Sekolah Hancur Diterjang Angin Ribut, Siswa SD Belajar di Luar
A
A
A
Pelajar SDN Srondol Kulon 01 Banyumanik Semarang harus belajar di luar kelas, karena bangunan gedung yang biasa digunakan rusak berat akibat diterjang angin ribut. Meski belajar di tempat terbuka, namun anak-anak ini tetap semangat pelajaran dari guru.
"Bangunan yang roboh kelas V. Ada 28 siswa yang sekarang belajar di ruang terbuka, yaitu masjid sekolah dan emperan kelas," kata Kepala SDN Srondol Kulon 01, Kurniawati, kepada awak media di lokasi, Jumat (25/1/2019).
Dia menjelaskan, peristiwa robohnya ruang kelas V terjadi pada Kamis 24 Januari sekira pukul 13.45 WIB. Peristiwa bermula ketika cuaca mendung dan disusul dengan angin kencang berbentuk melingkar yang berputar-putar. Dalam waktu singkat atap berupa genteng terlepas hingga ruang kelas roboh.
"Tidak ada korban, karena saat kejadian itu proses belajar mengajar sudah selesai. Tapi saat kejadian ada siswa yang sedang ikut kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Tapi memang enggak ada korban dalam peristiwa ini," tutur dia.
Pihak sekolah juga sudah memprediksi bangunan kelas tersebut rawan roboh karena telah rapuh. Sehingga untuk proses belajar-mengajar sudah dipindahkan ke kelas lain. Bahkan, ruang guru juga digunakan untuk siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.
"Ini ruang kelasnya sebagian besar langit-langit sudah ambruk. Atap bangunan telah ambruk. Kasihan juga melihat siswa yang menjalani proses belajar-mengajar di luar kelas. Karena bagaimanapun belajar dalam kelas pasti akan lebih nyaman," pungkasnya.
"Bangunan yang roboh kelas V. Ada 28 siswa yang sekarang belajar di ruang terbuka, yaitu masjid sekolah dan emperan kelas," kata Kepala SDN Srondol Kulon 01, Kurniawati, kepada awak media di lokasi, Jumat (25/1/2019).
Dia menjelaskan, peristiwa robohnya ruang kelas V terjadi pada Kamis 24 Januari sekira pukul 13.45 WIB. Peristiwa bermula ketika cuaca mendung dan disusul dengan angin kencang berbentuk melingkar yang berputar-putar. Dalam waktu singkat atap berupa genteng terlepas hingga ruang kelas roboh.
"Tidak ada korban, karena saat kejadian itu proses belajar mengajar sudah selesai. Tapi saat kejadian ada siswa yang sedang ikut kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Tapi memang enggak ada korban dalam peristiwa ini," tutur dia.
Pihak sekolah juga sudah memprediksi bangunan kelas tersebut rawan roboh karena telah rapuh. Sehingga untuk proses belajar-mengajar sudah dipindahkan ke kelas lain. Bahkan, ruang guru juga digunakan untuk siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.
"Ini ruang kelasnya sebagian besar langit-langit sudah ambruk. Atap bangunan telah ambruk. Kasihan juga melihat siswa yang menjalani proses belajar-mengajar di luar kelas. Karena bagaimanapun belajar dalam kelas pasti akan lebih nyaman," pungkasnya.
(nag)