Bupati Kobar: Pangkalan Banteng Bakal Dijadikan Kawasan Agropolitan
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Setelah hadir dalam Musrenbang di Kecamatan Aruta dan Kotawaringin Lama, kali ini orang nomor satu di Kobar tersebut hadir pada musrenbang di Kecamatan Pangkalan Banteng.
Bupati Kobar mengungkapkan, Kecamatan Pangkalan Banteng merupakan pintu gerbang Kabupaten Kobar, sudah selayaknya mendapat perhatian serius terutama dalam hal penataan wilayah serta menumbuhkan potensi di setiap desa di wilayah tersebut.
“Pak Camat tadi mengusulkan Pangkalan Banteng layak dijadikan kawasan agropolitan. Dengan wilayah utama Desa Amin Jaya dan Desa Karang Mulya yang diharapkan bisa memberikan efek berkelanjutan bagi desa-desa lain di sekitarnya,” ujar bupati disela sela kegiatannya, Rabu (27/2/2019).
Bupati menambahkan, untuk mendukung program tersebut, rencananya pembangunan jalan dua jalur yang dimulai dari Bundaran Piala di Desa Amin Jaya hingga Simpang Dinamika akan kembali dilanjutkan.
“Pengerjaan jalan dua jalur itu kita lanjutkan tahun ini. Semuanya akan dilakukan secara bertahap, sehingga akhirnya nanti tersambung. Dengan pembangunan jalur itu kita ingin kawasan sekitarnya bisa segera berkembang.”
Dalam kesempatan tersebut Nurhidayah menegaskan kegiatan musrenbang pada intinya membicarakan dan memutuskan apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan. Namun, apa yang diinginkan belum tentu diperlukan begitu pula sebaliknya. Kuncinya adalah memadukan keduanya.
Menurut dia, jika dilihat dari segi prioritas maka apa yang diperlukan menjadi hal yang utama. Untuk itu melalui musrenbang ini harus dipetakan apa yang diperlukan masyarakat, selanjutnya dituangkan dalam rencana pembangunan.
“Saya melihat dari tahun lalu musrenbang sudah berjalan dengan baik, apalagi sekarang sudah ada SIMRAL (Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaporan) yang dapat mencegah hal-hal yang mengingkari proses musrenbang,” katanya.
Selain itu untuk melihat output terbaik dari pelaksanaan musrenbang ini antardinas terkait juga diwajibkan untuk saling bersinergi, saling menguatkan dan tidak saling berbenturan. Kemudian juga wajib memiliki standar, yang pengerjaan dan hasil yang dilaksanakan dari musrenbang memiliki standar yang baik, dirancang dengan baik dan kualitasnya terjaga. “Saya ingin ini dikawal bersama-sama. Hal lain yang tidak kalah penting adalah komunikasi dan koordinasi antar dinas,” sebutnya.
Selanjutnya adalah terukur. Hasil akhir dari kegiatan harus dapat dirasakan manfaatnya bagi banyak pihak, mulai dari informasi berupa data, income dan outcome kegiatan. Dampak kegiatan dan yang lainnya terutama jika program pembangunan yang dikerjakan berhubungan langsung dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kita semua ingin lebih terukur karena energi, kreativitas, dan potensi Kabupaten Kobar terutama di Kecamatan Pangkalan Banteng ini cukup besar. Jika kita sinergikan akan jauh lebih dahsyat lagi,” pungkasnya.
Bupati Kobar mengungkapkan, Kecamatan Pangkalan Banteng merupakan pintu gerbang Kabupaten Kobar, sudah selayaknya mendapat perhatian serius terutama dalam hal penataan wilayah serta menumbuhkan potensi di setiap desa di wilayah tersebut.
“Pak Camat tadi mengusulkan Pangkalan Banteng layak dijadikan kawasan agropolitan. Dengan wilayah utama Desa Amin Jaya dan Desa Karang Mulya yang diharapkan bisa memberikan efek berkelanjutan bagi desa-desa lain di sekitarnya,” ujar bupati disela sela kegiatannya, Rabu (27/2/2019).
Bupati menambahkan, untuk mendukung program tersebut, rencananya pembangunan jalan dua jalur yang dimulai dari Bundaran Piala di Desa Amin Jaya hingga Simpang Dinamika akan kembali dilanjutkan.
“Pengerjaan jalan dua jalur itu kita lanjutkan tahun ini. Semuanya akan dilakukan secara bertahap, sehingga akhirnya nanti tersambung. Dengan pembangunan jalur itu kita ingin kawasan sekitarnya bisa segera berkembang.”
Dalam kesempatan tersebut Nurhidayah menegaskan kegiatan musrenbang pada intinya membicarakan dan memutuskan apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan. Namun, apa yang diinginkan belum tentu diperlukan begitu pula sebaliknya. Kuncinya adalah memadukan keduanya.
Menurut dia, jika dilihat dari segi prioritas maka apa yang diperlukan menjadi hal yang utama. Untuk itu melalui musrenbang ini harus dipetakan apa yang diperlukan masyarakat, selanjutnya dituangkan dalam rencana pembangunan.
“Saya melihat dari tahun lalu musrenbang sudah berjalan dengan baik, apalagi sekarang sudah ada SIMRAL (Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaporan) yang dapat mencegah hal-hal yang mengingkari proses musrenbang,” katanya.
Selain itu untuk melihat output terbaik dari pelaksanaan musrenbang ini antardinas terkait juga diwajibkan untuk saling bersinergi, saling menguatkan dan tidak saling berbenturan. Kemudian juga wajib memiliki standar, yang pengerjaan dan hasil yang dilaksanakan dari musrenbang memiliki standar yang baik, dirancang dengan baik dan kualitasnya terjaga. “Saya ingin ini dikawal bersama-sama. Hal lain yang tidak kalah penting adalah komunikasi dan koordinasi antar dinas,” sebutnya.
Selanjutnya adalah terukur. Hasil akhir dari kegiatan harus dapat dirasakan manfaatnya bagi banyak pihak, mulai dari informasi berupa data, income dan outcome kegiatan. Dampak kegiatan dan yang lainnya terutama jika program pembangunan yang dikerjakan berhubungan langsung dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kita semua ingin lebih terukur karena energi, kreativitas, dan potensi Kabupaten Kobar terutama di Kecamatan Pangkalan Banteng ini cukup besar. Jika kita sinergikan akan jauh lebih dahsyat lagi,” pungkasnya.
(wib)