Pemkot Denpasar Terus Lakukan Inovasi dan Reformasi Birokrasi
A
A
A
NUSA DUA - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar terus berinovasi dan melakukan reformasi birokrasi. Beberapa inovasi tersebut di antaranya Pelayanan Rakyat Online (PRO Denpasar), Sistem Informasi Sadar dan Peduli Lingkungan (Si Darling), Denpasar Safe Comunity, Bank Sampah, serta beragam inovasi lainnya yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam pemaparannya pada simposium internasional kebijakan reformasi dan lokakarya regional 2019 (International Reform Policy Symposium and Regional Workshop 2019) di Bali Nusa Dua Hall BNDCC, Jumat (14/3/2019), menegaskan bahwa inovasi diwujudkan dengan membangun sistem yang terintegrasi secara menyeluruh guna mendukung percepatan reformasi birokrasi.
"Saat ini di lingkungan Pemkot Denpasar sendiri terdapat sedikitnya 138 aplikasi yang terintegrasi guna menciptakan transparansi bagi masyarakat. Sehingga pengawasan terhadap jalannya pemerintahan dapat dilaksanakan oleh masyarakat secara langsung," ujar Rai Mantra yang pada forum tersebut didapuk sebagai pembicara bersama Vilaythone Sounthone dan Prof. Den Ben Paul untuk tema Public Administration Reform and National Development in Indonesia, Korea and Soth East Asia.
“Dengan adanya sistem yang dikemas dalam aplikasi sebagai pengejawantahan Denpasar Smart City tentunya masyarakat dapat mengawasi secara langsung tata kelola pemerintahan, dan hal ini dilaksanakan guna percepatan reformasi birokrasi serta menciptakan good goverment,” kata Rai Mantra.
Beragam inovasi yang dilaksanakan Pemkot Denpasar tidak hanya untuk masa kini, melainkan keberlanjutan untuk masa depan. Sehingga, pola edukasi terus dikedepankan guna mewujudkan kesadaran serta partisipasi masyarakat.
“Penataan sungai, penerapan Perwali 36 tahun 2018 tentang pengurangan sampah plastik, serta berbagai terobosan lainya adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk aktif serta peduli terhadap lingkungan,” jelasnya.
Rai Mantra menekankan, inovasi yang dilaksanakan Kota Denpasar sejalan dengan amanat Wapres Jusuf Kalla, yaitu adanya sistem yang lebih cepat, sistem yang lebih baik serta efisien. “Jadi kami di Denpasar terus berupaya melaksanakan percepatan reformasi birokrasi dalam balutan Denpasar Smart City dengan beragam inovasi serta terobosan guna memberikan pelayanan publik yang maksimal bagi masyarakat,” paparnya.
Selain pelayanan bagi masyarakat, Rai Mantra menegaskan perihal peningkatan kinerja ASN juga terus digalakkan. Hal ini terbukti dengan berbagai usaha berbasis kinerja, sehingga Pemkot Denpasar kini sukses menyandang predikat SAKIP BB.
“SAKIP ini juga merupakan bentuk reformasi birokrasi, dengan SAKIP ini tata kelola pemerintah, utamanya penggunaan anggaran dapat efisien dan tepat sasaran,” jelas Rai Mantra.
Dalam simposium yang dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (14/3/2019) tersebut, disemarakkan pula dengan pameran. Wali Kota Rai Mantra bersama Menpan RB Syafruddin juga meninjau stan pameran.
Simposium yang dilaksanakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RP) ini selain menghadirkan tiga pembicara di atas, juga 65 narasumber lainnya serta 1000 lebih peserta dari berbagai negara Asean serta Australia dan Korea.
Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam pemaparannya pada simposium internasional kebijakan reformasi dan lokakarya regional 2019 (International Reform Policy Symposium and Regional Workshop 2019) di Bali Nusa Dua Hall BNDCC, Jumat (14/3/2019), menegaskan bahwa inovasi diwujudkan dengan membangun sistem yang terintegrasi secara menyeluruh guna mendukung percepatan reformasi birokrasi.
"Saat ini di lingkungan Pemkot Denpasar sendiri terdapat sedikitnya 138 aplikasi yang terintegrasi guna menciptakan transparansi bagi masyarakat. Sehingga pengawasan terhadap jalannya pemerintahan dapat dilaksanakan oleh masyarakat secara langsung," ujar Rai Mantra yang pada forum tersebut didapuk sebagai pembicara bersama Vilaythone Sounthone dan Prof. Den Ben Paul untuk tema Public Administration Reform and National Development in Indonesia, Korea and Soth East Asia.
“Dengan adanya sistem yang dikemas dalam aplikasi sebagai pengejawantahan Denpasar Smart City tentunya masyarakat dapat mengawasi secara langsung tata kelola pemerintahan, dan hal ini dilaksanakan guna percepatan reformasi birokrasi serta menciptakan good goverment,” kata Rai Mantra.
Beragam inovasi yang dilaksanakan Pemkot Denpasar tidak hanya untuk masa kini, melainkan keberlanjutan untuk masa depan. Sehingga, pola edukasi terus dikedepankan guna mewujudkan kesadaran serta partisipasi masyarakat.
“Penataan sungai, penerapan Perwali 36 tahun 2018 tentang pengurangan sampah plastik, serta berbagai terobosan lainya adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk aktif serta peduli terhadap lingkungan,” jelasnya.
Rai Mantra menekankan, inovasi yang dilaksanakan Kota Denpasar sejalan dengan amanat Wapres Jusuf Kalla, yaitu adanya sistem yang lebih cepat, sistem yang lebih baik serta efisien. “Jadi kami di Denpasar terus berupaya melaksanakan percepatan reformasi birokrasi dalam balutan Denpasar Smart City dengan beragam inovasi serta terobosan guna memberikan pelayanan publik yang maksimal bagi masyarakat,” paparnya.
Selain pelayanan bagi masyarakat, Rai Mantra menegaskan perihal peningkatan kinerja ASN juga terus digalakkan. Hal ini terbukti dengan berbagai usaha berbasis kinerja, sehingga Pemkot Denpasar kini sukses menyandang predikat SAKIP BB.
“SAKIP ini juga merupakan bentuk reformasi birokrasi, dengan SAKIP ini tata kelola pemerintah, utamanya penggunaan anggaran dapat efisien dan tepat sasaran,” jelas Rai Mantra.
Dalam simposium yang dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (14/3/2019) tersebut, disemarakkan pula dengan pameran. Wali Kota Rai Mantra bersama Menpan RB Syafruddin juga meninjau stan pameran.
Simposium yang dilaksanakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RP) ini selain menghadirkan tiga pembicara di atas, juga 65 narasumber lainnya serta 1000 lebih peserta dari berbagai negara Asean serta Australia dan Korea.
(akn)