Keluarga Korban Mutilasi Minta Kepala Nuryanto Dipulangkan ke Bandung
A
A
A
BANDUNG - Pihak keluarga meminta pemerintah membantu memulangkan anggota tubuh Ujang Nuryanto, korban mutilasi dibawa pulang ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat , Indonesia.
"Saya berharap kepalanya ditemukan dan dibawa pulang," kata Ibu kandung almarhum, Mimi (60) seusai pemakaman putranya almarhum Nuryanto di pemakaman keluarga Kampung Hawuan RW 10, Desa Bojong Malaka, kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (13/3/2019) sore. (Baca Juga: Jenazah Nuryanto Korban Mutilasi Langsung Dimakamkan, Istri Korban Pingsan)
Mimi juga meminta pemerintah Indonesia dan Malaysia, serius mengusut tuntas kasus pembunuhan dengan mutilasi terhadap anaknya yang merupakan pengusaha tekstil itu. "Pelaku juga harus ditangkap dan dihukum setimpal," ujar Mimi.
Kakak korban, Iim menyatakan, bahwa keluarga ikhlas dengan kepergian almarhum Nuryanto. "Kami ikhlas dengan kematian Nuryanto, tapi kami berharap keadailan," tutur Iim.
Sementara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia mengantarkan langsung dua korban pembunuhan dengan mutilasi, Ujang Nuryanto (37) dan Ai Munawaroh (22) ke rumah duka.
Jasad kedua korban ditemukan di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 25 Januari 2019 lalu ke Indonesia. Kondisi jasad kedua korban tidak utuh. Jasad Nuryanto ditemukan tanpa kepala. Sedangkan jasad Ai tanpa kepala, kedua lengan dan tangan. Bahkan sampai saat ini, bagian kepala Nuryanto dan dua tangan serta kepala Ai belum ditemukan.
Sekretaris Konsuler Pertama KBRI Malaysia Sabda Tian mengatakan, bahwa pemulangan dua jenazah dilakukan sejak Senin (11/3/2019). "Senin itu jenazah sudah diserahterimakan ke KBRI dari PDRM (Polisi Diraja Malaysia). Kami urus dokumen kepulangan dan memandikan jenazah, serta mengkafani," kata Sabda Tian.
Dua peti jenazah atasa nama Nuryanto dan Ai Munawaroh tiba di Jakarta pukul 08.30 WIB. "Jasad kedua korban tidak utuh. Nuryanto kepalanya, Ai kepala dan tangan," ujar dia.
Pihak PDRM, ungkap Sabda, saat menemukan korban di Sungai Buloh, Selangor, telah melakukan pencarian sisa tubuh korban hingga beberapa hari. (Baca Juga: Kuasa Hukum Duga Korban Mutilasi di Malaysia Dihabisi Pembunuh Bayaran)
"Saat ditemukan di Sungai Buloh, hingga satu pekan proses pencarian tubuh dilakukan dengan melibatkan anjing pelacak dan bomba (SAR setempat). Namun, sampai saat ini organ tubuh korban belum ditemukan," terang Sabda Tian.
Terkait perkembangan kasus, Sabda Tian meminta agar percaya kepada Polisi Malaysia. "Ini kan polisi kita (Polri) juga kerja sama. Jadi percayakan saja penyelidikan dan penyidikannya ke PDRM," ungkap Sabda.
Dia memastikan, dua terduga yang sempat ditahan pada awal kejadian Iqbal dan Abbas alias Jimmy, akan membantu mengungkap kasus ini. "Benar yang dua pelaku itu dibebaskan, namun akan membantu mengungkap siapa saja yang ketemu Nuryanto terakhir kali," kata dia.
Disinggung tentang jumlah pelaku pembunuhan dengan mutilasi terhadap korban Nuryanto dan Ai Munawaroh, Sabda mengemukakan, pihak KBRI tak mau menduga-duga. "Mau dua tiga, atau lebih yang penting ditangkap lalu diadili," ujar Sabda.
Ditanya tentang kepentingan Nuryanto datang ke Malaysia, KBRI mengetahui hanya mengurus bisnis. "Katanya bisnis. Mungkin keluarga lebih tahu ya," pungkasnya.
"Saya berharap kepalanya ditemukan dan dibawa pulang," kata Ibu kandung almarhum, Mimi (60) seusai pemakaman putranya almarhum Nuryanto di pemakaman keluarga Kampung Hawuan RW 10, Desa Bojong Malaka, kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (13/3/2019) sore. (Baca Juga: Jenazah Nuryanto Korban Mutilasi Langsung Dimakamkan, Istri Korban Pingsan)
Mimi juga meminta pemerintah Indonesia dan Malaysia, serius mengusut tuntas kasus pembunuhan dengan mutilasi terhadap anaknya yang merupakan pengusaha tekstil itu. "Pelaku juga harus ditangkap dan dihukum setimpal," ujar Mimi.
Kakak korban, Iim menyatakan, bahwa keluarga ikhlas dengan kepergian almarhum Nuryanto. "Kami ikhlas dengan kematian Nuryanto, tapi kami berharap keadailan," tutur Iim.
Sementara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia mengantarkan langsung dua korban pembunuhan dengan mutilasi, Ujang Nuryanto (37) dan Ai Munawaroh (22) ke rumah duka.
Jasad kedua korban ditemukan di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 25 Januari 2019 lalu ke Indonesia. Kondisi jasad kedua korban tidak utuh. Jasad Nuryanto ditemukan tanpa kepala. Sedangkan jasad Ai tanpa kepala, kedua lengan dan tangan. Bahkan sampai saat ini, bagian kepala Nuryanto dan dua tangan serta kepala Ai belum ditemukan.
Sekretaris Konsuler Pertama KBRI Malaysia Sabda Tian mengatakan, bahwa pemulangan dua jenazah dilakukan sejak Senin (11/3/2019). "Senin itu jenazah sudah diserahterimakan ke KBRI dari PDRM (Polisi Diraja Malaysia). Kami urus dokumen kepulangan dan memandikan jenazah, serta mengkafani," kata Sabda Tian.
Dua peti jenazah atasa nama Nuryanto dan Ai Munawaroh tiba di Jakarta pukul 08.30 WIB. "Jasad kedua korban tidak utuh. Nuryanto kepalanya, Ai kepala dan tangan," ujar dia.
Pihak PDRM, ungkap Sabda, saat menemukan korban di Sungai Buloh, Selangor, telah melakukan pencarian sisa tubuh korban hingga beberapa hari. (Baca Juga: Kuasa Hukum Duga Korban Mutilasi di Malaysia Dihabisi Pembunuh Bayaran)
"Saat ditemukan di Sungai Buloh, hingga satu pekan proses pencarian tubuh dilakukan dengan melibatkan anjing pelacak dan bomba (SAR setempat). Namun, sampai saat ini organ tubuh korban belum ditemukan," terang Sabda Tian.
Terkait perkembangan kasus, Sabda Tian meminta agar percaya kepada Polisi Malaysia. "Ini kan polisi kita (Polri) juga kerja sama. Jadi percayakan saja penyelidikan dan penyidikannya ke PDRM," ungkap Sabda.
Dia memastikan, dua terduga yang sempat ditahan pada awal kejadian Iqbal dan Abbas alias Jimmy, akan membantu mengungkap kasus ini. "Benar yang dua pelaku itu dibebaskan, namun akan membantu mengungkap siapa saja yang ketemu Nuryanto terakhir kali," kata dia.
Disinggung tentang jumlah pelaku pembunuhan dengan mutilasi terhadap korban Nuryanto dan Ai Munawaroh, Sabda mengemukakan, pihak KBRI tak mau menduga-duga. "Mau dua tiga, atau lebih yang penting ditangkap lalu diadili," ujar Sabda.
Ditanya tentang kepentingan Nuryanto datang ke Malaysia, KBRI mengetahui hanya mengurus bisnis. "Katanya bisnis. Mungkin keluarga lebih tahu ya," pungkasnya.
(rhs)