Rumah Rusak Tertimpa Tanah Longsor, Satu Keluarga Mengungsi
A
A
A
TEMANGGUNG - Rumah milik Magfur (46) di Dusun Simpar RT 4 RW 1 Desa Simpar, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah rusak akibat tertimpa tanah longsor pada 23 Maret 2019 sekira pukul 14.30 WIB. Imbasnya, Magfur beserta anggota keluarganya terpaksa mengungsi di rumah tetangganya.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi menjelaskan, bencana alam tersebut disebabkan oleh faktor alam. Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Simpat mengakibatkan tebing setinggi sekira 8 meter yang berada di belakang rumah korban longsor.
“Meterial longsoran tanah menerjang dapur rumah korban hingga jebol. Material longsoran masuk ke dalam rumah hingga seluruh bagian rumah tergenang lumpur,” kata Gito, Minggu (24/3/2019).
Karena seluruh ruangan rumah tergenang, Magfur beserta istri dan dua orang anak terpaksa harus mengungsi ke rumah Kosmin. Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat musibah ini ditaksir mencapai Rp15 juta.
“Kami telah melakukan langkah penanganan dan menyalurkan bantuan. Personil BPBD bersama warga kerja bakti membersihkan material tanah longsor,” ujarnya.
Guna mengantisipasi terjadinya longsor susulan, akan dilakukan pembangunan talud senderan (pondasi) di belakang rumah. “Kami imbau warga untuk tidak berada di sekitar lokasi tanah longsor saat terjadi hujan deras karena ada kemungkinan terjadi longsor susulan,” ujarnya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Temanggung juga telah melakukan penanganan tanah longsor di Dusun Kemiri RT 01 RW 02 Desa Getas, Kecamatan Kaloran yang terjadi pada 23 Maret 2019 sekira pikul 15.30 WIB. “Kami bersama warga telah melakukan penanganan dan membersihkan material tanah longsor yang menutup akses jalan desa. Warga juga telah memasang tanda bahaya di lokasi rawan longsor,” ucapnya.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi menjelaskan, bencana alam tersebut disebabkan oleh faktor alam. Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Simpat mengakibatkan tebing setinggi sekira 8 meter yang berada di belakang rumah korban longsor.
“Meterial longsoran tanah menerjang dapur rumah korban hingga jebol. Material longsoran masuk ke dalam rumah hingga seluruh bagian rumah tergenang lumpur,” kata Gito, Minggu (24/3/2019).
Karena seluruh ruangan rumah tergenang, Magfur beserta istri dan dua orang anak terpaksa harus mengungsi ke rumah Kosmin. Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat musibah ini ditaksir mencapai Rp15 juta.
“Kami telah melakukan langkah penanganan dan menyalurkan bantuan. Personil BPBD bersama warga kerja bakti membersihkan material tanah longsor,” ujarnya.
Guna mengantisipasi terjadinya longsor susulan, akan dilakukan pembangunan talud senderan (pondasi) di belakang rumah. “Kami imbau warga untuk tidak berada di sekitar lokasi tanah longsor saat terjadi hujan deras karena ada kemungkinan terjadi longsor susulan,” ujarnya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Temanggung juga telah melakukan penanganan tanah longsor di Dusun Kemiri RT 01 RW 02 Desa Getas, Kecamatan Kaloran yang terjadi pada 23 Maret 2019 sekira pikul 15.30 WIB. “Kami bersama warga telah melakukan penanganan dan membersihkan material tanah longsor yang menutup akses jalan desa. Warga juga telah memasang tanda bahaya di lokasi rawan longsor,” ucapnya.
(whb)