Gunung Agung Erupsi, Kabupaten Karangasem-Bangil Terpapar Abu Vulkanik
A
A
A
KARANGASEM - Gunung Agung di Karangasem, Bali kembali mengalami erupsi magmatik pada Kamis malam (10/1/2019) sekitar pukul 19.55 Wita. Erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan berdurasi sekitar empat menit dua puluh enam detik.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Agung Dewa Made Merta Yasa mengatakan, dampak erupsi mengakibatkan sejumlah wilayah terutama di bagian utara dan barat seperti wilayah Kecamatan Kubu di Kabupaten Karangasem dan Kecamatan Kintamani di Kabupaten Bangli dilaporkan terpapar abu vulkanik dengan intensitas tipis hingga sedang.
Namun kata dia, erupsi kali ini juga tidak sampai mempengarahui aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai. Dewa Made Merta Yasa menyatakan, karena sistem pipa magma masih terbuka pasca letusan sebelumnya sehingga menyebabkan hingga kini Gunung Agung masih rawan mengalami erupsi susulan.
“Karena itu PVMBG masih menetapkan status Gunung Agung berada pada Level Tiga atau Siaga dengan zona kawasan rawan bahaya hanya berada dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung agar tetap dikosongkan,” kata Dewa Made Merta Yasa.
Untuk itu, kata dia, pihak PVMBG mengimbau agar masyarakat tetap tenang sebab di luar radius 4 kilometer tersebut kondisi Bali cukup aman dikunjungi.
“Hanya saja untuk masyarakat yang berada di bantaran sungai yang berhulu di kaki Gunung Agung untuk lebih waspada akan dampak ancaman sekunder erupsi Gunung Agung berupa banjir lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa melanda saat hujan terjadi,” tandasnya.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Agung Dewa Made Merta Yasa mengatakan, dampak erupsi mengakibatkan sejumlah wilayah terutama di bagian utara dan barat seperti wilayah Kecamatan Kubu di Kabupaten Karangasem dan Kecamatan Kintamani di Kabupaten Bangli dilaporkan terpapar abu vulkanik dengan intensitas tipis hingga sedang.
Namun kata dia, erupsi kali ini juga tidak sampai mempengarahui aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai. Dewa Made Merta Yasa menyatakan, karena sistem pipa magma masih terbuka pasca letusan sebelumnya sehingga menyebabkan hingga kini Gunung Agung masih rawan mengalami erupsi susulan.
“Karena itu PVMBG masih menetapkan status Gunung Agung berada pada Level Tiga atau Siaga dengan zona kawasan rawan bahaya hanya berada dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung agar tetap dikosongkan,” kata Dewa Made Merta Yasa.
Untuk itu, kata dia, pihak PVMBG mengimbau agar masyarakat tetap tenang sebab di luar radius 4 kilometer tersebut kondisi Bali cukup aman dikunjungi.
“Hanya saja untuk masyarakat yang berada di bantaran sungai yang berhulu di kaki Gunung Agung untuk lebih waspada akan dampak ancaman sekunder erupsi Gunung Agung berupa banjir lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa melanda saat hujan terjadi,” tandasnya.
(sms)