Ketua DPRD Kobar dan Dandim Jenguk Bayi Tanpa Batok Kepala

Kamis, 10 Januari 2019 - 08:49 WIB
Ketua DPRD Kobar dan...
Ketua DPRD Kobar dan Dandim Jenguk Bayi Tanpa Batok Kepala
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Ketua DPRD Kotawaringin Barat (Kobar) Triyanto dan Komandan Kodim 1014 Pangkalan Bun Letkol Inf M Roni Sulaeman, menjenguk bayi Rahmad Hidayat (4 hari) di RSUD Sultan Imanuddin (SI)Pangkalan Bun, Rabu 9 Januari 2019 sore. Kedatangan dua pejabat ini untuk memberikan dukungan moril dan materiil kepada keluarga bayi Rahmad khusunya kedua orangtua.

“Saya bersama Pak Dandim menjenguk bayi Rahmad secara langsung untuk melihat perkembangannya. Karena kasus bayi lahir tanpa batok kepala baru pertama terjadi di Kobar. Untuk itu kami sangat bersimpati atas kasus ini,” ujar Tri seusai menjenguk bayi Rahmad.

Namun dia sempat menyesalkan atas informasi bahwa pihak rumah sakit awalnya sempat memulangkan sang bayi setelah dilahirkan pada Minggu 6 Januari 2019 pukul 05.00 WIB dengan alasan ketiadaan BPJS dan biaya. Baru pada 7 Januari 2019 bayi ini baru kembali dirawat di rumah sakit setelah sejumlah relawan mengantarkannya dan mengurus segala keperluan selama di rumah sakit.

“Sangat disayangkan ya! Seharusnya setelah dilahirkan dan ternyata tanpa batok kepala, seyogianya langsung dirawat intensif dulu jangan diminta atau dipulangkan. Meskipun tidak punya BPJS dan biaya itu harus ditangani dulu, rumah sakit harus melihat sisi kemanusiaan. Setelah itu koordinasi lah ke pimpinan di rumah sakit,” ujar Tri.

Dia berharap tidak ada kasus serupa terhadap pasien yang tidak punya biaya dan BPJS yang mengalami sakit serius dipulangkan begitu saja. “Semoga kejadian ini yang terakhir. Tugas kemanusiaan yang utama, soal biaya bisa kita carikan solusinya. Karena orang tidak mampu akan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,” kata Tri.

Sebelumnya, bayi Rahmad Hidayat (dua hari) warga Jalan Gusti Abdullah, RT 3, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, sempat dirawat di rumah setelah lahir pada 6 Januari 2019 di RSUD SI. Baru pada 7 Januari 2019 kembali dirawat di rumah sakit setelah dibawa tim relawan Lentera.

“Rahmat lahir normal dengan berat badan sekitar 3 kg. Saya terkaget lahirnya tanpa batok kepala. Meski sekarang kondisinya sehat, namun kita tidak tahu kondisi sebenarnya. Kemarin habis biaya persalinan sekitar Rp2 jutaan, saya tidak ada BPJS Kesehatan makanya saya bawa pulang karena saya tidak punya biaya,” ujar Sri Wahyuni (26).
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1126 seconds (0.1#10.140)