Gubernur Kalteng-Bupati Kobar Lepas Ekspor 37 Ribu MT RDB Olein Milik PT CBU

Senin, 18 Maret 2019 - 18:01 WIB
Gubernur Kalteng-Bupati Kobar Lepas Ekspor 37 Ribu MT RDB Olein Milik PT CBU
Gubernur Kalteng-Bupati Kobar Lepas Ekspor 37 Ribu MT RDB Olein Milik PT CBU
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran dan Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Nurhidayah bersama Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) kembali melepas ekspor 37.000 MT Refined Bleaced Deodorized Olein (RDB Olein) senilai Rp300 miliar ke China, Senin (18/4/2019). Pengekspor adalah PT Citra Borneo Utama (CBU), sebuah perusahaan lokal Pangkalan Bun di lokasi kawasan industri Pelabuhan Tempenek di Kecamatan Kumai.

“Kalimantan Tengah termasuk dalam lima provinsi terbesar penghasil kelapa sawit dan turunannya di Indonesia selain Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Untuk itu kita akan terus genjot ekspor produk olahan minyak kelapa sawitnya. Apalagi pelaku usahanya ini orang lokal Pangkalan Bun yang harus kita dukung,” ujar Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam sambutannya.

Dirinya sangat mendukung tumbuhnya industri hilirisasi kelapa sawit. Karena produk olahan hasil industri hilir lah yang justru mendatangkan nilai tambah bagi petani, khususnya di Kalteng.

Dalam pelepasan ini juga langsung dihadiri Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil. Menurut Ali Jamil, pada 2017, ekspor RBD Olein dari Kalimantan Tengah yang keluar melalui Karantina Palangkaraya mencapai 23.999 MT dengan nilai ekspor 196 Miliar.

Di tahun berikutnya yaitu pada 2018 ekspor meningkat sebesar 43% sebanyak 34.357 MT dengan nilai ekspor sebesar 281 M. Sedangkan 3 bulan pertama pada 2019 sudah mencapai 96.699 MT dengan nilai ekspor mencapai Rp791 miliar.

"Ini pencapaian yang harus diberi apresiasi menurut saya, baru 3 bulan saja sudah hampir mencapai 200%. Ini capaian yang luar biasa, bisa kita bayangkan berapa nilai tambah yang bisa diterima petani saat ini," ungkap Ali Jamil dengan bangga.

Ali Jamil menambahkan, sepanjang Januari hingga Maret 2019, selain RDB Olein, Kalimantan Tengah tercatat juga melakukan ekspor turunan kepala sawit lainnya seperti Palm Kernel Expeller sebanyak 17.350 Ton dengan nilai ekspor sebesar Rp81 miliar, Crude Palm Oil sebanyak 11.998 Ton setara Rp93 miliar dengan negara tujuan Vietnam, Thailand dan Cina. Ada juga karet lempengan (Natural Rubber) sebanyak 3 juta lembar setara Rp137 miliar tujuan India, Jerman, Turki, Finlandia, Israel serta Rusia.

"Untuk mendukung pertumbuhan ekspor industri hilir minyak sawit, Barantan telah memberi kemudahan pelayanan sertifikasi ekspor kepada pelaku usaha berupa PPK Online dan Inline Inspection guna pemenuhan persyaratan SPS (Sanitary and Phytosanitary) sehingga lolos negara tujuan ekspor,” katanya.

Sementara itu, Bupati Kobar Nurhidayah menyampaikan, selain sawit, potensi ekspor produk hewan di Kalimantan Tengah yang memiliki nilai jual yang tinggi yaitu sarang burung walet (SBW). "Potensi ekspor sarang burung walet di Kobar dan kabupaten lain di Kalteng juga bagus. Ini bisa menjadi PAD yang harus terus digenjot untuk membangun daerah,” kata bupati.

Dalam mewujudkan ini, lanjut dia, memerlukan kerjasama dengan pihak pemerintah propinsi Kalimantan Tengah untuk menarik investor yang mau mendirikan rumah pemrosesan sarang burung wallet.Jika di Kalteng sudah ada rumah produksi walet, maka SBW asal Kalteng bisa langsung diekspor, tidak perlu lagi melalui tempat lain atau antar area seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan, terang Parlin. “Sehingga kesejahteraan taraf hidup petani walet pun akan meningkat dengan menerima harga jual yang lebih tinggi,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara ini adalah Anggota DPR RI Komisi VI H Hamdhani, Ketua DPRD Kotawaringin Barat Triyanto dan instansi terkait serta pelaku usaha agrobisnis.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4077 seconds (0.1#10.140)