Tuntut Pembangunan, Warga Tanah Karo Demo Pos Retribusi Pamandian Air Panas
A
A
A
TANAH KARO - Warga Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Tanah Karo , Sumatera Utara menggelar unjuk rasa di pos pengutipan retribusi pariwisata milik Pemkab Karo, yang letaknya hanya beberapa meter dari kampung mereka, Sabtu (9/3/2018), sekitar pukul 09.00 WIB.
Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap minimnya kepedulian Pemerintah Kabupaten Karo terhadap pembangunan di desa mereka. Apalagi desa mereka selalau ramai dikunjungi wisatawan karena adanya objek pemandian air panas yang keluar dari perut bumi. (Baca Juga: Puluhan Warga Tanjung Mulia Demo Kantor Wali Kota Medan)
Kerusakan jalan menuju objek wisata air panas yang dikelola warga desa sudah lama tidak mendapat perbaikan. Minimnya penerangan lampu jalan kerap dikeluhkan, namun tidak mendapat perhatian serius dari Pemkab Tanah Karo.
"Kami heran mengapa ada pengutipan retribusi pariwisata di kampung ini. Semua pemandian air panas di desa ini milik warga dan dikelola secara swadaya. Gunung Sibayak juga sudah dikelola Kehutanan Provinsi Sumut. Jadi apa dasar pengutipan. Kami duga ini pungli," ujar Surbakti, salah seorang warga yang ikut berdemo.
Menurut Surbakti, kalaupun ada payung hukum dalam pengutipan retribusi, kiranya bagi hasil terhadap pembangunan desa mereka sepantasnya menjadi priorotas Kemkab Karo.
Sebelumnya, Kadis Pariwisata Pemkab Tanah Karo, Mulia Barus mengatakan, pihaknya melakukan pengutipan retribusi untuk penambahan PAD.
Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap minimnya kepedulian Pemerintah Kabupaten Karo terhadap pembangunan di desa mereka. Apalagi desa mereka selalau ramai dikunjungi wisatawan karena adanya objek pemandian air panas yang keluar dari perut bumi. (Baca Juga: Puluhan Warga Tanjung Mulia Demo Kantor Wali Kota Medan)
Kerusakan jalan menuju objek wisata air panas yang dikelola warga desa sudah lama tidak mendapat perbaikan. Minimnya penerangan lampu jalan kerap dikeluhkan, namun tidak mendapat perhatian serius dari Pemkab Tanah Karo.
"Kami heran mengapa ada pengutipan retribusi pariwisata di kampung ini. Semua pemandian air panas di desa ini milik warga dan dikelola secara swadaya. Gunung Sibayak juga sudah dikelola Kehutanan Provinsi Sumut. Jadi apa dasar pengutipan. Kami duga ini pungli," ujar Surbakti, salah seorang warga yang ikut berdemo.
Menurut Surbakti, kalaupun ada payung hukum dalam pengutipan retribusi, kiranya bagi hasil terhadap pembangunan desa mereka sepantasnya menjadi priorotas Kemkab Karo.
Sebelumnya, Kadis Pariwisata Pemkab Tanah Karo, Mulia Barus mengatakan, pihaknya melakukan pengutipan retribusi untuk penambahan PAD.
(rhs)