tumpeng tindih proses perijinan di pusat dan daerah, membenahi sektor energi (ketersediaan listrik), membuka pasar baru di international market, sumber daya manusia yang akrab dengan internet things," kata Koordinator Joker R Rulli Andrea di Pekanbaru, Minggu (24/03) di hadapan sejumlah pengusaha milenial dan mahasiswa di Pekanbaru, Riau.
Dalam kegiatan Joker di Pekanbaru, turut hadir Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani, Ketu HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kota Pekanbaru, Viviana Hanifa dan CEO Keroncongantar.com (Layanan Food Delivery Online ) Kota Pekanbaru, Ary Nugraha.
Dia menjelaskan bonus demografi ini harus difasilitasi oleh pemerintah agar lebih produktif lagi. Pilar utamanya adalah memperbanyak jumlah entrepreneur. "Kami akan keliling berbagai kota dan menjalin sinergi dengan anak muda agar terjun ke dunia entrepreneur. Mari kita bergandengan tangan kolaborasi untuk saling memperkuat komunitas entrepreneur," tambahnya.
Vivi salah satu pengusaha sukses muda di Pekanbaru, mengatakan bahwa dalam memulai sebuah usaha yang harus diperhatikan adalah keberanian. Rugi merupakan resiko yang harus dilalui oleh para pengusaha pemula.
"Tidak ada usaha yang tiba tiba jadi besar dan tidak ada rintangan, itu mustahil. Saya sudah jatuh bangun usaha. Buat usaha tanpa modal adalah jual jasa. Itulah mula mula yang saya geluti bisnis, banyak cobaan. Untuk memperomosikan barang atau jasa kita, kuncinya adalah tebal muka. Saya dulu memasarkan usaha dimana saja. Saya sebar brosur di mal, dengan disain yang sederhana karena minimnya modal. Kalau dilihat sekuriti mal, kita menjauh, begitu tidak dilihatin, kita pasarkan lagi," imbuhnya.
Saat ini Vivi telah sukses membangun karir yang sudah dirintasnya sejak tahun 2008 seperti konsultan ekonomi Syariah, buka IO (Iven organizer), toko buku dan alat tulis dan menjadi kontraktor.
"Tidak mudah, jatuh bangun, itu pasti. Untuk itu saya mendorong kepada para mahasiswa ayo keluar dari zona nyaman seperti melamar PNS atau mencari kerja di perusahaan. Paradigma seperti itu harus ditinggalkan. Bisnis itu lebih menjanjikan apalagi sekarang di era digital," ucapnya.
Sementara itu Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani memaparkan, bahwa Pemerintahan Jokowin konsen untuk membangun bisnis diera digital. "Saat ini pemerintah Jokowi infrastuktur digital. Bapak Presiden Jokowi selalu mendukung ekonomi kretig di era digital seperti starup. Jadi untuk itu mari anak muda coblos Jokowi Ma'aruf Amin pada 17 April 2019," ucap Rosan yang juga Wakil Ketua TKN.
Pemerintahan Joko Widodo saat ini dan yang akan datang berkomitmen meningkatkan entrepreneur hingga 7 persen dari jumlah penduduk. Angka tersebut sangat mungkin tercapai jika mengacu pada sumber daya manusia yang saat ini sedang mendapatkan bonus demografi.
"Kami dari Joker optimistis bisa tercapai. Apalagi fokus pemerintahan Jokowi mendatang akan fokus SDM setelah infrastruktur sukses pada periode kedua. Oleh karena itu pemerintah harus terus membenahi sektor perizinan usaha, membenahi tumpeng tindih proses perijinan di pusat dan daerah, membenahi sektor energi (ketersediaan listrik), membuka pasar baru di international market, sumber daya manusia yang akrab dengan internet things," kata Koordinator Joker R Rulli Andrea di Pekanbaru, Minggu (24/03) di hadapan sejumlah pengusaha milenial dan mahasiswa di Pekanbaru, Riau.
Dalam kegiatan Joker di Pekanbaru, turut hadir Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani, Ketu HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kota Pekanbaru, Viviana Hanifa dan CEO Keroncongantar.com (Layanan Food Delivery Online ) Kota Pekanbaru, Ary Nugraha.
Dia menjelaskan bonus demografi ini harus difasilitasi oleh pemerintah agar lebih produktif lagi. Pilar utamanya adalah memperbanyak jumlah entrepreneur. "Kami akan keliling berbagai kota dan menjalin sinergi dengan anak muda agar terjun ke dunia entrepreneur. Mari kita bergandengan tangan kolaborasi untuk saling memperkuat komunitas entrepreneur," tambahnya.
Vivi salah satu pengusaha sukses muda di Pekanbaru, mengatakan bahwa dalam memulai sebuah usaha yang harus diperhatikan adalah keberanian. Rugi merupakan resiko yang harus dilalui oleh para pengusaha pemula.
"Tidak ada usaha yang tiba tiba jadi besar dan tidak ada rintangan, itu mustahil. Saya sudah jatuh bangun usaha. Buat usaha tanpa modal adalah jual jasa. Itulah mula mula yang saya geluti bisnis, banyak cobaan. Untuk memperomosikan barang atau jasa kita, kuncinya adalah tebal muka. Saya dulu memasarkan usaha dimana saja. Saya sebar brosur di mal, dengan disain yang sederhana karena minimnya modal. Kalau dilihat sekuriti mal, kita menjauh, begitu tidak dilihatin, kita pasarkan lagi," imbuhnya.
Saat ini Vivi telah sukses membangun karir yang sudah dirintasnya sejak tahun 2008 seperti konsultan ekonomi Syariah, buka IO (Iven organizer), toko buku dan alat tulis dan menjadi kontraktor.
"Tidak mudah, jatuh bangun, itu pasti. Untuk itu saya mendorong kepada para mahasiswa ayo keluar dari zona nyaman seperti melamar PNS atau mencari kerja di perusahaan. Paradigma seperti itu harus ditinggalkan. Bisnis itu lebih menjanjikan apalagi sekarang di era digital," ucapnya.
Sementara itu Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani memaparkan, bahwa Pemerintahan Jokowin konsen untuk membangun bisnis diera digital. "Saat ini pemerintah Jokowi infrastuktur digital. Bapak Presiden Jokowi selalu mendukung ekonomi kretig di era digital seperti starup. Jadi untuk itu mari anak muda coblos Jokowi Ma'aruf Amin pada 17 April 2019," ucap Rosan yang juga Wakil Ketua TKN.
(sms)