DBD Meningkat, Puluhan Warga Timor Tengah Selatan Dirawat
A
A
A
SOE - Kasus demam berdarah (DBD) di kabupaten Timor Tengah Selatan, (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meningkat. Data sebelumnya 15 kasus namun hingga hari ini sudah tercatat 37 kasus.
DBD juga menyerang satu orang dokter lagi sehingga sudah tiga dokter yang menderita DBD yang dirawat di RSUD Kota Soe.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengan Selatan dr Eirene Ina Dwika Ate menyebutkan, pihaknya mencatat sejak awal Januari hingga saat ini penderita DBD yang dirawat mencapai 37 pasien jumlah itu meningkat dua kali lipat dari jumlah sebelumnya yakni hanya 15 pasien.
"Sejak awal Januari hingga saat ini tercatat 37 pasien DBD, data sebelumnya hanya 15 pasien saja, untuk saat ini masih dirawat 8 pasien di RSUD," kata Irene di NTT, Rabu (23/1/2019).
Penyebaran kasus demam berdarah hampir menyeluruh di kabupaten TTS dan yang paling banyak terjadi di 10 kecamatan diantaranya Kota Soe Batuputih, Amanuban Barat, Mollo Utara, Amanuban Timur, Amanatun Selatan, Kie, Mollo Tengah Dan Mollo Barat.
Antisipasi pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan saat ini untuk mengatasi wabah demam berdarah adalah melakukan pemantauan di lapangan, memberikan imbauan tentang lingkungan bersih, melakukan sosialisasi media informasi radio, termasuk melakukan pencegahan menguras bak air mandi rumah ke rumah, bakti sosial, pembagian abatesasi, juga mengubur kaleng-kaleng kosong yang menjadi tempat atau sarang jentik nyamuk.
"kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu membersihkan lingkungan pakaian-pakain tidak boleh bergantungan terlalu banyak yang mengakibatkan bersarang dan bertelurnya jentik nyamuk," tandas Irene.
DBD juga menyerang satu orang dokter lagi sehingga sudah tiga dokter yang menderita DBD yang dirawat di RSUD Kota Soe.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengan Selatan dr Eirene Ina Dwika Ate menyebutkan, pihaknya mencatat sejak awal Januari hingga saat ini penderita DBD yang dirawat mencapai 37 pasien jumlah itu meningkat dua kali lipat dari jumlah sebelumnya yakni hanya 15 pasien.
"Sejak awal Januari hingga saat ini tercatat 37 pasien DBD, data sebelumnya hanya 15 pasien saja, untuk saat ini masih dirawat 8 pasien di RSUD," kata Irene di NTT, Rabu (23/1/2019).
Penyebaran kasus demam berdarah hampir menyeluruh di kabupaten TTS dan yang paling banyak terjadi di 10 kecamatan diantaranya Kota Soe Batuputih, Amanuban Barat, Mollo Utara, Amanuban Timur, Amanatun Selatan, Kie, Mollo Tengah Dan Mollo Barat.
Antisipasi pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan saat ini untuk mengatasi wabah demam berdarah adalah melakukan pemantauan di lapangan, memberikan imbauan tentang lingkungan bersih, melakukan sosialisasi media informasi radio, termasuk melakukan pencegahan menguras bak air mandi rumah ke rumah, bakti sosial, pembagian abatesasi, juga mengubur kaleng-kaleng kosong yang menjadi tempat atau sarang jentik nyamuk.
"kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu membersihkan lingkungan pakaian-pakain tidak boleh bergantungan terlalu banyak yang mengakibatkan bersarang dan bertelurnya jentik nyamuk," tandas Irene.
(mhd)