Modus Baru, Komplotan Curat Tandai Rumah Korban Pakai Tali Sepatu

Selasa, 05 Februari 2019 - 04:21 WIB
Modus Baru, Komplotan...
Modus Baru, Komplotan Curat Tandai Rumah Korban Pakai Tali Sepatu
A A A
CIMAHI - Petugas Satreskrim Polres Cimahi berhasil membekuk komplotan pencurian dengan pemberatan (curat) roda dua dan empat yang kerap melakukan aksinya di Cimahi dan Bandung Barat. Uniknya modus yang dipakai komplotan curat khususnya roda dua ini terbilang baru, yakni mengincar rumah calon-calon korban dan menandainya dengan mengikatkan tali sepatu sebagai petunjuk bagi "tim pemetik".

Kelima pelaku yang ditangkap masing-masing NR, DA, AL, AS, dan BA, terpaksa ditembak di bagian kakinya karena melawan saat akan ditangkap. Mereka akan dijerat dengan Pasal 363 KHUP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. Sementara dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti seperti tali sepatu, enam unit motor, empat mobil, dan sejumlah alat-alat lainnya.

"Keberadaan komplotan ini sangat meresahkan karena dalam beraksi tidak segan-segan melukai korbannya. Tercatat mereka total sudah melakukan aksinya sebanyak 34 kali dimana 17 di antaranya dilakukan di Kota Cimahi," terang Kapolres Cimahi, AKBP Rusdy Pramana Suryanagara didampingi Kasatreskrim AKP Niko N Adiputra kepada wartawan saat gelar perkara di Mapolres Cimahi, Senin (4/2/2019).

Rusdy menyebutkan, ketika pencuri spesialis motor itu melakukan aksinya mereka menyasar motor yang terparkir di rumah warga. Pertama mereka merusak pagar rumah tersebut, lalu memberikan tanda pada pagar itu dengan tali sepatu yang diikatkan. Itu sebagai tanda bagi pelaku lainnya bahwa pintu pagar sudah terbuka dan agar segera mengambil barang berharga korban berupa sepeda motor.

"Pelaku melakukan aksinya di malam hari dengan peran masing-masing. Ada yang bertugas memberi tanda dengan memasang tali sepatu di pagar yang sudah dirusak dan ada pelaku lainnya yang tugasnya untuk mengambil motor korban," tuturnya.

Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Niko N Adiputra menambahkan, modus menggunakan tali sepatu sebagai tanda yang diikatkan pada pagar rumah calon korbannya adalah modus baru. Total dalam semalam mereka melakukan aksinya di lima titik, itulah sebabnya pelaku yang bertugas untuk memberi tanda di rumah target selalu membawa lima tali sepatu.

"Setelah merusak gembok pintu, pagar kan jadi terbuka, sehingga supaya tidak kelihatan terbuka pagar itu diikat pakai tali sepatu. Itu juga sebagai tanda bahwa TKP tersebut adalah sasarannya," terang Niko.

Sedangkan untuk komplotan spesialis mobil, lanjut dia, modusnya adalah dengan menyamar sebagai sopir angkot dan kernet yang berkeliling dengan menarik penumpang. Sehingga masyarakat tidak akan curiga mereka sebagai pencuri. Mereka berkeliling dulu menarik penumpang sambil menandai mobil yang akan dicuri di sepanjang perjalanan. Kemudian setelah semua penumpang turun si kernet kembali lagi menyusuri jalan semula untuk melakukan aksinya.

"Ketika target ada (mobil) lalu pelaku memecahkan kaca, menstater, dan membawanya kabur," kata Niko.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1280 seconds (0.1#10.140)