2 Orang Tewas dan 6 Tertimbun Longsor di Labuan Bajo NTT

Jum'at, 08 Maret 2019 - 11:32 WIB
2 Orang Tewas dan 6 Tertimbun Longsor di Labuan Bajo NTT
2 Orang Tewas dan 6 Tertimbun Longsor di Labuan Bajo NTT
A A A
LABUAN BAJO - Dua orang tewas dan enam orang dilaporkan tertimbun saat terjadinya longsor di Kampung Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Selain mengakibatkan orang tewas longsor yang terjadi dari Kamis pagi (7/3/2019) hingga Jumat pagi ini (8/3/2019) juga menyebabkan putusnya Jalan Trans Flores yang menghubungkan antara Kabupaten Manggarai Barat dan seluruh kabupaten yang ada di Pulau Flores Bagian Tengah dan Timur.

Korban dua orang warga yang tewas masing-masing bernama Hironimus Rius (52) dan Leo Nardus Rifa (13). Keduanya tewas akibat longsor saat berada di dalam rumah mereka yang terletak di Dusun Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling.

Keduanya pun setelah dievakuasi langsung dibawa ke rumah keluarga yang letaknya tidak jauh dari lokasi karena masih putusnya Jalur Trans Flores akibat bencana longsor ini.

Kepala Desa Tondong Belang Fransiskus Fedi mengatakan, selain ada korban jiwa sekitar enam orang diperkirakan masih tertimbun tanah lumpur di dalam dua rumah tempat kejadian.

Ke enam korban tersebut masing-masing bernama Paulinus Salin (60), Remigius Sera (28), Fransiska Tania bayi 8 bulan yang berada di dalam satu rumah. Sedangkan Margareta Ersi (40), Hilariani Jelita Mensa (12) dan Yosefa Nelti 6 tahun berada di rumah yang berbeda.

“Mirisnya semenjak longsor dari Kamis pagi tanggal 7 Maret pukul 08.00 Wita hingga Jumat 8 Maret pukul 06.00 wita proses evakuasi hanya dilakukan oleh warga-warga di sekitaran lokasi dengan menggunakan alat yang sederhana seperti cangkul dan skop,” kata Kepala Desa.

Kepala Desa pun mengaku hingga pagi ini pihak Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat belum datang untuk memberikan bantuan pertolongan kepada korban yang saat ini masih terkubur dari pagi kemarin di lokasi kejadian.

Meski demikian, kata dia, ada empat warga yang selamat dari kejadian yang tak terduga ini seperti ibu Sisilia Sija 50 tahun bersama tiga orang lainnya yakni Serfiana Dewi 28 tahun, jesica gandut 12 tahun dan Karmila Gandut usia 8 tahun.

Sisilia yang juga menjadi salah satu korban yang selamat mengatakan, bahwa di saat kejadian dia bersama 3 orang lainnya yakni anak dan cucu-cucunya sedang makan bersama di meja makan sekitar pukul 08.00 Wita pada hari Kamis pagi 7 Maret.

Sesaat kejadian tiba-tiba Sisilia terkaget karena mendengar bunyi namun tidak melarikan diri yang akhirnya tembok jatuh menimpanya yang menyebabkan tangan kiri dan kaki patah.

Setelah tertimpa longsor ke empat korban yang selamat ini sempat meminta bantuan kepada warga namun belum ada yang menolong.

Selain itu cucu-cucu Sisilia yang bernama Jesica dan Karmila juga mengaku jika mereka bisa selamat karena merayap melalui lubang-lubang kecil meski saat itu terus berteriak meminta tolong.

Tak hanya menelan korban jiwa akibat dari longsor yang terjadi di beberapa titik di wilayah Kecamatan Mbeliling dan Kecamatan Komodo ini menyebabkan putusnya akses jalan yang menghubungkan jalan dari Flores Barat menuju Flores Timur dan begitu pun sebaliknya.

Sementara itu selain bencana longsor warga di Labuan Bajo juga mengalami putusnya jaringan telepon seluler yang mengakibatkan tidak bisa berkomunikasi via handphone karena jaringan Telkomsel yang biasa digunakan warga Labuan Bajo mengalami gangguan dari Kamis pagi hingga saat ini. Namun warga Labuan Bajo bisa tetap berkomunikasi dengan handphone asal menggunakan provider lain seperti Xl dan Indosat.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5549 seconds (0.1#10.140)