6.000 Korban Banjir Mengungsi, Bupati Belum Tetapkan Darurat Bencana
A
A
A
BATANG - Sedikitnya ada sekitar 6.000 warga korban banjir di Kabupaten Batang tinggal di pengungsian. Banjir di Kabupaten Batang merendam sekitar 28 desa dan kelurahan di empat kecamatan, yaitu Batang, Waringaaem, Tulis, dan Banyuputih.
"Dari 28 desa dan kelurahan yang terendam banjir, terparah ada di Kelurahan Karangaaem Utara, Desa Klidang Lor, Watusalit, Kalipucang, Desansri Wetan, Denaari Kulon," beber Bupati Batang Wihaji, Senin (28/1/2019).
Di Kabupaten Batang, korban banjir yang mengungsi sebanyak 6.000 orang. Dari data markas PMI Kabupaten Batang yang menjadi posko pengungsian ada 4.000 orang dan Posko Pendopo Kabupaten Batang ada 128 orang.
Wihaji memastikan dan memprioritaskan penanganan korban bencana, terutama untuk mendapatkan makanan dan kesehatan secara gratis. "Ada 9 posko yang didirikan. Semua terlayani makan dan ada pendampingan dari dokter untuk mengecek kesehatan," sebutnya.
Wihaji menambahkan, berdasarkan hasil rapat bersama seluruh OPD Pemkab Batang belum diputuskan apakah akan ditetapkan tanggap darurat bencana atau tidak. Dari hasil rapat untuk sementara, pihaknya melakukan penanganan sampai dua hari k edepan.
"Kalau memang dua hari ke depan curah hujannya masih tinggi dan banjir bertambah, akan kita tetapkan tanggap darurat bencana," ujarnya. Orang nomor satu di Batang itu juga sudah memerintahkan kepada Kepala BPBD dan PMI agar korban bencana banjir terlayani dengan baik.
"Dari 28 desa dan kelurahan yang terendam banjir, terparah ada di Kelurahan Karangaaem Utara, Desa Klidang Lor, Watusalit, Kalipucang, Desansri Wetan, Denaari Kulon," beber Bupati Batang Wihaji, Senin (28/1/2019).
Di Kabupaten Batang, korban banjir yang mengungsi sebanyak 6.000 orang. Dari data markas PMI Kabupaten Batang yang menjadi posko pengungsian ada 4.000 orang dan Posko Pendopo Kabupaten Batang ada 128 orang.
Wihaji memastikan dan memprioritaskan penanganan korban bencana, terutama untuk mendapatkan makanan dan kesehatan secara gratis. "Ada 9 posko yang didirikan. Semua terlayani makan dan ada pendampingan dari dokter untuk mengecek kesehatan," sebutnya.
Wihaji menambahkan, berdasarkan hasil rapat bersama seluruh OPD Pemkab Batang belum diputuskan apakah akan ditetapkan tanggap darurat bencana atau tidak. Dari hasil rapat untuk sementara, pihaknya melakukan penanganan sampai dua hari k edepan.
"Kalau memang dua hari ke depan curah hujannya masih tinggi dan banjir bertambah, akan kita tetapkan tanggap darurat bencana," ujarnya. Orang nomor satu di Batang itu juga sudah memerintahkan kepada Kepala BPBD dan PMI agar korban bencana banjir terlayani dengan baik.
(wib)