Dua Warga Terserang Demam Berdarah, Perindo Semarang Asapi 600 Rumah
A
A
A
SEMARANG - Partai Perindo Kota Semarang mengasapi ratusan rumah menyusul dua orang yang dilaporkan terserang demam berdarah dengue (DBD). Korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit untuk memulihkan kondisi kesehatannya.
Ketua DPD Partai Perindo Kota Semarang, Beny Setiyono, mengatakan, fogging menyasar sedikitnya 600 rumah warga. Fogging dilakukan di dua lokasi berbeda yakni Wonodri Kopen RW 11 Kelurahan Wonodri Semarang Selatan dan RW 2 Kelurahan Purwodinatan Kecamatan Semarang Tengah.
"Di lokasi pertama itu ada sembilan RT, dan yang kedua sebanyak tiga RT. Jadi total semua ya sekira 600 rumah lebih yang kita asapi tadi," ujar Beny, Minggu (17/3/2019).
Menurutnya, fogging itu merupakan permintaan warga yang resah akibat serangan DBD. Apalagi, pada musim hujan seperti sekarang ini banyak genangan air hingga berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
"Kita mendapat permintaan dari warga untuk melakukan fogging. Di lokasi pertama ada warga yang baru empat hari lalu keluar rumah sakit karena DBD. Yang lokasi kedua juga sama, ada warga yang juga terserang," lugas dia.
Setelah menerima permintaan itu Perindo segera membentuk tim fogging. Meski dua lokasi berjarak cukup jauh, namun tak menyurutkan tim fogging untuk melanjutkan pengasapan setelah lokasi pertama kelar.
"Kita juga mengerahkan caleg-caleg untuk turun ke lokasi. Agar mereka juga bersosialisasi sekaligus membantu warga. Misalnya mengajak untuk meningkatkan pola hidup bersih, agar tak mudah terserang penyakit," pungkas Beny.
Ketua DPD Partai Perindo Kota Semarang, Beny Setiyono, mengatakan, fogging menyasar sedikitnya 600 rumah warga. Fogging dilakukan di dua lokasi berbeda yakni Wonodri Kopen RW 11 Kelurahan Wonodri Semarang Selatan dan RW 2 Kelurahan Purwodinatan Kecamatan Semarang Tengah.
"Di lokasi pertama itu ada sembilan RT, dan yang kedua sebanyak tiga RT. Jadi total semua ya sekira 600 rumah lebih yang kita asapi tadi," ujar Beny, Minggu (17/3/2019).
Menurutnya, fogging itu merupakan permintaan warga yang resah akibat serangan DBD. Apalagi, pada musim hujan seperti sekarang ini banyak genangan air hingga berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
"Kita mendapat permintaan dari warga untuk melakukan fogging. Di lokasi pertama ada warga yang baru empat hari lalu keluar rumah sakit karena DBD. Yang lokasi kedua juga sama, ada warga yang juga terserang," lugas dia.
Setelah menerima permintaan itu Perindo segera membentuk tim fogging. Meski dua lokasi berjarak cukup jauh, namun tak menyurutkan tim fogging untuk melanjutkan pengasapan setelah lokasi pertama kelar.
"Kita juga mengerahkan caleg-caleg untuk turun ke lokasi. Agar mereka juga bersosialisasi sekaligus membantu warga. Misalnya mengajak untuk meningkatkan pola hidup bersih, agar tak mudah terserang penyakit," pungkas Beny.
(nag)