Gadis Asuhan Agus \'Dipasarkan\' Rp500 Ribu hingga Rp2,5 Juta ke Pelanggan
A
A
A
BATAM - Agus Supriadi (33) dibekuk aparat dari Subdit IV Ditreskrimum Polda Kepri, Sabtu (9/2/2019) sore. Pelaku dibekuk lantaran menjadi mucikari alias germo prostitusi online antarprovinsi.
Pria asal Palembang yang tinggal di Tegal ini merekrut wanita muda untuk menjadi PSK dengan cara membuat website lowongan kerja PSK melalui internet dengan membuat iklan lowongan Pekerja Seks Komersial (PSK) dan membuka iklan Cewek Panggilan Batam melalui internet.
Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Kepri Kompol Dhani Catra Nugraha mengatakan tarif yang dikenakan pelaku untuk konsumennya bervariasi. Mulai dari Rp500 ribu untuk shortime dan Rp1 juta sampai Rp2,5 juta untuk booking. "Nilai tersebut diluar biaya akomodasi apabila pemesannya jauh diluar kota," ujarnya. (Baca: Jual Gadis dari Berbagai Provinsi, Mucikari Online Dibekuk Polda Kepri).
Dari tarif tersebut, pelaku juga mendapatkan uang lebih besar dari pada korbannya. Dimana pelaku mengambil 60 persen dan para wanita ini diberi 40 persen dari tarif yang ditetapkan tersebut. "Bagi 60 persen untuk pelaku dan para wanita ini dikasih 40 persen," ujarnya.
Dikatakannya bahwa ada WNA yang menjadi konsumennya, terutama turis asing yang sering berkunjung ke Batam. Juga melayani pemesanan di luar wilayah, jadi apabila konsumen di Jakarta, Medan, Bandung bisa diantar. "Konsumennya mungkin sudah puluhan," ujarnya.
Pelaku ini dikatakannya adalah pemain tunggal. Dengan menggunakan beberapa website dan aplikasi seperti Virtual Private Network (VPN) dia memasarkan para wanita tersebut. "Ada website Massage Panggilan Batam dan Cewek Panggilan Batam, itu yang dia kelola sendiri," ujarnya.
Pelaku diketahui tinggal di Tegal, meski begitu dia selalu bepergian ke beberapa kota dimana ada pelanggan yang memesan wanita-wanita yang dia punya. "Kadang dia di Jakarta, Bandung, Medan dan kota lainnya karena dibeberapa kota dia ada juga wanita yang dia jajakan," pungkasnya.
Pria asal Palembang yang tinggal di Tegal ini merekrut wanita muda untuk menjadi PSK dengan cara membuat website lowongan kerja PSK melalui internet dengan membuat iklan lowongan Pekerja Seks Komersial (PSK) dan membuka iklan Cewek Panggilan Batam melalui internet.
Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Kepri Kompol Dhani Catra Nugraha mengatakan tarif yang dikenakan pelaku untuk konsumennya bervariasi. Mulai dari Rp500 ribu untuk shortime dan Rp1 juta sampai Rp2,5 juta untuk booking. "Nilai tersebut diluar biaya akomodasi apabila pemesannya jauh diluar kota," ujarnya. (Baca: Jual Gadis dari Berbagai Provinsi, Mucikari Online Dibekuk Polda Kepri).
Dari tarif tersebut, pelaku juga mendapatkan uang lebih besar dari pada korbannya. Dimana pelaku mengambil 60 persen dan para wanita ini diberi 40 persen dari tarif yang ditetapkan tersebut. "Bagi 60 persen untuk pelaku dan para wanita ini dikasih 40 persen," ujarnya.
Dikatakannya bahwa ada WNA yang menjadi konsumennya, terutama turis asing yang sering berkunjung ke Batam. Juga melayani pemesanan di luar wilayah, jadi apabila konsumen di Jakarta, Medan, Bandung bisa diantar. "Konsumennya mungkin sudah puluhan," ujarnya.
Pelaku ini dikatakannya adalah pemain tunggal. Dengan menggunakan beberapa website dan aplikasi seperti Virtual Private Network (VPN) dia memasarkan para wanita tersebut. "Ada website Massage Panggilan Batam dan Cewek Panggilan Batam, itu yang dia kelola sendiri," ujarnya.
Pelaku diketahui tinggal di Tegal, meski begitu dia selalu bepergian ke beberapa kota dimana ada pelanggan yang memesan wanita-wanita yang dia punya. "Kadang dia di Jakarta, Bandung, Medan dan kota lainnya karena dibeberapa kota dia ada juga wanita yang dia jajakan," pungkasnya.
(nag)