Tembak Anggota TNI di Nduga, OPM Klaim Rebut 4 Pucuk Senjata
A
A
A
JAYAPURA - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim telah merebut empat pucuk senjata dan menembak lima anggota TNI dalam kontak senjata hari ini Kamis (7/3/2019) di Kabupaten Nduga, Papua. Dalam siaran pers yang dikirimkan juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom menyatakan, empat pucuk senjata yang dirampas yaitu tiga pujuk jenis modern dan satu pujuk senjata rantai jenis minimi.
Hal ini menurut Sebby berdasarkan, laporan Panglima Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama dimana dalam kontak senjata disertai perampasan senjata, lima anggota militer Indonesia dilaporkan gugur. Tempat kontak senjata terjadi di Kampung Windi Distrik Derakma.
"Hal ini terjadi pukul 12.30 Kamis siang tadi (7/3/2019). Dalam hal ini berdasarkan laporang langsung dari Ndugama, wilayah Konflik Perang bahwa berawal delapan anggota Militer Indonesia dari Pos Distrik menuju Kampung Widi sempat bertemu dengan Amos Kogeya bersama istrinya dan anggota tersebut menginterogasi mereka," kata Sebby dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews.
Sesudah itu, kata Sebby, militer Indonesia membakar lima honai, maka pasukan TPNPB mengepung anggota militer Indonesia tersebut tersebut dan terjadi kontak senjata.
Sehingga terjadi saling kejar kejar-mengejar membuat lima anggota militer Indonesia mengalami kelelahan dan pasukan TPNPB berhasil melumpukan dan merebut empat pucuk senjata.
"Kemudian datang dua helikopter masuk dan mengevakuasi jenazaha anggota militer Indonesia yang telah ditembak oleh militer TPNPB," tandas Sebby.
Namun klaim TPNPB OPM ini dibantah oleh Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kol Inf M Aidi Nubic. "Kalau info bahwa KKSB merampasa senjata TNI itu hoax, mereka melakukan tembakan dari arah ketinggian jarak jauh, dan tidak mungkin berani mendekat ke pasukan TNI, justru mereka yang di kejar sehingga 5 pucuk senjatanya berhasil diamankan oleh TNI," kata Kapendam.
Hal ini menurut Sebby berdasarkan, laporan Panglima Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama dimana dalam kontak senjata disertai perampasan senjata, lima anggota militer Indonesia dilaporkan gugur. Tempat kontak senjata terjadi di Kampung Windi Distrik Derakma.
"Hal ini terjadi pukul 12.30 Kamis siang tadi (7/3/2019). Dalam hal ini berdasarkan laporang langsung dari Ndugama, wilayah Konflik Perang bahwa berawal delapan anggota Militer Indonesia dari Pos Distrik menuju Kampung Widi sempat bertemu dengan Amos Kogeya bersama istrinya dan anggota tersebut menginterogasi mereka," kata Sebby dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews.
Sesudah itu, kata Sebby, militer Indonesia membakar lima honai, maka pasukan TPNPB mengepung anggota militer Indonesia tersebut tersebut dan terjadi kontak senjata.
Sehingga terjadi saling kejar kejar-mengejar membuat lima anggota militer Indonesia mengalami kelelahan dan pasukan TPNPB berhasil melumpukan dan merebut empat pucuk senjata.
"Kemudian datang dua helikopter masuk dan mengevakuasi jenazaha anggota militer Indonesia yang telah ditembak oleh militer TPNPB," tandas Sebby.
Namun klaim TPNPB OPM ini dibantah oleh Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kol Inf M Aidi Nubic. "Kalau info bahwa KKSB merampasa senjata TNI itu hoax, mereka melakukan tembakan dari arah ketinggian jarak jauh, dan tidak mungkin berani mendekat ke pasukan TNI, justru mereka yang di kejar sehingga 5 pucuk senjatanya berhasil diamankan oleh TNI," kata Kapendam.
(sms)