Polisi Usut Identitas Kerangka Manusia dalam Septic Tank Rumah Kontrakan

Jum'at, 15 Februari 2019 - 18:06 WIB
Polisi Usut Identitas...
Polisi Usut Identitas Kerangka Manusia dalam Septic Tank Rumah Kontrakan
A A A
TANJUNGPINANG - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tanjungpinang mendalami penemuan kerangka manusia yang ditemukan di dalam septic tank rumah kontrakan di Jalan Menur, Gang Juang 5, Nomor 15, RT06/RW09, Kelurahan Seijang, Bukit Bestari, Kamis (14/2/2019) malam. Kerangka manusia utuh itu berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi 170 centimeter. Tulang belulang itu diduga korban pembunuhan yang jasadnya disembunyikan dalam septic tank.

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Efendri Alie mengatakan, penemuan kerangka manusia itu didapat dari informasi dari masyarakat setelah hasil penyelidikan. Alie menuturkan, pembongkaran septic tank dilaksanakan untuk mengambil tulang belulang itu dilakukan autopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang. Autopsi dilaksanakan oleh dokter forensik Polda Kepri.

"Setelah dibongkar dan diangkat dari septic tank, kerangka tulang manusia masih utuh," kata Alie di Mapolres Tanjungpinang, Jumat (15/2/2019).

Alie menyampaikan, selain kerangka tulang belulang itu, petugas juga menyita barang bukti berupa baju kameja, celana panjang hitam, celana dalam dan ikat pinggang milik korban. Terkait identitas korban, kata Alie, masih menunggu hasil autopsi dari tim forensik dokter Polda Kepri. "Sudah diautopsi, masih menunggu hasil dari dokter," ujar dia.

Disinggung apakah kerangka manusia adalah Serma (Purn) Arnold Tambunan (59), pensiunan TNI AL yang dinyatakan hilang sejak Sabtu (18/8/2018) lalu. Alie belum bisa memastikan apakah itu korban Arnold. Sebab, tinggi kerangka itu mirip dengan Arnold, ditambah pakaian yang diamankan dari dalam septic tank. Di mana pakaian Arnold terakhir baju kemeja kotak-kotak lengan pendek dan celana panjang warna abu-abu gelap.

"Belum bisa disimpulkan apakah itu korban (Arnold), yang jelas kita masih menunggu hasil autopsinya dulu," ujar Alie.

Idas, adik Rasyid (alamarhun pengusaha tenda) pemilik rumah kontrakan mengaku tidak tahu apa-apa terkait adanya pembongkaran septic tank di rumah kontrakan itu. Sebelum dilaksanakan pembongkaran, kata Idas, pihak kepolisian meminta izin terlebih dahulu. Apalagi saat pembongkaran tidak bisa melihat langsung.

"Kami tidak tahu apa-apa, tak punya perasaan apa-apa terkait itu. Untuk lebih jelasnya itu wewenang polisi," kata Idas saat ditemui di lokasi.

Ketua RT06/RW09, Ruswandi menambahkan, saat pembongkaran diberitahu oleh pihak polisi. Namun, pada saat pembongkaran dia hanya bisa melihat dari jauh karena sekitar lokasi digaris polisi.

"Kalau yang diambil tak tahu karena tak lihat langsung. Hanya pas hendak dibawa saya lihat ada kantong jenazah dibawa pakai ambulans," ujar Ruswandi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1766 seconds (0.1#10.140)