BMKG: Mentawai Diguncang 69 Gempa Susulan
A
A
A
BENGKULU - Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Stasiun Geofisika Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, mencatat, Kepulauan Mentawai diguncang sebanyak 63 kali gempa susulan berkekuatan di bawah 5 Skala Richter (SR). Sementara kekuatan gempa yang lebih besar dari 5 SR terjadi sebanyak 6 kali.
PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, Alexander Parera menjelaskan, gempa susulan terakhir terjadi pada pukul 22.18 WIB, berkekuatan 2,3 SR. Gempa itu masih berada pada segmen Kepulauan Mentawai. Saat ini pihaknya terus melakukan monitoring pada segmen Kepulauan Mentawai.
"Tren kekuatan gempa susulan semakin mengecil. Namun, untuk kejadian gempa bumi susulan dan magnitudo-nya belum dapat diprediksi. Kami masih terus melakukan monitoring pada segmen Mentawai. Hingga pukul 22.30 WIB, telah terjadi gempa bumi sebanyak 69 kejadian," kata Alexander, saat di konfirmasi Okezone, Sabtu (2/2/2019), malam.
Gempa susulan, lanjut Alexander, dari 2 SR hingga 5 SR. Gempa susulan yang terjadi tersebut disebabkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Benioff.
Zona subduksi lempeng yang memiliki sudut tunjaman yang relatif tajam di bawah lempeng Eurasia. Zona ini di mulai dari lepas pantai di sebelah barat Sumatra hingga terus menukik ke arah timur hingga ke bawah daratan pulau Sumatera.
"Hasil monitoring BMKG pukul 22.30 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kami mengimbau kepada masyarakat di provinsi Bengkulu tetap tenang serta tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkas Alexander.
PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, Alexander Parera menjelaskan, gempa susulan terakhir terjadi pada pukul 22.18 WIB, berkekuatan 2,3 SR. Gempa itu masih berada pada segmen Kepulauan Mentawai. Saat ini pihaknya terus melakukan monitoring pada segmen Kepulauan Mentawai.
"Tren kekuatan gempa susulan semakin mengecil. Namun, untuk kejadian gempa bumi susulan dan magnitudo-nya belum dapat diprediksi. Kami masih terus melakukan monitoring pada segmen Mentawai. Hingga pukul 22.30 WIB, telah terjadi gempa bumi sebanyak 69 kejadian," kata Alexander, saat di konfirmasi Okezone, Sabtu (2/2/2019), malam.
Gempa susulan, lanjut Alexander, dari 2 SR hingga 5 SR. Gempa susulan yang terjadi tersebut disebabkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Benioff.
Zona subduksi lempeng yang memiliki sudut tunjaman yang relatif tajam di bawah lempeng Eurasia. Zona ini di mulai dari lepas pantai di sebelah barat Sumatra hingga terus menukik ke arah timur hingga ke bawah daratan pulau Sumatera.
"Hasil monitoring BMKG pukul 22.30 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kami mengimbau kepada masyarakat di provinsi Bengkulu tetap tenang serta tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkas Alexander.
(wib)