Sumber Energi Alternatif, UII Kembangkan Pembangkit Listrik Fuel Cell

Jum'at, 18 Januari 2019 - 22:21 WIB
Sumber Energi Alternatif,...
Sumber Energi Alternatif, UII Kembangkan Pembangkit Listrik Fuel Cell
A A A
YOGYAKARTA - Untuk menciptakan sumber energi alternatif, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengembangkan pembangkit listrik fuel cell yang diberi nama Hydrogen Fuel Cell Electro Project UII.

Pengembangan pembangkit listrik fuel cell tersebut hasil kerja sama dengan PT Cascadient Indonesia. Secara resmi inovasi tersebut dilauching di kampus UII Yogyakarta, Jumat (18/1/2019).

Ketua program studi (prodi) Teknik Elektro (TE) Fti Yusuf Aziz Amrulloh mengatakan, pemgembangan pembangkit listrik fuel cell ini juga sebagai alternatif pembangkit listrik dengan memanfaatkan potensi sumber energi baru dan terbarukan. Yakni, dengan energi hydrogen fuel cell.

“Dengan selesainya pembangunan proyek ini diharapkan dapat menjadi percontohan serta edukasi dan inspirasi untuk dapat memanfaatkan potensi sumber energi baru dan terbarukan. Terutama dalam pemenuhan kebutuhan listrik, khususnya di institusi pendidikan," kata Yusuf, Jumat (18/1/2019).

Project Manager Hydrogen Fuel Cell FTI UII Setyawan Wahyu Pratomo menjelaskan, cara kerja pembangkit listrik hydrogen fuel cell ini, yaitu dengan mengubah hydrogen fuel menjadi elektron atau listrik 48 VDC melalui reaksi kimia yang ada pada tabung reaktor. Kemudian output 48 VDC tersebut diubah menjadi listrik 220 VAC melalui inventer.

“Untuk langlah kerjanya valve tabung gas hidrogen dibuka, kemudian aliran gas hidrogen mengalir pada rangkaian stacking reaktor hydrogen fuel cell hingga pada akhirnya terjadi pertukaran elektron listrik sebesar 48 VDC, dari listrik 48 VDC dihubungkan ke inventer 220vac sehingga listris bisa digunaan,” kata Setyawan di sela-sela launching tersebut.

Menurut Setyawan secara umum hydrogen fuel cell sebesar 48 DVC bisa digunakan untuk kebutuhan BTS Telekomunikasi. Sedangkan di UII dengan kapasitas 2,5 KW dengan sistem hibrid digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di FTI. Sekaligus menambah pembangkit listrik yang sudah ada, yakni PLTS, PLN dan genset.

“Dengan beban listrik di UII 220 VAC kapasittas fuel cell tersebut bisa dengan inventer dari 48 DC ke 220 VAC, sehingga bisa menjadi pembangkit listrik alternatif,” terangnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8288 seconds (0.1#10.140)